Permasalahan dalam gedung walet ( problem internal) seringkali tidak dipahami oleh para petani walet. Apabila burung walet tidak mau atau lambat menginap, yang diperbincangkan antara lain berkutat soal audionya. Pada kasus yang akan saya jelaskan dalam artikel ini jarang diperhatikan oleh petani walet. Padahal itu termasuk masalah yang membuat walet gagal menginap. Salah satu pertanyaan dari member :
” Pak Arief, apa sebab walet lambat menginap? Padahal segala petunjuk sudah saya lakukan secara benar, baik soal pemilihan lokasi, desain dan ukuran gedung, setting volume suara, serta suhu dan kelembapan sudah memenuhi syarat. Dimana letak kesalahan sehingga sampai sekarang sudah berjalan 4 bulan tetapi walet sedikit yang mau menginap? Padahal kalau diperhatikan tiap hari baik pagi maupun sore banyak walet yang masuk keluar gedung. Melihat itu saya kira sudah banyak yang menginap. Namun setelah saya cek pagi hari sehabis subuh, hanya 5 ekor yang keluar dari LMB. Apakah ada yang salah dalam gedung saya?”
Berikut kasus yang terjadi di dalam RBW sebagai problem internal yang jarang diketahui oleh petani walet.
1. Tripleks
Pada beberapa kasus, burung walet tak mau masuk ke nesting room. Hanya berputar saja di roving room lalu keluar lagi. Itu terjadi sampai beberapa bulan. Pemilik bingung apa yang salah. Settingan suara, tata ruang termasuk ukuran void sudah diperbaiki. Namun perilaku walet tidak berubah. Masih saja keluar masuk hanya sampai di roving room saja. Padahal twiter tarik sudah dikeraskan volumenya. Namun kenapa burung walet tidak mau masuk ke nesting room? Setelah dianalisa lebih mendalam ternyata problemnya berasal dari bau menyengat dari papan tripleks.
Pemilik gedung menggunakan papan tripleks yang baru dibeli dari sebuah toko. Bau tripleks itu sangat menyengat. Harusnya sebelum dipasang, tripleks dijemur dulu agar bau zat kimianya hilang. Namun kadang tukang bangunan tergesa-gesa agar pekerjaan cepat selesai.
Akhirnya papan triplek dipasang sebagai plafon. Juga untuk sekat tata ruang. Baunya tercium sangat menyengat dalam nesting room. Bahkan mata terasa perih karena zat kimia tripleks tersebut.
Inilah yang membuat burung walet tak mau masuk. Di rooving room walet mau bermain-main karena tidak tercium bau tripleks. Tetapi di nesting room karena baunya menyengat, berakibat burung walet tak mau masuk ke dalam.
Jika menggunakan tripleks maka pakailah yang sudah lama, yang sudah tidak tercium bau kimiawi.

2. Karpet
Salah seorang member lama di Tarakan Kalimantan Timur yang sudah memiliki beberapa gedung.walet, belum lama mengirim pertanyaan melalui WhatsAph. Apakah bau karpet dapat mempengaruhi kenyamanan burung walet di dalam gedung? Sebab sudah berjalan beberapa bulan walet gagal menginap? Gedung walet berukuran 12 m x 16 m tinggi 5 lantai. Bangunan non permanen namun kelembapan sangat tinggi mencapai lebih 90%. Itu karena semua lantai menggunakan mesin kabut. Dimana problemnya?
Ukuran void sudah lebar. Audio juga sudah bagus terbukti dari respon burung walet yang tiap pagi sore masuk keluar gedung. Burung walet sudah turun naik di lubang void. Namun kenapa gagal menginap? Setelah dikaji mendalam, ternyata problem bersumber pada bau menyengat dalam gedung. Dari mana asal bau tersebut? Dari karpet yang digelar di semua lantai untuk menutup lantai papan. Bahan sekat juga menggunakan karpet yang sama.
Dalam kondisi basah karena butiran kabut yang jatuh di hamparan karpet ternyata menimbulkan bau tak sedap yang mengakibatkan burung walet tak betah lama berada di nesting room. Menghadapi kasus ini maka mau tak mau karpet harus dikeluarkan lagi, dijemur agar kering dan baunya hilang.
Lebih baik gunakan karpet plastik atau terpal tebal untuk penutup lantai yang tidak menyerap air. Atur jadwal on off mesin kabut secara benar. Mesin kabut jangan on 24 jam agar tidak bekerja over yang berakibat kelembapan terlalu tinggi.

(bersambung)