Sudah 1 minggu ini Pak Rully tiap sore rutin mengamati RBW nya yang mulai diaktifkan. RBW dengan ukuran 8 m x 12 m tinggi 4 lantai dibangun di tanah kavling berjarak 10 meter dari rumah tinggal. Lokasinya termasuk daerah lintasan. Tiap pagi sore banyak burung walet terbang melintas. Sebelum membangun sudah berulang kali dilihat arus terbang burung selalu melintas di atas lokasi tersebut. Jadi, soal lokasi tidak salah. Lokasi RBW tidak jauh dari rumah tinggal, dimaksudkan agar faktor keamanan bisa dipantau dengan mudah.
Tetapi dalam pengamatan 1 minggu ini, Pak Rully belum melihat RBW nya ramai didatangi burung walet. Tidak seperti dugaan sebelumnya. Beliau membayangkan, lokasin yang dilewati banyak burung walet, pasti akan banyak walet mampir ke RBWnya. Apalagi, RBWnya cukup tinggi, sehingga peluang burung walet masuk ke RBWnya lebih besar.
Posisi LMB di lantai 4, kurang lebih sejajar dengan ketinggian terbang burung walet saat melintas pada pagi maupun sore hari. Inilah yang membuat pak Rully optimis, RBWnya akan cepat dihuni banyak burung walet.
Tetapi mengapa sudah 1 minggu, hampir tidak ada burung walet yang merespon suara panggil? Faktanya koloni burung walet cuek dan langsung terbang pulang ke gedung asalnya. Yang membuat Pak Rully heran, burung walet terbang dengan cepat hanya beberapa meter dari LMB.
” Secara logika, burung walet mendengar Suara Panggil. Sebab terbang melintas dekat LMB. Tapi kenapa cuek dan tak mau mampir?” tanya Pak Rully.
Kepada beliau saya sampaikan, saat itu sedang berlangsung musim kemarau. Jumlah serangga makanan burung walet sangat sedikit. Koloni burung walet terpaksa mencari makan di radius yang sangat luas, berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain. Durasi mencari makan lebih lama. Akibatnya burung walet pulang petang hari bahkan adzan magrib berkumandang belum sampai di gedung asalnya. Rombongan burung walet bergegas pulang dengan terbang cepat menuju rumahnya dan tidak fokus bahkan cuek pada panggilan Suara Panggil. Sebab koloni burung kecil itu takut kemalaman dan resiko disergap burung elang.
Kepada Pak Rully saya sampaikan, melihat kondisi tersebut tak usah bingung. Itu disebabkan faktor eksternal atau siklus musim yang sedang berlangsung. Tak perlu merubah apapun, baik suara, volume, twiter, sekat dll. Sebab bukan disitu sumber masalah.
Semoga kemarau panjang segera berakhir dan berganti musim hujan. Musim yang menjadi harapan semua makhluk hidup untuk berkembang biak.