Di hampir semua kota, selalu akan kita temui jenis burung berbulu coklat ini. Burung ini lebih memilih hidup, mencari makan dan bersarang di perkotaan. Toko, kantor, rumah di kota, tempat ibadah, menjadi tempat pilihannya untuk tidur dan berkembang biak. Kadang burung ini tidur di ranting pohon yang tumbuh di pinggir jalan. Orang menyebut burung kecil ini, burung gereja. Burung ini bertelur 2 sampai 5 butir, dengan warna telur putih bercak coklat mirip telur burung seriti kembang. Ukuran telurnya, lebih besar sedikit daripada telur walet. Sarangnya dari rerumputan kering, kadang campur bulu juga sobekan plastik. Burung gereja memilih lubang sempit/ lubang angin, atau di bawah genteng/ asbes untuk membikin sarangnya. Kita tidak pernah memikirkannya, siapa yang kasih makan burung kecil itu. Anehnya, populasinya selalu bertambah tiap tahun. Kuasa Tuhan bukan?
Bagi walet, keberadaan burung gereja di sebuah gedung, sama sekali tidak berpengaruh secara langsung. Walet tidak takut adanya burung gereja, bahkan jika ada beberapa ekor burung gereja bertengger di bibir lubang masuk sekalipun, walet masuk aja tanpa terganggu. Justru jika ada walet mau masuk lubang, burung gereja segera terbang menghindar.+Bagaimana cara agar burung gereja tak lagi bersarang di lubang ventilasi?
-Ya, lubang ventilasi harus ditutup ram kawat di bagian luarnya.
+Bagaimana caranya agar burung gereja tidak bersarang di bawah asbes/ atap gedung?
-Ya, bagian yang memungkinkan burung gereja bersarang, harus ditutup dengan ram kawat atau apa, terserah.
+Bagaimana jika burung gereja ini dibantai saja, dengan cara ditembak pakai senapan angin?
-Ya, terserah saja. Silahkan ditembak. Emang elu penembak jitu? …he he.
+Apa ada cara jitu untuk membasmi populasi burung ini?
-Ada, tapi setelah populasi burung yang ada di sekitar gedung itu habis, tentu nanti akan datang lagi burung gereja dari tempat lain.
+Tolong dong, kasih tahu Pak, soalnya saya sudah pusing bagaimana cara mengatasi banyaknya burung gereja di gedung walet saya.
-Ada cara membasmi burung gereja secara massal. Mau tahu caranya ?
+ Ya, pasti mau dong…
-Tapi jangan kasih tau orang lain ya? Soalnya ini rahasia…
+Ya, pasti dong, tenang aja Pak, rahasia akan saya simpan rapat-rapat
– Tapi saya gak mau ikut menanggung dosanya
+Gak apa-apa pak, tenang aja jangan kuatir, dosa saya tanggung sendiri…
-Bener nich ? Emang elu gak takut dosa?
+Takut juga sich, tapi ini darurat, jadi saya terpaksa melakukanya. Soalnya burung itu udah lama bikin saya kesel sich. Gara-gara ada burung gereja itu, ventilasi gedung walet saya sering tersumbat. Rerumputan di ventilasi dibersihin minggu ini, minggu depan udah tersumbat lagi. Akibatnya udara jadi gak lancar. Akibat lebih jauh, sarang walet jadi keriting. Harga sarang jadi murah. Makanya saya sudah geregetan nih…
-Tapi kalau dipikir-pikir kasian juga ya burung kecil ini, kan dia tak tau apa-apa. Yang dia lakukan hanya sekedar untuk melanjutkan proses berbiak dengan membuat sarang di gedung waletmu
+Udahlah pak, tolong buka rahasianya cara membasmi secara massal burung ini.
-Ok. lah tapi janji ya, jangan bilang ke siapa-siapa.
+Suer pak… beres.. cepetan kasih tau dong..plis dech.
-Baik. Begini caranya. Carilah racun tikus, atau racun apapun. Ambil 2 genggam beras. Campurlah dengan air secukupnya. Setelah beras itu tercampur racun, keringkan terlebih dahulu. Setelah itu, campurlah dengan 2 genggam beras yang tanpa ada racunnya. Campurkan secara merata. Taruhlah di tempat yang mudah dihampiri burung gereja. Terserah pakai tempat apa, yang penting burung gereja akan mudah secara beramai-ramai berkumpul makan beras racun itu. Jika mau cepat reaksi racunnya, taruh air di ember tidak jauh dari tempat makanan beracun itu. Jadi, setelah burung itu makan kemudian minum, racun akan cepat bekerja. Maka, tak lama kemudian pasti burung malang itu akan tewas seketika.
+ O… caranya begitu, simple sekali ya pak… baik, saya akan coba
– Ingat, jangan bilang ke siapa-siapa, entar saya ditangkap sebagai otak dari pembantaian ini…
+ beres pak, suer dech…