Tulisan berikut berawal dari kunjungan saya ke gedung walet milik member di kota Jambi. Waktu itu, saat saya masuk ke dalam gedung, terasa gerah bukan main. Tak lama keringat bercucuran tanda sirkulasi udara dalam gedung tidak berfungsi baik alias kurang lancar. Saya lihat semua pipa ventilasi disambung dengan elbo dan disambung ke bawah dengan pipa paralon 30 cm. Tujuanya agar cahaya dari luar tidak masuk, sedangkan hembusan angin tetap bisa masuk ke dalam ruangan. Tapi ternyata angin tidak bisa masuk? Ada kesalahan dimana? Kenapa lubang ventilasi tidak berfungsi baik?
Untuk memastikan apakah ventilasi berfungsi baik, saya dekatkan telapak tangan ke lubang pipa paralon. Jika ada hembusan angin, pasti akan terasa di telapak tangan. Ternyata tidak terasa hembusan angin sama sekali. Berarti lubang ventilasi gedung member ini bermasalah. Ada ventilasinya tapi tidak berfungsi. Lalu saya minta ke member agar elbo atau keni paralon untuk dilepas. Ternyata, isi paralon penuh rumput kering. Inilah penyakitnya. Ventilasi tidak berfungsi baik karena pipa paralon tertutup gumpalan rumput kering.
Kenapa bisa ada rumput kering di pipa paralon? Hal tersebut terjadi tidak lain dikarenakan ulah burung gereja. Di lubang ventilasi itu burung gereja membuat sarang. Burung gereja memilih lubang angin, untuk membuat sarang. Burung ini bertelur 2 sampai 5 butir, dengan warna telur putih bercak coklat mirip telur burung puyuh. Ukuran telurnya, lebih besar sedikit daripada telur walet.
Paralon gedung walet seringkali jadi sasaran burung berbulu coklat ini untuk dijadikan tempat bersarang. Burung ini membawa rerumputan sebagai bahan sarang dan memanfaatkan lubang ventilasi gedung walet. Akhirnya lubang ventilasi penuh dengan rumput kering. Akibatnya, sirkulasi udara ke dalam gedung walet menjadi terhambat. Kondisi ini menyebabkan udara dalam gedung jadi pengap. Sirkulasi menjadi tidak lancar dan apabila dibiarkan bisa-bisa membuat sarang walet jadi keriting.
Jadi bagaimana petani walet harus menghadapi burung gereja? Apakah perlu dibasmi?
Beberapa petani walet memang membasmi secara massal burung ini karena populasinya berlebih. Dengan menggunakan racun tikus, atau racun apapun yang dicampur dengan beras dan air. Beras beracun tersebut dikeringkan terlebih dahulu dan ditempatkan di tempat yang mudah dihampiri burung gereja. Agar cepat reaksi racunnya, tempatkan ember air tidak jauh dari tempat makanan beracun itu. Jadi, setelah kawanan burung gereja tersebut makan kemudian minum, racun akan cepat bekerja. Tak lama kemudian kawanan burung gereja akan tewas.
Namun perlu dipahami, bahwa keberadaan burung gereja di sebuah gedung walet sama sekali tidak berpengaruh secara langsung ke burung walet. Walet tidak takut adanya burung gereja, bahkan jika ada beberapa ekor burung gereja bertengger di bibir lubang ( LMB) sekalipun, burung walet tetap santai terbang masuk tanpa terganggu. Justru burung gereja segera terbang menghindar.
Jadi bagaimana cara agar pipa paralon tetap bersih dari sarang burung gereja, tanpa perlu membasmi burung gereja?
Dari kisah banyak petani walet, banyak yang mengeluhkan rerumputan di ventilasi yang sudah dibersihkan minggu ini, minggu depannya bisa tersumbat lagi. Jadi mau tidak mau lubang pipa paralon ventilasi tersebut harus ditutup. Ujung pipa paralon dapat ditutup dengan ram kawat di bagian luar gedung. Jadi udara masih dapat masuk kedalam gedung, namun dapat menghalangi burung gereja untuk masuk ke dalam pipa paralon. Ram kawat tersebut cukup simple dan efektif untuk menyelesaikan masalah kebersihan pipa paralon dari sarang burung gereja.
Salam sukses.