Istilah LMB lazim digunakan oleh para petani walet untuk menyebut akses utama walet masuk ke dalam gedung. Posisi lubang ini terdapat di posisi lantai paling atas. Jadi apabila gedung memiliki ketinggian 3 lantai, maka posisi LMB ada di lantai yang ke-3. Pembahasan ini tentang LMB samping. Bukan LMB liang naga.
Dalam menentukan LMB samping, diperlukan arah lubang yang tepat. Arah dari LMB sebaiknya menghadap walet pulang sore hari. Hal tersebut didasarkan alasan rasional bahwa saat pulang sore hari burung walet akan mudah melihat LMB. Ini sangat penting mengingat gedung walet yang dibangun tersebut memang dibuat untuk menggaet koloni burung walet yang sedang melintas pulang agar mau masuk dan menetap di gedung welet baru.
Semakin LMB mudah dilihat koloni walet maka akan semakin cepat didatangi, dan semakin mudah aksesnya ( ukuran LMB) maka burung walet akan cepat masuk ke dalamnya.
Inilah pentingnya arah LMB menghadap arah burung pulang sore hari sehingga burung walet koloni lain yang melintaspun akan langsung melihat LMB tersebut dan menjadi daya tarik untuk ikut memasuki gedung.
Pedoman arah LMB tidak berhubungan dengan arah mata angin. LMB boleh menghadap ke barat, timur, utara ataupun selatan. Pedomanya bukan mata angin melainkan arah burung pulang sore hari. Misalnya burung walet terbang pulang sore hari dari arah barat menuju ke timur, maka arah LMB yang disarankan yaitu menghadap ke barat.
Jadi bagaimana dengan anggapan arah LMB tidak boleh menghadap ke barat atau ke tenggelamnya matahari? Apakah benar Pak Arief? Beberapa petani berkeyakinan LMB yang menghadap barat, tidak disukai walet karena cahaya matahari sore akan masuk ke dalam gedung. Cahaya matahari dianggap akan mengganggu burung walet berputar putar di depan LMB dan menyebabkan cahaya masuk ke dalam gedung.
Ada juga petani walet yang beranggapan LMB tidak tepat apabila menghadap ke timur. Mereka beranggapan jika LMB menghadap ke Timur saat walet keluar gedung pagi hari, mata walet akan silau sehingga mengganggu kenyamanan walet.
Jadi ada anggapan, LMB gedung jangan menghadap timur atau ke barat. Kata mereka burung walet menyukai LMB yang menghadap utara atau selatan.
Apakah hal tersebut benar? Saya ingin sedikit bercerita mengenai arah LMB di kota kecil Parenggean Sampit Kal Teng. Pada saat itu sebagian besar gedung walet kurang produktif. Salah satunya karena posisi LMB yang tidak menghadap burung walet pulang sore hari, melainkan menghadap utara dan selatan. Padahal burung walet pulang sore dari arah timur, LMBnya tetap dibikin ke utara atau ke selatan. Akibatnya LMB kurang efektif. Suara yang memancar dari twiter panggilpun tidak menyongsong burung pulang. Burung walet tidak melihat letak LMB dan kurang mendengar suara panggil di LMB.
Salah satu member di Kota Baru, Kalimantan Selatan yang juga memiliki anggapan di atas ini. Yaitu LMB yang benar menghadap ke utara atau selatan. Agar di dalam gedung minim cahaya. Gedung dibangun di lokasi yang ramai dilintasi burung walet. Tiap pagi dan sore, ribuan koloni burung walet melintas di jalur tersebut. Namun RBW nya kurang produktif. Hampir 3 tahun, baru ada 30 sarang saja.
Melihat arah lintasan pulang walet, saya sarankan merubah arah LMB ke barat. Member juga saya sarankan mengatur ulang tata ruangnya terutama di lantai atas, dengan tujuan untuk menghalang cahaya matahari sore yang masuk ke dalam RBW. Sedangkan LMB lama perlahan-lahan tidak difungsikan lagi. Alhamdulillah 3 bulan kemudian, banyak penambahan burung walet yang menginap. Itu tampak dari banyak bercak kotoran di lantai.
Jadi anggapan LMB tidak dibolehkan menghadap barat ataupun timur tidaklah tepat. Mengenai anggapan walet akan silau menatap matahari pagi atau sore, itu alasan yang dibuat-buat. Mereka menganggap bahwa mata manusia sama dengan mata walet. Mata manusia memang silau jika langsung menatap matahari, namun mata walet pasti berbeda. Bahkan setiap makluk hidup memiliki perbedaan pada indera dan biologisnya.
Salam sukses.