Namanya Pak Subagyo, tinggal di Solo. Belakangan tertarik menggeluti dunia walet. Beberapa lokasi walet di Kalimantan telah di survey.
Agar tak salah pilih, maka beliau betul-betul cermat dan penuh pertimbangan. Dua lokasi di Buntok, Kalimantan-Tengah akhirnya menjadi pilihannya. Sebelumnya, beberapa lokasi seperti di Sampit, Sungaidanau, Kotabaru, Batulicin, juga Kuala Kapuas tak luput dari pengamatannya.
Pak Subagyo adalah salah satu dari sekian pemula di bidang walet. Beliau tak mau gagal. Maka sejak awal, informasi yang masuk pasti akan selalu disaring dan dipertimbangkan secara rasional. Termasuk informasi yang beliau baca di internet, ada yang benar, professional, namun juga ada yang menggelikan, berlebihan, lebay, bahkan cenderung menyesatkan. “Membaca web yang berlebihan itu, dia kira kita anak kecil yang gampang dibodohin… he he” ujarnya. “
Agar tidak salah, maka sebelum serius menerjuni bidang perwaletan, beliau memperkaya ilmu dari nara sumber yang benar. Sehingga dari awal tidak salah melangkah dalam semua hal, baik tentang pemilihan lokasi, desain gedungnya, serta teknis-teknis yang lain. Beliau berharap di usianya yang sudah kepala 5, kelak budidaya walet yang dilakukan, benar-benar bisa menjadi passive incam di hari tuanya.
Saat ini gedung waletnya ukuran 8 m x 20 m, tinggi 3 lantai yang di bangun di kota Buntok, dalam tahap pengerjaan. Buntok adalah sentra walet yang sedang berkembang. Kota kecil ini bisa di tempuh perjalanan darat sekitar 8 jam dari Banjarmasin dan 4 jam dari Palangkaraya.
Suatu sore Pak Subagyo telepon, “ Pak Arief, pintu masuk walet digedung saya tidak bisa menghadap ke arah walet pulang sore hari. Harusnya pintu walet saya menghadap ke timur, menyongsong walet pulang, tapi karena suatu hal, saya bikin pintu masuk walet menghadap ke barat. Jadi pintu walet saya terbalik”.
Beliau melanjutkan pertanyaannya, “ Apakah Kelemahannya jika pintu masuk walet terbalik? Dan adakah solusinya meskipun pintu masuk walet terbalik, tapi tetap efektif?”
Apa yang disampaikan oleh Pak Subagyo ini, merupakan kasus yang juga dialami banyak pemain walet yang lain. Freddy, yang gedung waletnya di Garut jawa Barat, juga terpaksa membikin pintu masuk walet terbalik. Harusnya pintu walet gedung Freddy menghadap ke utara, yaitu arah walet pulang, tapi karena tidak mungkin, sebab, gedung walet Freddy adalah ruko, maka pintu walet terpaksa menghadap ke selatan.
Mengapa pintu masuk walet sebaiknya menghadap ke arah walet pulang? Alasannya antara lain :
1. Saat rombongan walet pulang sore hari, tentu akan mendengar suara panggil. Karena posisi walet terbang berhadapan dengan posisi pintu masuk, maka diharapkan walet akan terpanggil mendekati sumber suara dan masuk ke dalam gedung walet. Dengan menghadapkan pintu masuk ke arah walet pulang, ini sebagai upaya aktif memanggil walet masuk gedung.
2. Dengan menghadapkan pintu masuk ke arah walet pulang sore hari, ini juga akan memudahkan walet melihat lubang masuk meski dari jarak yang cukup jauh. Sebagian orang mengecat bibir lubang masuk dengan warna hitam, dengan tujuan dari jauh walet sudah walet bisa mengenali pintu masuknya. Apalagi jika dinding di cat warna tertentu dengan warna mencolok, walet dari jauh sudah tau “wajah” gedungnya. Ini juga sebagai cara agar memori walet usia muda akan lebih cepat mengenali gedung asalnya, dan tidak tersesat masuk ke gedung lain.
Kerugian pintu masuk walet yang terbalik antara lain :
1. Jika posisi pintu masuk walet menghadap searah burung walet pulang, tentu walet tidak akan langsung mendengar suara panggil. Misalnya, koloni walet terbang ke utara, sementara suara panggil juga meng-arah ke utara. Jadi, suara panggil tersebut memanggil apa?
Karena suara panggilnya menghadap sejajar dengan walet pulang maka, walet yang mendengar suara panggil tersebut, tentu mendengarnya sudah dari jarak yang dekat. Jika suara tersebut memiliki daya tarik yang kuat, maka walet akan segera memperlambat laju terbangnya lalu berbelok mencari sumber suara. Dari 10 walet yang mendengar suara itu, yang berbelok mencari sumber suara mungkin jumlahnya di bawah 5 ekor. Yang lain, terus melaju pulang ke gedung asalnya.
