Bulan Agustus kemarin saya sempat bermalam di losmen Mahkota Parenggean, Sampit Kalteng. Saya membantu mengobati penyakit gedung walet yang kurang produktif milik Bp. Lalang, Bp. Daryono, dan gedung walet Bp. Suyatni – termasuk gedung walet milik mas Widodo agen resmi duniawalet di Parenggean. Semua kasus penyakitnya berawal dari posisi lubang masuk burung (LMB) yang kurang tepat. Setelah saya ubah posisi LMB, maka dalam waktu singkat respon walet sangat positif. Peningkatan jumlah burung walet yang menginap di gedung tersebut sangat luar biasa dalam waktu 1 bulan. Mengapa LMB begitu penting, sehingga posisinya harus tepat ?
LMB adalah akses utama burung walet masuk ke dalam gedung. Posisi dan ukuran harus memberi kemudahan bagi burung kecil itu. Jangan ada gangguan apapun disekitarnya. Berilah keleluasaan bagi walet untuk bermain main di mulut LMB dan mudah masuk kedalamnya tanpa takut atau tanpa ada gangguan terbang.
Saya ingin menceritakan disini, hanya gara gara posisi LMB kurang ke kanan 50 cm, populasi walet jadi kurang berkembang. Ini dialami pada gedung milik Bang Yosep di Katingan, dan Bang Suryadi di Parenggean. Mereka berdua adalah alumni seminar budidaya walet yang diselenggarakan di Katingan-Kalteng bulan kemarin.
Bermula dari keluhan Bang Yosep mengenai gedung waletnya yang kurang produktif, saya diminta untuk mengobati penyakitnya. Di tengah kesibukan saya, alhamdulillah saya bisa meluangkan waktu untuk masuk ke dalam gedungnya setinggi 4 lantai dengan ukuran 8 X 12 meter. Semua lantai saya kontrol tidak ada masalah. Letak void sudah tepat. Namun penyakitnya justru posisi LMB. Ukuran LMB sudah oke yaitu 80 cm X 60 cm. Penempatan twiter juga sudah benar. Maka, saya segera menunjukkan posisi LMB yang tepat, yaitu “menggeser” ke arah kanan sekitar 50 cm.
“Apakah cuma posisi LMB yang salah pak Arief ” kata Bang Yosep sedikit tidak percaya.
Saya menganggukkan kepala tanda mengiyakan. “Kondisi umum gedung walet sehat, penyakitnya hanya di posisi LMB saja. Tolong segera digeser LMBnya agar penyakitnya segera sembuh “. Kata saya menegaskan penuh kepastian.
Esok harinya, dengan penuh semangat menuju sukses anak muda itu segera melakukan tugasnya sesuai advis saya. Sorenya Bang Yosep melaporkan bahwa respon walet diluar dugaan. Saya mengucap syukur alhamdulillah. Suara panggil Eagle menyedot ratusan walet muda.
Satu bulan kemudian saat saya ada trip ke Kerengpangi, saya sempatkan kontrol dan evaluasi gedungnya. Kotoran walet berserakan di semua lantai. Fondasi tipis sarang walet mulai menghiasi beberapa sudut papan sirip. Rata rata kotoran berupa bercak putih tanda banyak walet usia muda yang sudah menginap. Dalam 1 bulan sudah terbukti terjadi peningkatan yang signifikan populasi walet di gedung tersebut.
Saya jabat erat tangannya.. “ Gedung walet anda sudah mulai sehat dan pasti akan produktif ke depan”. “Amin …Puji Tuhan”, ucapnya sambil berbinar mata.
Kasus gedung pak Suryadi di Parenggean juga sama. Kepada beliau saat mengikuti seminar walet dan bedah gedung, saya tunjukkan bahwa penyakitnya adalah di posisi LMB. Bukan di void, bukan pula di tata ruang, juga bukan di tata suara. Kepada beliau saya sarankan untuk menggeser posisi LMB 30 cm saja ke samping kanan.
Bagi orang awam sepertinya hal itu sulit masuk akal. Apakah iya posisi LMB digeser sedikit saja bisa meningkatkan populasi walet di gedung itu. Padahal posisi LMB sudah di samping kanan. Kok masih harus geser lagi. Maka, untuk menjawab keraguan tersebut hanya dengan 1 cara yaitu pembuktian.
Setelah posisi LMB gedung dibenahi, sore hari respon walet sangat menggembirakan. Menurut laporan mas Widodo, gedung pak Suryadi diserbu ribuan walet. Aneh tapi nyata. LMB hanya digeser 30 cm saja perubahanya sangat signifikan. Tak lama mas Widodo mengirim videonya ke WA saya.
Apakah serbuan populasi walet itu hanya masuk di lantai atas saja lalu keluar lagi dan lalu masuk lagi sehingga menjadi sangat ramai, atau walet betul2 masuk ke setiap lantai gedung itu?
Untuk meyakinkan hati, Pak Suryadi dan mas Widodo sepakat masuk pas kloter terakhir walet pulang kandang yaitu tepat adzan magrib berkumandang. Mereka berdua berdiri di lantai dasar tepat di bawah void sambil kepala mendongak ke atas melihat dan menyaksikan serbuan walet masuk LMB dan turun ke void lalu menyebar masuk ke nesting room tiap lantai. Mereka berdua akhirnya haqqul yaqin.
Saya sangat bersyukur, bahwa apa yang saya sampaikan selama ini merupakan sebab yang benar, sehingga hasilnyapun akan benar. Dan itu merupakan ilmu yang logis berdasar pengalaman saya selama ini dalam budidaya walet.
Alhamdulillah saya diberi ilmu oleh Nya sehingga saya paham tentang penyakit gedung walet dan paham pula cara penyembuhannya. Dalam akhir seminar selalu saya sampaikan, kuasai ilmu dan jemput suksesmu. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan segala usaha kita dalam menjemput rejeki halalan toyyiban. Amiinn.