3. Papan sirip
Papan sirip adalah faktor penting yang harus diperhatikan dalam budidaya burung walet. Sebab jika papan sirip bermasalah maka walet tak mau hinggap di papan tersebut. Banyak yang tidak menyadari faktor papan sirip sering menjadi penyebab walet lambat menginap disebabkan bau dari papan sirip tersebut.
Jenis kayu tertentu menyebarkan aroma khas. Antara lain jenis kayu Marawali atau kayu Arau. Salah seorang member di Kalimantan Timur menanyakan apakah bau wangi yang ditimbulkan dari papan sirip akan sangat berpengaruh. Sebab gedung waletnya sudah on sejak 6 bulan lalu, namun walet tak ada yang mau menginap. Padahal respon burung walet sangat bagus. Itu terbukti baik pagi maupun sore koloni walet ramai merespon suara panggil Red Wave 02. Awalnya member sangat optimis. Namun tiap bulan dilakukan cek ke dalam gedung, ternyata tetap tak ditemukan kotoran walet di lantai sebagai tanda walet sudah menginap. Ditunggu sampai bulan ke 6, tidak ada perkembangan juga.
Bau papan dari jenis kayu yang menyebarkan aroma wangi yang begitu kuat dapat menimbulkan efek negatif bagi burung walet. Inilah yang menyebabkan selama 6 bulan tidak ada perkembangan apapun di dalamnya. Tak satupun walet mau menginap. Bau wangi yang sangat menyengat menjadi problem sehingga walet tidak mau tinggal di dalam gedung tersebut.
4. Jamur
Papan sirip yang berjamur disebabkan oleh beberapa hal. Yaitu dari jenis kayu yang lunak, misal jenis sengon ( albasia).
Kondisi gedung yang berkelembapan tinggi akan mengakibatkan papan menjadi basah.
Lalu tumbuhlah jamur. Tampak bercak putih di permukaan papan tersebut. Jika dilap dengan jari tangan akan terasa lembut seperti serbuk. Jika jamur ini tidak segera dibasmi, maka papan akan berubah kehitaman tanda jamur semakin masuk ke dalam papan. Papan yang berjamur akan menebarkan aroma tak sedap. Apabila kondisi papan sirip dalam gedung tersebat terserang jamur ini akan menimbulkan problem bau yang mengakibatkan burung walet tidak menyukainya.
Papan sirip yang siap pasang harus kondisi kering. Jika papan basah maka akan mudah terserang jamur. Sering terjadi karena tidak pengalaman, papan sirip baru datang dari penggergajian dalam kondisi belum kering sudah terburu dipasang. Bau yang tidak sedap ini tidak disukai burung walet. Pemilik gedung tidak sadar bahwa kasus bau dari papan yang berjamur ini juga sebagai problem internal yang membuat burung walet lambat menginap. Sering saya mendapat keluh kesah dari member yang saat pembangunan gedung tidak terlibat langsung. Semuanya diserahkan ke tukang atau kontraktor. Kesalahan bisa saja terjadi karena kurang paham dan minimnya wawasan tentang teknis membuat gedung walet secara benar, dalam hal ini kondisi papan sirip saat dipasang tidak boleh setengah basah.
” Pak Arief bagaimana solusinya jika papan sirip memang masih belum kering tapi sudah terlanjur dipasang? Mau melepas papan tentu butuh waktu, tenaga. Bahkan itu tidak mungkin dilakukan, sebab papan sirip sekaligus berfungsi sebagai penyangga lantai dan menyatu dalam struktur bangunan. Bagaimana mangatasi hal ini,” tulis member dalam WhatsAppnya.
Saran saya, karena sudah terlanjur maka yang bisa dilakukan adalah bagaimana kadar air di dalam papan sirip itu bisa berkurang meskipun tidak bisa cepat. Aturlah kondisi kelembapan dalam gedung walet serendah mungkin. Tak perlu ada kolam air. Perbanyaklah udara masuk ke dalam dengan cara memperlancar sirkulasi. Bisa pula ditambah kipas angin agar kondisi gedung kering. Memang butuh waktu agak lama sampai papan sirip tersebut semakin berkurang kadar airnya.
5. Makanan
Sebagian member ada yang menaruh sampah didekat lubang masuk burung. Sampah itu berupa buah-buahan yang busuk dimaksudkan sebagai upaya agar banyak serangga yang muncul dari sampah tersebut. Tujuanya untuk memancing walet usia muda masuk ke dalam gedung. Namun apakah cara itu efektif? Ternyata tidak. Sebab bau busuk dari sampah itu justru tidak disukai burung walet. Perlu diketahui, serangga kecil yang berkerumun menempel di buah busuk itu memakan sisa nutrisi. Serangga kecil itu tidak akan terbang jika sampah tidak diganggu. Karena itu cara ini tidak efektif dan justru berdampak negatif karena menimbulkan bau yang tak sedap.
Ada juga yang menaruh dedak bekatul dalam karung yang diletakkan di roving room. Tujuanya dalam 1 sampai 2 bulan ke depan akan muncul serangga kecil dari dedak bekatul tersebut. Apabila kondisi dedak bekatul terkena air, itu akan menimbulkan bau menyengat yang tidak disukai burung walet.
Masih ada faktor lain yang menjadi penyebab munculnya bau menyengat di dalam gedung walet. Misalnya lantai dasar yang tidak diplester. Banyak kotoran walet yang dibiarkan di tanah dan akhirnya tumbuh jamur di lantai. Bau tanah yang lembab bercampur bau jamur akan menimbulkan problem bagi burung walet.