Namun jika pintu masuk walet menghadap ke arah walet pulang, dari 10 ekor walet yang melintas, tentu lebih dari 5 ekor yang menghampiri sumber suara.
2. Di lokasi lintasan, jika pintu masuk walet tidak menghadap walet pulang, tentu tidak banyak walet yang tahu bahwa ada pintu masuk di gedung itu. Walet tidak melihat pintu tersebut dikarenakan posisinya yang tidak berhadapan langsung dengan posisi walet pulang sore hari.
Maka sangat dianjurkan, pintu masuk walet mengarah ke arah walet pulang, agar banyak walet yang melihat lubang pintu. Gedung yang berada di lintasan harus aktif mengenalkan/ mempromosikan gedung itu dengan cara mengarahkan pintu masuknya ke arah walet pulang sore hari.
3. Jika pintu masuk gedung tersebut terbalik, ini tidak menguntungkan bagi anak-anak walet yang baru terbang pertama kali. Jika pintu masuknya terbalik, di kawatirkan walet muda yang baru pulang pertama kali, akan kesulitan mengenali gedung asalnya. Akhirnya walet muda gagal pulang, dan masuk ke gedung yang lain.
(Masa kritis bagi perkembangan populasi walet di sebuah gedung adalah : walet muda terbang pertama kali keluar gedung, dan akan pulang pertama kali ke gedung asalnya. Jika masa kritis itu bisa terlewati dengan baik, maka perkembangan populasi walet di gedung tersebut akan berkembang baik).
Pada gedung walet yang pintu masuknya terbalik, pada umumnya mengalami kasus lambat perkembangan populasi. Itu karena walet muda setelah bisa terbang, gagal pulang lagi ke gedung asalnya.
Untuk mengatasi problem pintu terbalik ini, cara yang bisa dilakukan :
1. Melakukan upaya maksimal agar pintu masuk walet bisa menghadap ke arah walet pulang sore hari. Jika terpaksa membangun kotak sabun atau rumah monyet agar pintu masuk walet tidak terbalik, silahkan saja. Ini seperti yang saya lakukan pada gedung walet H. Hendra di Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah. Semula pintu waletnya terbalik. Wajar jika sudah 2 tahun, sarangnya hanya puluhan keping. Sekarang setelah saya rubah posisi pintu masuk ke arah yang benar, juga saya atur tata ruang dan “audio walet” secara tepat, banyak walet pendatang baru yang menginap. Ahmad Ibey ~ tangan kanan H. Hendra sering telepon mengabarkan kegembiraannya, bahwa semenjak saya tangani akhir Mei kemarin, semakin banyak burung walet yang menginap, bukan puluhan melainkan ratusan ekor. Saat ini, Alhamdulillah H. Hendra yang juga bos minyak di Kuala Kapuas ini bisa tersenyum lega karena tidak salah pilih konsultan.
2. Solusi lain untuk mengatasi kasus pintu walet terbalik, yaitu dengan memasang twiter panggil di atas atap gedung mengarah ke rombongan walet pulang. Saya menyebutnya “twiter atap”. Posisi pemasangan twiter atap ini jangan jauh dari posisi pintu masuk walet. Ini dengan maksud agar saat walet pulang sore hari, suara panggilnya menyongsong walet pulang. Koloni walet yang mendengar suara tersebut segera mendekat dan walet juga akan mendengar suara panggil di pintu masuk.
Jika suara panggilnya sangat bagus, tentu akan semakin menjadi daya tarik bagi koloni walet untuk datang. Tampak walet terbang berputar-putar, dan masuk-keluar gedung. Itu akan menjadi daya tarik extra bagi walet lain yang melihatnya. Jadi beberapa ekor walet datang dari jauh bukan semata mendengar suara panggil, melainkan juga karena melihat kerumunan koloni walet di depan lubang masuk itu, meskipun lubang masuknya terbalik.
Kesimpulannya, jika pintu masuk walet tidak bisa menghadap arah walet pulang sore hari, maka pasanglah twiter tambahan di atas atap yang di arahkan ke walet pulang.
Ini seperti yang saya lakukan di gedung walet H. Mujib Jl. Batam~Palangkaraya. Dan juga gedung walet Freddy di Jl. A. Yani~Garut Jawa Barat. Walet yang melintas di atas gedung H. Mujib terbang pulang dari timur ke barat. Sementara pintu masuk walet, tidak bisa menghadap ke timur karena tertutup gedung tetangga sebelah. Maka tidak ada pilihan lain yaitu pintu masuk walet harus menghadap ke barat. Gedung walet H. Mujib pintu masuknya terbalik. Sebagai solusi, saya pasang twiter atap menghadap ke timur. Dan Alhamdulillah, perkembangan waletnya hingga 5 bulan ini terus meningkat.