Musim kemarau sering kali menjadi problem bagi seluruh mahluk hidup. Kelangkaan air membuat tanah kering, tetumbuhan meranggas, jumlah serangga kecil yang hidup di semak dan rerawa jumlahnya tidak banyak. Problem kekurangan pangan musim kemarau ini juga dialami oleh burung walet. Tidak sedikit member mengeluh anak walet di RBW ( rumah burung walet) nya, berkurang.
” Pak Arief mengapa belakangan ini jumlah anak walet di RBW kami kelihatan berkurang? Apakah karena problem musim kemarau? Atau sebab yang lain? Mohon penjelasanya.”
+ : ” Ukuran RBW nya ?”
– : ” Lebar 8 meter panjang 12 meter.”
+ : ” Tinggi berapa lantai ?”
– : ” Hanya 2 lantai. Semula berupa gudang. Saya modifikasi untuk RBW.”
+ : ” Berapa angka suhu dan kelembapan saat sekarang ini?”
– : ” Dengan alat hygrothermometer, pada lantai atas, suhu 32 “C, lantai dasar, suhu 30″ C. Kelembapan antara 50 sd 60%.”
+ : ” Lokasi RBW berada di sentra walet, atau di lintasan atau di lokasi pakan?”
– : ” Di dalam kota pak. Di tempat saya ini sudah banyak berdiri rumah walet. Bisa disebut lokasi sentra walet. Rata-rata tinggi 4 lantai. RBW saya hanya 2 lantai. Sudah berjalan 2 tahun. Jumlah walet yang menghuni sekitar 100 ekor. Yang saya pusing, pada musim kemarau ini mengapa anak walet banyak yang tidak pulang?”
+ :” Jarak dengan lokasi walet mencari makan, yaitu persawahan atau hutan atau perkebunan luas, apakah jauh?”
– : ” Lumayan jauh pak. Sekitar 10 km ada perkebunan kelapa sawit. Saya lihat di sekitar lokasi pakan sudah banyak berdiri RBW. “
Dari tanya jawab di atas, dapat disimpulkan antara lain, bahwa kasus anak walet gagal pulang karena tersesat di jalan.
Pada musim kemarau, dimana terjadi faktor kelangkaan serangga, anak walet terpaksa terbang mengikuti induk atau koloninya ke lokasi pakan yang jaraknya jauh. Musim kemarau juga berdampak durasi waktu mencari makan lebih lama. Bahkan hingga petang. Pada jam pulang, cahaya matahari semakin redup dan induk walet terbang cepat. Bagaimana nasib anak walet? Burung kecil itu kehilangan jejak induk atau koloninya dan tertinggal bahkan tersesat di perjalanan. Apa yang terjadi? Anak walet akan berbaur mengikuti koloni walet lain. Apalagi di sekitar areal pakan sudah banyak berdiri RBW. Kemungkinanya anak walet tersebut ikut masuk ke RBW yang dekat dengan lokasi pakan.