Sriyono, penjaga sebuah gedung walet di pinggiran kota Jambi, miscall ke HP saya sekitar jam 02 malam. Tengah malam itu tentu saya sudah tidur lelap. Kebetulan HP masih hidup, tapi saya silent. Pagi harinya saya telpon Sriyono, konfirmasi ada info penting apa sehingga tengah malam menghubungi saya. Yono, pria paruh baya ini, penjaga gedung walet yang saya kelola. Ia bercerita kalau tengah malam itu, banyak burung walet yang berputar-putar di sekitar lampu terang pada billboard iklan depan gedung walet yang ia jaga.
Walet berkerumun beterbangan 200 an ekor lebih. Semula Yono tak hiraukan. Ia anggap kelelawar mencari makan malam hari. Penjaga malam khusus gedung walet itu, terus asyik menyedot rokok kereteknya, sambil konsentrasi pada kartu gaple di tangannya. Untuk mengusir kantuk, Yono dan beberapa temannya sering buka tikar main gaple-tanpa duit. Yono baru bangkit setelah Karsidi, tukang becak yang biasa mangkal di pertigaan itu teriak-teriak. “Yon ! walet mu lapar, malam-malam cari makan ….lihat tuh.. banyak nian beterbangan..”