Seminar budidaya walet yang diselenggarakan di Hotel Novotel Banjarbaru Kalimantan Selatan tanggal 2 September kemarin ini adalah seminar yang ke 6 di tahun 2018. Para peserta mengikuti materi yang saya sampaikan dengan antusias tidak kalah semangat dengan seminar di kota lain. Peserta dari berbagai daerah yaitu, antara lain dari Batu Kajang ( Kaltim), Landak (Kalbar), Kotabaru (Kalsel), Kasongan (Kalteng), Parigi Moutong (Sulteng), Jakarta bahkan ada yang datang dari Jambi, dan Dompu NTB. Saya sebagai narasumber sekaligus konsultan dan owner BAN, sangat bangga bisa berbagi ilmu penting untuk sukses di usaha budidaya walet yang sangat prospektif ini. Target seminar yaitu peserta mampu menyembuhkan gedung waletnya yang bermasalah secara mandiri. Konsultasi pasca seminar juga tak kalah penting. Untuk mewujudkan itu, pada tiap seminar selalu dibuat group whatshap khusus. Tujuannya untuk konsultasi dan pedampingan. Selain itu sebagai ajang silaturahmi dan komunikasi antar alumni. Tanggal 16 september 2018 jadwal seminar kami di Palembang.
Seperti seminar sebelumnya selalu kami beri kesempatan member tampil di depan untuk memberikan testimoni dan pengalamanya. Ada 3 member yang memberikan testimoni sebelum acara inti dimulai yaitu.
- Bp Dr. Yapto – Jakarta.
Beliau adalah seorang dokter yang tinggal di BSD dan pernah bertugas di Sindangbarang-Cianjur Selatan Jawa Barat. Belakangan karena sibuk mengelola burung walet, akhirnya beliau lebih memilih menekuni usaha ini.
Bp Dr. Yapto adalah alumni peserta seminar budidaya burung walet angkatan pertama tahun 1999 yang diselenggarakan di Hotel Sangga Buana Cianjur. Sudah 19 tahun lalu, namun konsultasi dan tali silaturahmi tetap terjaga. Sekarang beliau sudah memiliki 25 gedung walet yang berlokasi di Jawa Barat. Ada 1 unit gedung walet yang sangat produktif. Hasil panen sarangnya mencapai 150 kg.
Tujuan beliau mengikuti seminar di Banjarbaru ini yaitu untuk mengupdate ilmu walet. Selain itu Bp Dr. Yapto tertarik mencari lokasi yang prospek untuk budidaya walet di bumi Kalimantan.
- Bp H. Riswandy – Kandangan Kalsel.
Bp. H. Riswandy tinggal di Kandangan, kota yang terkenal dengan makanan khasnya “Ketupat Kandangan,” sekitar 3 jam perjalanan darat dari Banjarmasin. Pengusaha muda ini tertarik terjun di bisnis liur walet sejak 3 tahun lalu. Ukuran gedungnya 4 m x 12 m tinggi 4 lantai. Bayangan sukses ternyata tidak seperti yang diharapkan. Selama 3 tahun hanya terdapat 20 sarang saja. H. Riswandy sudah patah semangat. Gedung waletnya dibiarkan mangkrak. Sudah berganti 3 tangan yang merubahnya, hasilnya tetap nihil. Lokasi gedung walet H. Riswandy termasuk daerah sentra. Tak mudah bersaing di dalam lokasi yang banyak gedung. Jika tidak tepat tekniknya gedung walet akan sulit berhasil. Atas saran H. Yanoor alumnus seminar walet Kantor Pusat, minta agar saya turun langsung mengobati kasus gedung galau ini. Setelah saya atur ulang posisi LMB, tata ruangnya dan menggunakan suara bonus seminar, yaitu DW 1, DW 2 dan Inap DW, dalam waktu 1 bulan sudah ada 100 titik tidur. H. Riswandi sangat bersyukur atas ilmu yang sudah saya berikan dan konsultasi yang rutin. Sekarang beliau membangun gedung walet lagi ukuran 8 m x 12 m, 4 lantai di pinggiran kota.
- Bp. H. Humaini – Amuntai Kalsel.
Beliau pengguna suara produk BAN. Yaitu Black Mambo, Tarik Hunter dan Internal Grand. Ukuran gedungnya 5 m x 2 m tinggi 3 lantai lokasinya di pinggiran kota Amuntai.
Semula gedungnya sakit. Hanya ada 20 sarang saja. Padahal sudah berjalan 2 tahun. Setelah menggunakan produk suara BAN dalam waktu 6 bulan meningkat drastis jadi 350 sarang, belum terhitung fondasi sarang.
Lelaki usia 30 an yang tubuhnya kurus ini aktif konsultasi ke Bang Topan, Agen Kalimantan Selatan.
Pada setiap seminar memang selalu ada testimoni baik dari member pembelian produk maupun dari member penanganan khusus. Ini untuk memberikan kesaksian riil serta untuk memberikan motivasi ke peserta yang lain. Bahwa jika sebabnya benar maka hasilnya akan benar. Oleh karena itu kuasai ilmu untuk menjemput suksesmu.
Salam berkah.