Dalam membangun gedung walet, harus disediakan lubang ventilasi di sekeliling dinding. Apalagi pada gedung ukuran minimalis, baik yang berdinding batako ataupun berdinding papan. Adanya lubang ventilasi ini tidak lain berfungsi sebagai sirkulasi udara dalam ruang-ruang walet. Adanya sirkulasi udara
yang bergerak akan membuat udara di ruangan walet lebih sehat dan bersih. Dampak dari udara ruang dalam gedung walet yang lebih bersih akan bermanfaat bagi kesehatan induk apalagi anak walet. Udara yang bersih juga akan membuat sarang walet lebih berkualitas. Lubang ventilasi juga berfungsi untuk menurunkan suhu jika kondisi dalam gedung terlalu panas.
Umumnya banyak gedung walet menggunakan ventilasi dengan pipa paralon. Ventilasi dengan
menggunakan pipa paralon pengerjaannya bisa cepat. Tampilan juga rapi. Kelemahannya, volume angin hanya sedikit yang masuk ke dalam gedung. Untuk sirkulasi udara yang lebih lancar dibanding paralon, dapat menggunakan roster. Ada juga yang menggunakan kayu yang dibikin kotak. Biasa disebut kusen ventilasi. Dengan ukuran 20 cm x 80 cm. Pada bagian dalam dipasang tutup triplek miring agar cahaya luar sedikit masuk.
Ventilasi dengan pipa paralon rata-rata menggunakan pipa ukuran 4 inch. Dengan jarak pasang
antar pipa 50 cm. Jarak pipa dari plafon sekitar 60-70 cm. Pipa diletakkan di bawah plafon, agar
debu dan kotoran di lantai tidak tertiup udara luar dan terhembus debu ke atas.
Bagaimana bisa dikatakan jumlah pipa ventilasi itu terlalu banyak atau sedikit?
Menurut saya jarak antar pipa yang 50 cm itu sudah cukup. Sebagian orang memasang pipa dengan jarak 1 meter. Alasannya jika terlalu banyak pipa ventilasi maka kelembapan dalam gedung cepat menurun. Alasan ini sangat benar. Namun jika suhu gedung tinggi karena jumlah pipa ventilasi kurang maka harus ditambahkan pipa ventilasi lagi. Perlu membuat lubang lagi dengan menjebol dinding dan ini merepotkan.
Apa dampaknya apabila gedung walet tidak memakai lubang ventilasi?
Bayangkan saja jika rumah tinggal Anda tidak tersedia ventilasi. Walaupun tidak selembap
ruang walet, ruang tersebut menjadi panas dan pengap. Kondisi yang lembap dan pengap,
ruangan akan mudah ditumbuhi jamur.
Beberapa pemilik gedung, ada yang sengaja tidak pakai ventilasi demi alasan kemanan. Pada lantai dasar tidak dipasang pipa paralon untuk keamanan burung walet yang ada di dalam gedung tersebut. Pada kasus persaingan yang tidak sehat, pipa paralon di lantai bawah itu dimasukkan sesuatu oleh orang jahat. Bisa berupa mercon, karbit, hingga ular atau tikus ke dalam gedung tersebut. Tujuannya jelas untuk membuat kegaduhan dalam gedung walet. Tujuanya agar waletnya berhamburan keluar gedung. Maka dengan alasan keamanan, lantai dasar gedung itu tidak dipasang ventilasi. Namun resikonya, udara dalam ruang inap walet sangat kotor dan pengap dan kualitas sarang yang dihasilkan menjadi jelek.