Pak Arief, bagaimana dengan gedung walet yang baru dibangun, apakah bau semen dindingnya kurang disukai dan mempengaruhi walet untuk tinggal dan menginap?
Pertanyaan tersebut diajukan oleh member yang baru saja kami dampingi untuk pembangunan gedung. Sebenarnya selama saya berkecimpung di dunia perwaletan, walet tidak masalah dengan bau. Kecuali bau yang sangat menyekat, walet tidak menyukai dan menghindarinya.
Bau semen dari gedung walet yang baru dibangun bukanlah bau yang menyengat. Bau tersebut tidaklah mengganggu walet. Selama ini, gedung walet milik pribadi maupun milik klien, setelah selesai dibangun dapat langsung dipasangi audio suara dan mulai dioperasikan. Apabila lokasinya tepat, yaitu di lokasi pakan dimana saban hari banyak koloni burung walet, maka tak lama kemudian, gedung baru tersebut akan ditempati oleh burung berliur mahal.
Beberapa pemilik gedung walet beranggapan, bahwa bau semen tidak disukai oleh walet. Kesimpulan ini didasarkan karena banyak gedung baru yang tidak dimasuki dan diinapi walet. Akhirnya, ada yang menyarankan, karena gedung baru umumnya masih bau semen, maka sekeliling dinding gedung harus dicuci bersih. Ada pula yang mencuci dengan air buah nanas.
Ada juga yang menyarankan agar tidak ada lagi bau semen, sekeliling dinding gedung walet harus dilumuri dengan cairan kotoran walet, tiap lantai juga ditaburi kotoran walet, agar walet beranggapan gedung tersebut seolah telah lama dihuni walet. Dengan demikian walet akan cepat tinggal di dalamnya.
Namun persoalan sebenarnya bukan di bau semen. Kesimpulan dan saran-saran yang beredar diatas, kadang hanya berdasarkan asumsi semata. Walet tidak mempermasalahkan apakah gedung masih bau semen atau tidak, apakah gedung itu lama atau gedung baru. Apakah di dalam gedung ada bau kotoran walet apa tidak. Bagi walet itu tak penting. Yang penting bagi burung kecil ini, desain gedung benar, kondisinya nyaman dan aman dari predator, serta iklim mikro yang sesuai untuk berkembang biak.
Apabila gedung baru yang belum diinapi walet, jangan menyalahkan bau semen. Coba cek yang berkaitan dengan faktor lain. Seperti persoalan posisi LMB, sekat ruang, jarak LMB dengan void yang terkadang terlalu jauh, suhu kelembapan belum ideal, cahaya terlalu terang, dll.
Dari pengalaman saya menangani banyak pembangunan gedung walet, gedung yang selesai dibangun, walet mau langsung menginap bahkan di hari itu juga. Ini karena syarat budidaya walet terpenuhi dengan baik dari awal. Mulai dari lokasi, desain, kondisi internal gedung.
Saya punya teman di Pati Jawa Tengah, beliau beranggapan bahwa gara-gara gedung masih bau semen, walet batal menginap pada gedung barunya. Walet hanya masuk keluar gedung saja tiap hari.
Teman saya ini lalu menyiram dinding dalam gedung dengan air secara rutin, pagi dan sore. Hal tersebut dilakukan tiap pagi sekitar jam 7 dan tiap sore hari sekitar jam 4. Menurut pengakuannya. dalam waktu 10 hari, mulai ada walet yang menginap. Tidak lama kemudian disusul puluhan ekor walet lain yang juga ikut menginap. Menurut nya, itu karena bau semen pada gedung waletnya sudah hilang. Burung walet akhirnya mau menginap. Penjelasan tersebut sekilas seperti masuk akal bukan?
Namun menurut saya, sebab walet akhirnya mau menginap bukan karena perihal hilangnya bau semen karena dinding rutin disiram air. Walet mau menginap karena kondisi iklim mikro yang lembab, disebabkan pemilik gedung yang rutin mengguyur dinding. Dinding yang rutin diguyur, menyimpan air dan membuat ruang dalam gedung jadi lembap dan sejuk. Kondisi internal tersebut sangat disukai walet sehingga akhirnya walet mau menginap.
Semoga penjelasan diatas dapat memberi pencerahan bagi Anda.
Salam sukses.