“Pak Arief, saya akan membuat pintu nesting room atau LAR di gedung saya berukuran lebar 100 cm dan tinggi 100 cm. Apakah ukuran tersebut terlalu lebar? Idealnya berapa? Jika LAR terlalu lebar, dan cahaya banyak masuk ke nesting room, apakah tidak mengganggu kenyamanan burung walet? Mohon penjelasanya.”
Ruang untuk walet menginap atau disebut nesting room adalah ruang bagian dalam tempat burung walet membuat sarang. Ruang ini berfungsi agar walet merasa lebih aman dan nyaman untuk membikin sarang dan berbiak. Ruangan bagian dalam ini sebaiknya disekat seperti kamar-kamar agar walet bisa memilih ruang yang disukai.
Selain itu, dengan tata ruang yang benar akan lebih memberikan kondisi suhu serta kelembaban yang stabil. Gedung walet akan lebih produktif jika kelembapanya memenuhi syarat yang antara lain disebabkan oleh tata ruang yang diatur secara benar. Kembali ke pertanyaan di atas, produktifias gedung walet juga dipengaruhi oleh akses masuk ke nesting room. Akses ini disebut LAR ( Lubang Antar Ruang). Sebaiknya ukuran LAR ini dibuat tidak sempit agar burung walet mudah masuk ke ruangan.
Sebagian orang membuat LAR atau pintu nesting room berukuran sempit. Tujuanya mereka agar cahaya luar sedikit yang masuk ke ruang inap. Di beberapa kesempatan memberi seminar, sering saya sampaikan, pada gedung walet baru, ruang inap jangan terlampau gelap. Sebaiknya ada semburat cahaya sehingga ruang inap menjadi remang. Apabila ruangan inap cahaya minim atau terlalu gelap total, maka bisa berpengaruh pada proses adaptasi walet yang masih muda usia. Sebagian besar walet usia muda akan ragu-ragu atau bahkan takut untuk menjelajah ruangan gelap. Oleh karena itu pertimbangan membuat ukuran LAR adalah soal kemudahan akses walet masuk ke ruang inap agar proses adaptasi cepat berhasil. Saya menyarankan ukuran LAR lebar 100 cm tinggi 100 cm. Apabila dengan LAR ini cahaya luar masih banyak masuk ke ruang inap, maka solusinya bukan memperkecil ukuran LAR melainkan dengan mengatur tata ruang atau dibatasi dengan penyekatan.
Sebagian orang membuat pintu nesting room berupa lubang yang berbentuk kotak dengan ukuran 75 cm x 75 cm sebagai akses masuk walet ke ruangan dalam. Namun saya lebih suka memberikan akses dengan membuatkan pintu masuk lebih lebar agar proses adaptasi walet pada gedung baru bisa lebih leluasa. Walet akan merasa bebas terbang karena jalur masuknya mudah.
Ini berkaitan dengan gaya terbang burung walet yang membutuhkan akses terbang leluasa. Apabila akses mudah bagi walet untuk beradaptasi, maka walet akan cepat menjelajah ke semua nesting room. Dengan akses yang cukup nyaman ini, walet bisa segera memilih dan menginap di ruang mana dan di papan sirip yang mana sesuka walet itu sendiri.
Salam sukses.