Dalam artikel sebelumnya, salah satu member bertanya.
” Pak Arief mengapa respon walet tidak lagi seperti biasanya? Apakah burung walet sudah mulai bosan pada suara panggil yang dibunyikan? Padahal sebelumnya respon walet ramai sekali. Bahkan tetangga pada heran. Pagi dan sore selalu banyak burung walet main-main dan adaptasi keluar masuk RBW. Namun mengapa pada musim kemarau ini respon walet sangat sepi. Apa yang harus saya lakukan? “
Kasus seperti di atas banyak dialami oleh member, terutama di daerah yang saat ini belum turun hujan, alias kemarau. Member jadi bertanya-tanya, bahkan galau melihat kondisi RBWnya yang tidak lagi didatangi burung walet. Semula, tiap pagi dan sore selalu ramai. Namun belakangan ini, baik pagi dan sore RBW sepi. Hanya beberapa ekor walet yang tampak masuk keluar sedang proses adaptasi.
Melihat kasus tersebut, tidak sedikit petani walet khususnya para pemula yang salah memahami. Dianggapnya kualitas suara panggil sudah tidak bagus lagi. Atau walet sudah mulai bosan terhadap suara yang dibunyikan. Di tengah kegalauan, member gatal tanganya lantas mengutak-atik settingan volume. Ada pula member yang menduga posisi LMB yang salah, kemudian ia membuat LMB baru. Ada juga yang merubah posisi twiter tarik yang dianggapnya kurang tepat. Dan masih banyak “solusi” yang dikerjakan.
Celakanya, solusi tersebut tidak tepat. Sebab kasus sepi walet bukan karena LMB salah, bukan karena settingan volume kurang pas, juga bukan burung walet bosan suara. Sebenarnya settingan suara sudah tepat, terbukti sebelumnya burung walet merespon dengan baik suara tersebut. Biarpun solusi telah dikerjakan, namun tetap saja kondisi walet sepi baik pagi maupun sore. Sebab analisa terhadap sumber masalah, keliru.
Lalu apa masalah yang sebenarnya?
Perlu saya jelaskan dulu, bahwa burung walet tampak sepi karena tidak melakukan aktifitas beradaptasi masuk keluar gedung. Itu disebabkan waktunya dihabiskan mencari makan. Makanan burung walet yaitu serangga kecil yang beterbangan di semak-2, perkebunan atau hutan. Pada musim kemarau, jumlah serangga makanan walet lebih sedikit dibanding saat musim hujan. Agar kenyang, burung walet akan melebarkan radius mencari makan. Ini berakibat, waktunya lama untuk memenuhi kebutuhan perut. Apalagi jika lokasi pakan sangat jauh, maka burung walet akan pulang ke RBW masing2 dalam kondisi langit sudah mulai petang.
Burung walet tidak lagi memikirkan untuk beradaptasi. Langsung terbang pulang karena hari sudah mulai gelap. Tak sempat adaptasi pada RBW baru yang biasanya dilakukan antara pukul 08.00 sd 10.00 dan sore hari antara pukul 16.00 sd 17.00. Pada musim kemarau burung walet lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan dasar yaitu mencari makanan.
Apa yang harus dilakukan?
Harus dipahami bahwa musim kemarau adalah faktor ekternal. Bukan hanya burung walet yang sulit mencari makan, melainkan makhluk lain juga kesulitan memperoleh makanan. Jadi problemnya ialah soal musim kemarau dimana makanan berupa serangga sangat sedikit. Sehingga burung walet tidak ada waktu untuk beradaptasi pagi dan sore hari. Karena itu tak perlu menambah jumlah LMB. Settingan suara juga tak perlu di utak-atik. Yang bisa dilakukan oleh petani walet yaitu memaksimalkan faktor internal dengan mengkondisikan suhu dan kelembapan di dalam RBW agar tetap stabil. Tujuanya agar burung walet yang sudah menginap tetap merasa nyaman dan betah tinggal di dalamnya.