Beberapa member di Pinrang Sulawesi Selatan, agak galau minggu terakhir ini. Mereka menanyakan kenapa dalam 1 minggu ini koloni walet yang datang adaptasi gedung baru di saat sore hari tak seramai sebelumnya. Hanya beberapa ekor saja yang main main di mulut LMB. Walet sepi sore hari tak seramai minggu sebelumnya. Koloni walet hanya tampak adaptasi pada pagi hari saja. Ada apa ini ? Apa ada yang salah soal tata ruangnya? Apa ada yang kurang tepat pada posisi LMBnya? Atau suhu dan kelembapan kurang pas? Atau walet sudah mulai bosan dengan suara yang dibunyikan?
Tanggal 19 maret lalu, saya sampai di Pinrang. Perjalanan dari Mamuju cukup mengasyikkan, apalagi sepanjang wilayah Majene terhampar pantai yang indah. Saya beberapa kali turun dari mobil untuk mengambil poto. Beberapa gedung walet tampak berdiri dibibir pantai dengan air laut yang biru. Sambil menikmati keindahan lanskap, kami makan siang di restoran Seafood La Kayang Majene. Konsep interiornya di desain out door artistik dengan tiang papan natural serta gazebo yang menambah exotica pantai Majene.
Member baru pak Andi Muchtar sudah menyiapkan hotel syariah Atiqa. Saya segera cek in dan shalat jamak qoshor.
Sore itu saya berkunjung ke gedung walet pak Andi. Lokasinya sekitar 15 km dari kota Pinrang. Melalui jalan cor melewati areal persawahan. Tanaman padi terhampar luas menghijau. Saya lihat di persawahan hanya sedikit walet beterbangan. Masa panen di lokasi ini sudah berlalu. Giliran di bagian Pinrang utara yang lagi panen padi. Di kampung pak Andi ini, sekitar 2 bulan ke depan tanaman padi akan mulai berbuah. Saat itulah koloni walet akan menyerbu lokasi persawahan ini. Koloni walet akan ramai kembali.
Kami berdua mengisi waktu berdiskusi kecil dalam fortuner hitam menuju lokasi.
Kabupaten Pinrang adalah salah satu lumbung padi di Sulawesi Selatan yang arealnya sangat luas dan potensial. Sudah sejak lama sebelum kemerdekaan Kabupaten Pinrang terkenal subur makmur. Ini disebabkan oleh sistem irigasi yang teratur dari Bendungan Beteng warisan kolonial Belanda sejak 1936. Biarpun musim kemarau saluran irigasi tetap berjalan dengan baik. Dengan sistem irigasi bergilir maka musim tanam dan musim panen di wilayah Pinrang tidak sama. Sistem irigasi bergilir dijalankan agar terjadi pemeratan pengairan sesuai kapasitas air bendungan. Juga untuk mengatur agar tidak terjadi panen serempak atau panen raya yang berdampak pada turunya harga gabah.
Apa dampak dari perbedaan lokasi panen padi di Pinrang bagi peternak burung walet? Yaitu terjadinya perubahan lokasi pakan, yang berakibat berubahnya jalur pulang walet ke gedungnya.
Inilah yang membuat kondisi gedung walet di beberapa lokasi di Pinrang sepi tak ada yg main-main beradaptasi pada gedung baru.
Hal yang sama dialami pak Bahar. Dua gedungnya berdiri tidak jauh dari tempat tinggalnya sekitar masjid Hidayatul Muhlisin Barugay. 1 unit gedung sudah panen 6 kg, dan 1 gedung lagi masih dalam awal on. Kedua gedungnya sepi saat sore hari.
Seusai meninjau gedung pak Andi, kami menuju gedung Pak A. Sani yang terletak di desa Watangsuppa sekitar 30 menit dari kota Pinrang. Gedung 3 lantai dengan ukuran 8 m x 27 m itu juga sepi walet. Pak Sani membenarkan mengenai lokasi panen di Pinrang yang berubah tempat. Pengalamanya selama ini sebagai pedagang besar beras yang mensuplay kebutuhan logistik hingga ke daerah Jawa, membuat pak Sani hafal jadwal dan lokasi panen padi di wilayah Pinrang. Beliau akhirnya mengerti sebab gedung walet sepi saat sore hari dikarenakan koloni walet pulang melalui jalur berbeda tidak melintas di atas gedungnya seperti minggu sebelumnya.
Dalam berbagai kesempatan sering saya sampaikan bahwa dalam budidaya walet harus diperhatikan faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu desain dan kondisi dalam gedung serta tata ruang dan sistem audio, sedangkan faktor eksternal antara lain tepat memilih lokasi.
Areal persawahan memang termasuk lokasi pakan. Namun tidak selalu koloni walet mencari makan di areal ini. Walet datang untuk mencari makan pada sebuah lokasi yang banyak serangga. Pada kasus ini jika areal persawahan hanya terdapat sedikit serangga, yaitu saat awal tanam padi, tentu koloni walet tidak banyak yang berburu makanan di lokasi ini.
Lokasi persawahan akan didatangi koloni walet untuk berburu serangga pada saat tanaman padi mulai berbuah dan menguning. Sebab saat itu mulai banyak terdapat serangga kecil beterbangan di atas hamparan areal persawahan.
Jadi bagaimana mensikapi kondisi eksternal dimana walet sepi adaptasi sore hari?
Tidak perlu ada perubahan apapun, baik suara maupun tata ruang. Tidak perlu bingung. Sebab kondisi eksternal memang tidak mampu kita kendalikan. Suara audio tetap dibunyikan seperti biasanya. Tunggu saja musim padi berbuah akan datang kembali.