“Pak Arief, apakah di kolam air dalam gedung walet sebagai pengatur kelembapan boleh dicampur dengan kotoran walet, agar menimbulkan bau khas dan sebagai cara agar burung walet tetap produktif?”
Ini pertanyaan salah satu member yang mendengar beberapa orang berpendapat bahwa kotoran walet di dalam gedung pantang dibuang. Kotoran walet dibiarkan saja dengan tujuan agar bau khas kotoran walet membuat walet betah tinggal di dalamnya. Jika kotoran dibuang, dikhawatirkan walet akan pergi karena bau khas itu hilang. Anggapan ini beredar luas dan dipercaya oleh sebagian pemilik gedung.
Apakah benar lantai dan kolam air lebih baik dibiarkan saja dipenuhi kotoran walet? Atau kolam air malah sengaja perlu campur dengan kotoran walet? Pertanyaanya apakah burung walet lebih menyukai gedung walet yang bau kotoran? Apakah anggapan ini berdasar fakta atau hanya asumsi saja?
Sepanjang saya menangani banyak gedung di berbagai daerah dari Aceh hingga Nusa Tenggara, sebenarnya anggapan tersebut hanyalah asumsi saja. Yang tidak ada argumentasi yang kuat. Sebab, faktanya banyak yang membuktikan bahwa biarpun kotoran itu rutin dibersihkan dan bau khas kotoran walet tidak tercium lagi baunya, toh koloni walet tidak kabur ke lain tempat. Jika walet suka bau kotoran, tentu si burung walet itu tidak membuang kotoran di lantai, melainkan disimpan di sarangnya bukan?
Selain itu, kita ketahui bahwa gedung walet adalah “pabrik” makanan kesehatan. Di dalam gedung walet, diproduksi sarang walet yang dikonsumsi untuk fungsi kesehatan manusia. Oleh karena itu, sudah seharusnya tingkat kebersihan pabrik makanan kesehatan itu harus diutamakan. Kotoran sebagai sisa metabolisme makhluk hidup termasuk burung walet, harus dibuang ke luar gedung, di tanah terbuka yang terkena panas matahari yang mana hal itu sebagai daur ulang alamiah.
Sering saya jumpai, pemilik gedung menaruh beberapa ember berisi air untuk membantu terciptanya kelembapan. Namun sebagian orang mengisi ember dengan kotoran walet yang bercampur air. Saat saya masuk ke dalam gedung itu, tercium bau yang luar biasa busuk. Mau muntah rasanya. Logikanya, dengan kotoran yang masih fresh saja walet tidak suka, apalagi kotoran yang sudah lama dan baunya sangat menyengat.
Akan berbeda kondisinya apabila gedung walet selalu rutin dibersihkan kotorannya. Udara dalam gedung menjadi bersih. Burung walet maupun pekerja yang rutin kontrol atau melakukan panen sarang akan terjaga kesehatannya. Udara bersih ini juga membuat warna sarang tetap putih tidak terkontaminasi amoniak dari tumpukan kotoran walet.
Jangan biarkan kotoran walet malah menumpuk, apalagi pada gedung baru, dinding dalam malah di “cat” dengan kotoran walet yang dicampur air. Kotoran walet yang dicampur air, baunya tidak lagi khas, namun sudah berubah menjadi bau yang aneh. Jadi hal tersebut merupakan tindakan yang keliru mencampuri kolam air yang sudah bersih dengan kotoran walet.
Salam sukses!