Burung Walet termasuk jenis burung yang hidup siang hari. Burung kecil ini keluar dari rumahnya sejak pagi dan pulang saat magrib. Pada malam hari ia tidur secara berkoloni di sebuah rumah atau goa.
Namun karena suatu keadaan burung walet terpaksa terbang malam hari. Keadaan itu antara lain karena burung walet tersesat dan tidak berhasil pulang ke rumah asal. Bisa disebabkan terjadi hujan deras atau akibat terbawa angin kencang.
Lalu apa yang terjadi?
Burung walet terbang tak tentu arah. Agar aman dari sergapan predator malam, burung walet mencari tempat yang terang banyak lampu. Kemudian hinggap di teras rumah atau ruko di perkotaan atau sekitar pasar. Burung walet transit di sembarang tempat untuk tidur malam hingga terbit matahari.
Esoknya burung kecil itu terbang lagi dan berusaha pulang ke rumah asal. Namun ia tersesat jauh dan gagal pulang. Akhirnya burung walet itu memilih rumah, gudang, atau ruko di sekitar pasar sebagai tempat tinggalnya yang baru.
Jika kita amati, sentra walet di perkotaan hampir selalu dekat dengan lokasi pasar. Antara lain di Palangkaraya Kalimantan Tengah. Burung walet masuk dan bersarang di gudang milik H. Gafur di jalan Seram. Burung pembawa rejeki itu datang tanpa dipanggil. Pemilik kaget ketika melihat banyak kotoran di lantai gudang. Dianggap kotoran burung gereja. Ternyata setelah diamati secara cermat, tampak ada sarang berwarna putih menempel di balok cor. Lokasi gudang itu bersebelahan dengan pasar tradisional. Setelah mengerti bahwa burung penghuni gudang itu ternyata membawa rejeki, maka tidak diganggu lagi. Kemudian saya diminta menangani dan alhamdulillah populasi walet berkembang biak dengan baik hingga sekarang ini.
Selain gedung H. Gafur saya juga membantu gedung walet lain di sekitar pasar. Antara lain gedung H. Mujib pemilik bengkel Anna. Juga gedung walet Ko Ali di atas hotel Halmahera. Hingga sekarang ini, di sekitar pasar Palangkaraya menjadi daerah sentra walet. Saya pernah memberikan seminar budidaya walet di kota cantik ini.
Sentra walet di berbagai daerah kebanyakan berlokasi di sekitar pasar. Apabila anda melakukan perjalanan darat dari Palangkaraya ke Sampit, akan melewati kota kecil namanya Kereng Pangi. Di sini banyak berdiri gedung walet yang seolah saling berlomba tinggi. Suara pemanggil walet juga bersaing bersahutan. Lokasi sentra walet ini berada di sekitar pasar tradisional Kereng Pangi. Saya banyak membantu penanganan gedung walet di daerah ini, salah satunya milik H. Soeharto. Rumahnya 2 lantai bersebelahan dengan pasar. Lantai atas untuk budidaya burung walet. Lantai bawah untuk jualan mesin penyedot pasir untuk penambangan emas tradisional. Saya juga pernah mengadakan seminar walet di kota ini.
Masih banyak lagi fakta bahwa sentra walet di berbagai kota berada di sekitar pasar.
Antara lain karena di malam hari banyak lampu terang yang mengundang datangnya burung walet malang karena tersesat dan gagal pulang ke rumah asal.