Suatu hari salah satu member dari Bondowoso Jawa-Timur berkonsultasi.
+ : “Pak Arief saya mau konsultasi. Mengapa program putar telur yang saya lakukan, hampir 50% telur tidak menetas? Apa sebabnya? Dari 400 telur walet, yang berhasil menetas hanya 50% saja. Induk seriti saya lihat tidak mau mengeram lagi. Bahkan banyak telur walet yang berjatuhan di lantai. Mohon penjelasan.”
– : ” Apakah sudah dilakukan seleksi telur? “
+ : ” Sudah pak. Semua telur walet utuh, tidak retak. Embrio telur juga dalam kondisi hidup. “
– : ” Apakah juga dilakukan seleksi usia telur?
+ : ” Maksudnya bagaimana pak?”
– : ” Harus dilakukan seleksi dan dipisahkan telur muda, telur setengah tua dan telur tua. Seleksi tersebut dilakukan baik pada telur seriti maupun telur walet.”
+ : ” Untuk membedakannya, ciri-cirinya bagaimana pak?”
– : ” Dari warna telur bisa kelihatan. Apabila telur usia muda dibawah 1 minggu, warnanya bening agak kemerahan. Apabila telur setengah tua usia di bawah 2 minggu, warna putih. Sedangkan telur usia tua warnanya agak kehitaman.”
+ : ” Apakah seleksi usia telur itu sangat penting?”
– : ” Iya sangat penting. Ini berkaitan dengan keberhasilan penetasan telur walet.”
+ : ” Saya tidak memperhatikan soal usia telur. Apakah itu telur muda atau telur tua. Saya pikir sama saja. Pada sarang seriti yang ada telur, langsung saya ambil kemudian saya ganti dengan telur walet. Apakah hal itu menjadi faktor penyebab kegagalan program putar telur?”
– : ” Betul. Itulah mengapa banyak telur walet yang tidak menetas.”
+ : ” Bisa dijelaskan lebih detail pak?”
– : ” Program putar telur yang benar yaitu, telur seriti muda bisa diganti dengan telur walet muda. Burung seriti akan mengeram sesuai waktu yang normal. Bisa juga telur seriti usia muda diganti dengan telur walet usia setengah tua. Induk seriti akan mengeram lebih cepat. Telur walet cepat menetas. Apabila telur waletnya usia tua, waktu menetas akan lebih cepat lagi.
Sedangkan program putar telur yang salah yaitu, telur seriti usia tua yang warnanya agak kehitaman diganti dengan telur walet usia muda. Disini durasi pengeraman terlalu lama. Induk seriti secara alami mengeram hanya 21 hari. Lebih dari waktu itu, induk seriti tidak mau mengeram lagi. Akhirnya telur walet tidak mendapatkan pengeraman dan berakibat gagal menetas.”
+ : ” Terimakasih pak atas penjelasanya.”
– : ” Baik semoga bermanfaat.”