Budidaya burung walet yang kita lakukan, sudah semestinya terjaga keamananya dari predator, agar populasi walet berkembang tanpa gangguan.
Apakah anda pernah mendapati tikus masuk dalam gedung walet? Banyak kasus terjadi, gedung walet yang mulai berkembang produktif, dalam waktu singkat tiba tiba menjadi sunyi sepi tanpa suara cericit walet baik pagi maupun sore hari, baik di luar gedung apalagi di dalam gedung. Semula sudah menginap 200 ekor walet, namun mendadak hanya tinggal 1 atau 2 ekor saja.
Apa gerangan yang terjadi? Saat cek atau kontrol dalam gedung, tampak banyak bulu walet terkumpul di sudut gedung dibalik tripleks. kotoran di lantai menjadi kering, tak lagi basah sebagai tanda walet tidak menginap lagi. Ternyata populasi walet yang sudah menginap selama ini, sebagian besar habis disikat predator tikus. Pemilik gedung menjadi stress karena walet trauma masuk ke dalam gedung.
Apakah anda sering menjumpai predator tokek dalam gedung walet anda? Gara-gara gedung walet kemasukan tokek, walet menjadi takut dan kabur ke gedung lain. Predator tokek bikin walet ngeri takut dimangsa. Meskipun tokek hanya menelan telur walet saja, namun suara tokek yang keras menggema malam hari saat populasi walet tidur, sudah menjadi ancaman tersendiri bagi nyali burung berliur mahal ini.
Apakah gedung walet anda pernah kemasukan ular? Tidak sedikit konsumen yang melapor ke saya perihal gedung waletnya kemasukan ular. Ular seperti kita tahu adalah binatang melata. Binatang ini bisa naik merayap ke papan sirip, lalu menelan telur dan juga memangsa anak walet yang tak berdaya. Jika induk walet lengah di malam hari bisa juga menjadi sasaran empuk dimangsa predator melata ini.
Bagaimana cara mengantisipasi agar predator ini tidak masuk ke dalam gedung walet kita? Baiklah akan saya jelaskan cara sederhana agar gedung walet kita aman atau terhindar dari masuknya tiga predator ganas tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat bagi mereka yang belum pernah mendengar cara sederhana ini.
Sekitar 1 tahun lalu, saat saya mengisi seminar budidaya walet di daerah Dompu NTT, saya berkunjung ke salah satu peserta. Beliau minta untuk melihat langsung kondisi gedungnya yang kurang produktif. Sesampainya di lokasi, saya lihat sekeliling gedungnya di pasang jaring ikan, atau pukat setinggi 1 meter dari tanah.
“ Untuk apa ini pak ?” tanya saya ingin tahu
“ ini untuk ranjau predator pak Arief” sahutnya
“ memang efektif yah ?” selidik saya
“ Sangat efektif pak. Ini sudah saya pasang 3 bulan yang lalu. Banyak tikus yang masuk ke dalam perangkap pukat ini akhirnya mati tidak bisa melepaskan diri. Tokek juga terjerat, begitu pula ular sering saya temui pagi hari meronta ronta masuk perangkap pukat ini. Bahkan katak juga ikut terperangkap.” Jelasnya
Saya memang melihat bangkai tikus maupun ular yang sudah kering terjerat ranjau jaring ikan tersebut.
Dalam group WA khusus agen duniawalet, topik ini juga kami diskusikan. Bang Thedy, agen Duniawalet Malinau-Kaltara juga menyampaikan hal serupa, yaitu salah satu gedung walet member sudah dipasang pukat di sekeliling gedung waletnya. Terbukti selama ini aman dari gangguan predator. Sementara itu menurut Edy Suryono ( saya panggilnya Mang Edy) agen Duniawalet Pembuang Hulu-Seruyan, gedung waletnya juga sudah “ dibungkus” bagian pinggang gedung ke bawah dengan jaring ikan itu. Hasilnya bukan saja tikus, ular, tokek dan katak terperangkap, bahkan kelelawarpun juga ikut terjerat.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi petani walet. Silahkan jika mau mencoba cara efektif ini untuk mengantisipasi masuknya predator ganas ke dalam gedung walet kita dengan cara memasang pukat atau jaring ikan. Salam sukses.