Anak saya yang paling kecil, namanya Faisal Giffari. Umur 11 tahun dan duduk di kelas 5 SD. Hobbynya olah raga. Semua cabang olah raga dia suka. Belakangan dia berlatih Taekwondo. Di bawah asuhan pelatihnya ~ Sabem Benny, sekarang Icang – panggilan anak saya itu, sudah sabuk kuning. Jika saya lagi libur, tidak kerja luar kota, olah raga rutin pagi hari adalah main badminton, memanfaatkan ruang kosong samping rumah. Yach.. untuk membakar lemak. Maklum BB saya 72 kg dan BB Icang sekitar 42 kg. Badminton pagi hari sering kami lakukan. Meski tidak terlalu serius, yang penting badan gerak, dan keringat bercucuran. Sambil badminton, sambil menggoda burung walet. Dengan badminton, burung walet berdatangan menyambar shuttlecocks yang melambung tinggi. Jika kami main badminton, pasti banyak walet berdatangan. Gedung walet saya berada di belakang rumah, dengan tinggi 4 lantai yang saya bangun 4 tahun yang lalu. Populasi walet selalu meningkat. Apa sebab? Apakah karena CD suaranya sangat super kualitas? Apakah tata ruang dan iklim mikro dalam gedung yang sangat oke? Atau karena sering main badminton pagi hari ?
Teman saya Hupe, yang tinggal di Kota Sampit~ Kalimantan Tengah, juga menceritakan hal yang sama. Gedung waletnya yang terletak di belakang rumah, kini dihuni ribuan walet. Diantara rumah tinggal dan gedung waletnya, memang masih ada halaman cukup luas. Hupe membuat lapangan badminton bersebelahan dengan gedung waletnya. Keluarga Hupe memang hoby badminton. Tiap pagi dan sore hari, Anton, Iwan, Denny, dan Koh Siang ( sebelum almarhum), jarang absen saling memukul cocks. Jadi, tujuan membuat lapangan badminton sebenarnya memang untuk olah raga. Tetapi dampaknya ternyata positif. Walet selalu ramai beterbangan di sekitarnya. Jika main badminton, si Iwan sering teriak-teriak. Apalagi jika smash Iwan tak bisa ditangkis lawan main, teriak Iwan makin kencang. Hal Itu ekspresi wajar atau refleks saat main badminton di manapun. Jika iwan teriak keras, walet yang terbang keliling di atas lapangan bukannya takut, bahkan ikut-ikutan teriak keras…cieer cieer cieer…
Mengapa saat main badminton walet menyambar-nyambar cocks yang melambung? Itulah psikologi walet. Walet sangat merespon benda yang bergerak. Burung kecil ini menganggap jika ada sesuatu benda yang bergerak (di langit/ di udara) itu musuh yang bisa membahayakan dirinya. Oleh walet, musuh itu wajib diusir. Walet akan berani mengusir musuhnya jika ia berada bersama koloninya atau dalam jumlah banyak. Jika walet sendirian, burung ini takut dan lari ngacir menjauh. Namun jika ia bersama dalam koloninya, maka dengan sangat pe-denya koloni walet secara bersama-sama menghalau musuhnya untuk pergi terbang menjauh.
Mungkin anda pernah melihat, atau sering melihat, koloni walet mengejar burung elang yang sedang terbang? Elang adalah musuh walet. Dan walet tidak mau burung predator ini ada di wilayahnya. Maka, saat ada burung elang terbang masuk di “ wilayah kekuasaan walet”, koloni walet akan ramai mengejar dan mengusir elang agar terbang menjauh. Begitu pula jika ada burung merpati yang terbang melintas daerah sentra walet, perilaku walet juga akan sama, yaitu mengejar dan mengusir burung merpati untuk pergi. Biarpun sebenarnya burung merpati bukanlah predator pemangsa, namun walet menganggap, karena postur tubuh merpati besar, tetap dianggap sebagai musuh yang bisa mengancam keselamatan populasi walet dan harus diusir juga.
Melihat perilaku walet yang berani melawan musuh jika bersama koloninya, saya jadi teringat materi kuliah psikologi massa dari Dr Djamaludin Ancok saat saya jadi mahasiswa dulu. Beliau adalah dosen senior Fak Psikologi UGM Jogjakarta.
Suatu hari, saya sedang kerja di daerah Dumai-Riau. Saya tinggal di hotel yang berada dipusat kota. Sekeliling hotel banyak gedung walet, juga ruko yang difungsikan untuk budidaya walet. Bahkan bagian atas hotel yang saya tempati, juga untuk budidaya walet. Sore hari, saya istirahat duduk santai di samping jendela kamar hotel. Sekitar 300 meter dari hotel ada ruko tiga lantai yang menarik perhatian saya. Ruko 3 lantai itu, hanya bagian atas untuk budidaya walet, sementara bagian tengah untuk tempat tinggal pemilik, dan bagian bawah untuk jualan.
