Kasus menyedihkan kadang terjadi akibat sarang retak. Kaki anak walet terjebak masuk ke retakan. Burung malang itu kakinya terjepit, terpasung. Tubuhnya tak bisa bebas bergerak. Sudah berusaha melepaskan diri namun gagal. Akhirnya anak walet itu mati di sarang dengan tubuh kering.
+ : ” Mengapa sarang walet bisa retak?”
– : ” Ada beberapa penyebab. Antara lain :
1. Sarang dibuat oleh walet muda yang belum mampu mengeluarkan banyak air liur ( saliva) seperti halnya walet dewasa. Karena keterbatasan produksi liur maka, daging sarang tipis. Sarang semakin lama akan mudah retak disebabkan sering terkena cengkeraman kaki induk juga kaki piyik walet saat di dalam sarang.
2. Sarang walet pada musim kemarau umumnya berukuran kecil dan tipis. Hal itu disebabkan kondisi alam yang kering dan jumlah serangga sebagai pakan walet langka. Akibatnya berimbas pada produksi saliva burung walet yang berkurang. Sarang produksi musim kemarau kadang tipis dan ringan, karenanya mudah retak.
3. Faktor kelembapan di dalam rumah burung walet (RBW) yang rendah juga menjadi masalah serius untuk menghasilkan kualitas sarang yang bagus. Sebab kelembapan ruang berhubungan erat dengan kelancaran proses keluarnya saliva dari tenggorokan burung walet. Kelembapan yang benar akan berkaitan juga dengan bentuk sarang. Semakin lembab maka air liur akan mudah keluar dan proses pembentukan sarang akan lebih mudah. Bentuk sarang bagus dan daging tebal. Sebaliknya apabila kondisi kelembapan rendah, maka sarang yang dihasilkan kurang bagus. RBW yang kelembapan rendah, sarang akan mudah retak.
4. Digerogoti kecoak juga bisa membuat sarang walet berlubang dan akibatnya kaki anak walet masuk ke lubang itu. Kecoak sering masuk ke dalam gedung walet dengan cara terbang dari tempat lain. Kadang masuk melalui lubang ventilasi. Lalu beranak pinak di dalamnya. Apalagi jika kondisi gedung walet banyak kotoran, kecoak akan berkembang biak dengan subur. Disini pentingnya penyemprotan hama agar kualitas sarang tetap terjaga dengan baik.”
+ : ” Apa resiko sarang retak ?”
– : ” Seperti sudah dijelaskan di atas, yaitu anak walet yang semakin tumbuh besar, namun kakinya terjebak di sarang retak. Tak bisa lolos. Padahal sudah saatnya harus terbang keluar sarang. Apa yang terjadi, anak walet itu bisa mati. Induk walet pun tak berdaya membantu kecelakaan yang dialami anaknya. Tidak sedikit kasus ini terjadi pada gedung walet yang sudah produktif.”
+ : ” Bagaimana cara agar anak walet selamat?”
– : ” Disinilah pentingnya rajin kontrol kondisi di dalam gedung walet. Kontrol meliputi banyak hal. Baik mengenai kondisi sarang, kabel-twiter, hama atau predator, kebersihan, dan lain sebagainya. Dengan pemeliharaan yang baik, adanya kasus kaki anak walet terjebak sarang retak dapat segera diketahui dan segera dibantu untuk mengeluarkan kaki yang terjebak.”