“ Pak Arief, gedung walet paman saya tiap lantai tinggi ruangnya hanya 2 meter. Dan selama ini sangat produktif, maka saya ikuti cara tersebut. Saya bikin gedung walet dengan tinggi 6 lantai dimana tiap ruangnya tinggi 2 meter juga. Namun sudah 7 bulan ini kok hanya beberapa ekor walet saja yang yang bikin sarang. Bagaimana ini pak, mohon pencerahannya.”
Untuk memperoleh jawaban kasus di atas, marilah kita ikuti dialog berikut ini:
+ “ Saat walet bersarang, burung ini lebih suka memilih tempat yang tinggi apa rendah?”
– “ Lebih suka yang tinggi pak”.
+ “ Alasannya?”
– “ Di tempat yang tinggi itu walet merasa lebih terjamin safetynya.”
+ “ Bisa diberikan bukti?”
– “Contohnya di gua gua walet, dimana walet lebih memilih bersarang di langit langit gua yang tinggi, sehingga saat panen sarang walet gua, dibutuhkan peralatan dan tangga yang panjang bersambung agar bisa menjangkau posisi sarang walet yang tinggi yang kadang kegiatan tersebut bisa membahayakan tukang panennya.”
+ “ Bagaimana kalau gedung walet tinggi ruangnya misalnya 5 meter. Apakah walet lebih suka?”
– “ Pada dasarnya walet lebih suka pada tempat yang tinggi untuk membikin sarangnya, dengan alasan untuk berbiak mengembangkan keturunannya burung walet ( dan semua makhluk hidup) memiliki naluri mencari tempat yang aman dari jangkauan predator dan pemangsa lainnya.”
+ “ Apa keuntunganya pada gedung walet yang tinggi ruangnya 5 meter?”
– “ Yang pertama, walet jelas lebih suka karena tempat untuk bersarang tinggi. Kedua, suhu akan lebih sejuk sebab volume udara cukup banyak. Ketiga, kualitas sarang juga lebih bagus, karena jarak dengan lantai cukup jauh sehingga uap amoniak dari kotoran walet tidak sampai ke plafon.”
+ “Bagaimana dengan kelembapannya?”
– “ Memang jika ruangan itu tinggi, upaya menghadirkan kelembapan selain dengan kolam air, sebaiknya juga dibantu dengan mesin kabut.”
+ “ Apakah ruang yang tinggi tidak menyulitkan saat panen sarang?”
– “ Itu kan soal teknis pak. Bisa dibikin alat seperti andang/ steger dari besi yang di bagian bawah dikasih roda, sehingga upaya panen menjadi lebih mudah.”
+ “ Bagaimana kalau ruang tinggi 5 meter itu dibagi 2 saja, jadi tiap lantai hanya setinggi 2,5 meter?”
– “ Dengan tinggi ruang tiap lantai 2.5 meter, walet masih suka bersarang. Rata rata gedung walet yang saya lihat, tinggi ruangnya 2.5 meter, dan itu produktif.”
+ “Kalau begitu gak perlu tinggi 5 meter dong. Cukup tinggi ruang 2.5 meter saja?”
– “ Iya pak, dan untuk mengatur kelembapan juga tidak terlalu berat seperti jika gedung tersebut tinggi 5 meter. Proses panen juga akan lebih mudah.”
+ “ Kalau tinggi tiap lantai hanya 2 meter bagaimana?”
– “ Kemungkinan walet tetap mau juga pak, tapi kondisi ruang yang pendek mengakibatkan volume udara lebih sedikit, dan ini bisa mengakibatkan suhu tinggi. Memang untuk mengatur kelembapan akan lebih mudah karena jarak antara plafon dengan lantai relatif pendek. Tapi hal negatifnya yaitu kualitas sarang jadi kurang bagus akibat uap amoniak dari kotoran walet lebih cepat mengenai sarang.”
+ “Tapi sejauh ini, apakah tinggi ruang yang hanya 2 meter, populasi walet bisa produktif?”
– “Kalau menurut saya, itu berkaitan dengan posisi dan ukuran void serta teknis pengaturan suhu dan tata ruangnya.”
+ “ Akan lebih produktif mana jika gedung walet yang 6 lantai dengan tinggi ruang hanya 2 meter itu ( seperti pertanyaan di atas), dirombak menjadi 3 lantai dengan tinggi tiap ruang 4 meter, apakah akan lebih baik bagi perkembangan populasi walet ke depan?”
– “ Saya yakin itu akan lebih produktif pak.”
+ “ Terus kenapa gedung pamannya yang tinggi ruang hanya 2 meter kok produktif juga?”
– “ Karena timingnya berbeda pak. Gedung tersebut dibangun 5 tahun yang lalu saat belum banyak saingan. Dan mungkin saat itu walet butuh gedung. Sekarang kondisinya berbeda. Persaingan gedung amat ketat. Bukan walet yang butuh gedung melainkan gedung yang butuh walet.”
+ “Kalau anda membangun gedung walet, berapa tinggi tiap lantainya?”
– “ Misalnya gedung itu 4 lantai, untuk lantai dasar saya bikin tinggi 4 meter, lantai 2 tinggi 3 meter, lantai 3 dan 4 saya bikin 2.5 meter.”
+ “ Apa alasan lantai dasar tinggi ruang 4 meter?”
– “ Yang pertama, pada umumnya kondisi kelembapan lantai bawah lebih tinggi dibanding lantai di atasnya. Agar sarang bagus, maka jarak lantai dengan plafon harus jauh. Manfaatnya adalah, agar kualitas sarang dan warna sarang putih karena tidak cepat terkena uap amoniak. Manfaat yang lain yaitu papan sirip juga tidak mudah terkena jamur.”
+ “ Kenapa tidak membikin tiap lantai 2 meter saja, katanya tergantung void dan pengaturan suhu dan tata ruangnya?”
– “ Menurut saya walet lebih suka ruang yang tinggi, minimal 2.5 meter. Sebab ini masih dipotong lebar papan sirip 20 cm, sehingga ruangan itu menjadi 2.30 cm saja. Jika tinggi ruangnya 2 meter, masih dipotong lebar papan sirip, menurut saya ruang tersebut akan menjadi pendek dan walet kurang menyukainya.”
– + “ Jadi kesimpulannya.”
– “ Kesimpulannya, saya memberi tempat yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh burung walet. Dan saya yakin di kemudian hari, burung walet akan memberikan apa yang kita butuhkan.”