Sore itu, walet cukup ramai “menyerbu” ruko tersebut. Sebagian yang lain beterbangan di sekeliling gedung. Rupanya ada sesuatu yang menarik perhatian walet. Ada benda warna hitam bergerak-gerak di bawah lubang masuk burung. Saya secara serius mengamati benda yang bergerak-gerak tadi. Ternyata benda tersebut adalah sapu ijuk warna hitam dengan tangkai bambu sepanjang 3 meter. Sapu panjang itu memang sengaja digerakan oleh seseorang dari jendela lantai 2 ruko itu. hingga menjelang malam. Esok sore, ruko itu kembali ramai diserbu walet, karena seseorang menggerak-gerakkan sapu ijuk lagi. Saya menduga, tiap sore, fenomena sapu ijuk bergerak-gerak selalu terlihat di ruko itu. Pantaslah jika walet ramai “menyerbu” ke ruko itu
Memang, koloni walet sangat antusias merespon sesuatu yang bergerak-gerak. Pada kasus ini, semakin sore semakin banyak walet yang berkeliling dan merespon sapu ijuk itu. Sapu ijuk yang bergerak itu pasti oleh walet disangka musuh. Musuh yang harus diusir. Walet jadi berani mengusir musuh, karena banyak temannya. Semakin banyak teman walet semakin berani. Gara gara sapu ijuk yang bergerak-gerak, tiap sore ruko itu ramai di serbu burung walet.
Saat saya kerja di Balikpapan~ Kalimantan Timur, saya bersama Budi dan Lekcy, mengontrol bangunan gedung walet milik Budi Dinasti di daerah Petung~Penajam Paser Utara yang 90 % hampir selesai.. Tinggi gedungnya 5 lantai Ukuran gedung sekitar 12 m X 20 m. Saya ber-tiga naik ke atas gedung. Lekcy, ahli pasang sound system walet itu, tak mau ketinggalan ikut naik. Sore itu, walet mulai pulang ke Balikpapan kota, melewati gedung walet Budi. Walet terbang tinggi. Cuaca sore itu lumayan panas, sehingga saya harus mengeluarkan sapu tangan merah dari saku untuk mengelap keringat di wajah dan leher. Koloni walet semakin banyak terlihat pulang.
Bisakah pak Arief memanggil walet untuk terbang rendah ? kata Lekcy tiba-tiba. Saya diam sejenak. Saya lihat sekeliling tidak ada sapu ijuk. Tapi saya bawa sapu tangan yang masih basah karena keringat. Pertanyaan Lekcy saya jawab enteng : “ panggil walet turun? itu soal..kecil…. “ Mendengar jawaban saya, Lekcy setengah tidak percaya. Sebab, saya tidak membawa peralatan cek lokasi. Sementara gedung Budi juga belum terpasang sound system walet.
Mungkin Lekcy berpikir, dengan cara apa Pak Arief memanggil walet? Saya bilang . “ Saya punya sapu tangan ajaib, dengan sapu tangan ini saya akan panggil walet turun. jika tak percaya sebentar lagi walet akan menukik …. “ Kata saya dengan mimik muka serius. “ Lihat, sebentar lagi koloni walet pasti ramai berdatangan”.
Saya segera mencari posisi yang tepat. Lekcy sedikit heran melihat ulah saya. Tangan kanan saya julurkan ke atas. Sapu tangan merah saya gerak gerakkan ke kanan ke kiri. Tak lama kemudian datang 1-2 ekor walet. Kemudian disusul walet lain. Beberapa ekor walet terlihat menukik ke bawah. Semakin lama semakin banyak walet yang turun mengitari kami bertiga. Sekitar !5 menit saya gerak-gerakan sapu tangan itu, semakin banyak walet yang turun dan berputar di sekitar gedung. Melihat demo saya, Budi tersenyum, sedang Lekcy heran tak habis pikir. Ini pasti gara-gara sapu tangan ajaib itu, mungkin itu yang ada di benak Lekcy.
Sekitar jam 19.00, kami pulang ke Balikpapan. Selama perjalanan dari Petung ke Penajam, Lekcy terlihat diam, entah apa yang dipikirkan. Saat kami naik speed boad ~ menyebrang laut ~, Lekcy berbisik ke saya, minta sapu tangan ajaib itu diberikan kepadanya untuk kenang-kenangan. Saya diam sejenak, tak segera meluluskan permintaan itu. Sambil pura-pura serius saya bilang, okelah…bahwa ini sapu tangan ajaib. Nanti kamu rawat dengan baik. Dengan 5 kali kibas, walet akan berdatangan. Di Asia Tenggara bahkan di dunia, tidak ada yang menjual sapu tangan ini kecuali Arief Budiman. Jika ada yang membutuhkan, caranya gampang, silahkah klik dunia walet dot kom.
Mendengar itu, Budi yang sedari tadi menyimpan ketawa akhirnya tak bisa lagi menahan…. Budi tertawa lepas terbahak-bahak. Lalu Lecky tersadar bahwa ia baru saja dikerjain…..oleh sapu tangan ajaib.