Pada gedung walet yang bertingkat 2, 3 atau 4 lantai, harus tersedia akses untuk turun yang lazim disebut lubang terjun atau void dengan ukuran sekitar 2,5 m x 2,5 m atau 4 m x 4 m. Posisi void sebaiknya plong tegak lurus dari atas sampai lantai bawah. Desain void seperti ini akan memberikan kemudahan bagi burung walet terutama pada saat awal beradaptasi pada tempat baru agar bebas menjangkau seluruh ruangan dan memilih tempat yang cocok. Posisi void disarankan dekat dengan posisi lubang masuk burung ( LMB), dengan maksud agar burung walet mudah mengetahui bahwa ada lubang penghubung ke lantai bawah.
+ : ” Bagaimana kalau jarak antara LMB dengan void tidak dekat, misalnya 6 atau 8 meter? ”
– : “Jarak yang agak jauh itu tentu akan berakibat burung walet agak lambat atau tidak segera menemukan lubang turun. Wal hasil burung walet hanya terbang berputar-putar di roving room lantas keluar gedung lagi, atau hanya menempati lantai atas saja, sementara lantai bawah hanya sedikit jumlah walet yang bersarang.”
+ : ” Apakah posisi atau letak void itu berhubungan dengan produktifitas? ”
– : ” Ya tentu. Jarak void dengan LMB sangat berpengaruh pada perkembangan populasi burung walet yang menghuni di sebuah gedung. Jika posisi void mudah, maka produktifitasnya akan baik. Begitu juga sebaliknya, jika posisinya sulit terlihat/ sulit terjangkau maka perkembangan populasi burung walet akan lambat. ”
+ : ” Jika sudah terlanjur, dimana posisi lubang terjun berjarak sekitar 8 meter berada di samping kanan LMB, bagaimana solusinya? ”
– : ” Solusinya dengan cara memperpendek atau memperdekat jarak antara void dengan LMB. Ini yang saya lakukan pada gedung walet milik member di daerah Laut Merah, Pangkalan Kerinci-Riau, beberapa bulan lalu.”
+ : ” Caranya?”
– : ” Caranya yaitu melebarkan ukuran void agar lebih dekat dengan LMB, dengan menjebol lantai.”
+ : ” Bagaimana jika saya membuat void baru tepat di bawah LMB?”
– : ” Itu jelas lebih bagus.”
+ : ” Tapi cahaya yang masuk dari LMB akan membuat ruang jadi terang ?”
– : ” Betul, dan itu bisa diatasi dengan cara penyekatan agar cahaya tidak banyak masuk ke nesting room.”
+ : ” Apakah void lama sebaiknya ditutup, atau dibiarkan saja?”
– : ” Void yang lama biarkan saja dulu tetap seperti semula, namun twiter voidnya dilepas dan dipindahkan ke void baru. Burung walet agar secara perlahan beradaptasi dengan void baru itu. Ke depan secara bertahap void lama bisa ditutup dan bisa difungsikan untuk tempat bersarang.”
Tanggal 8 November kemarin saya kontrol gedung member di Pangkalan Kerinci. Saya didampingi Reseller duniawalet wilayah Riau, yaitu Ricky dan Rio (Ujung Batu), Qodri (Bengkinang) dan Anto (Pangkalan Kerinci). Mereka ikut masuk ke beberapa gedung member untuk belajar langsung di lokasi, tentu setelah diberi izin dari pemilik. Ini cara yang saya lakukan sejak dulu agar lebih bisa belajar detail mengenai problem dan solusi gedung walet yang mengalami kasus.
Saat masuk ke gedung walet di Laut Merah, pemilik menyampaikan setelah posisi void lebih dekat dengan LMB, perkembangannya meningkat cepat. Sebelumnya ada 500 sarang dalam waktu 4 bulan meningkat menjadi 800 sarang, tidak termasuk fondasi sarang.
Di dalam gedung saya memberi kuliah singkat mengulang materi di berbagai seminar yaitu, pentingnya hubungan antara ” mulut – tenggorokan – perut. ”
Salam sukses.