Member ini sudah menikmati hasil panen sarang walet. RBW-nya sudah berjalan 10 tahun di daerah Purwokerto, Jawa Tengah dengan ukuran 12 m x 16 m tinggi 3 lantai. Di dalam RBW berisi dua jenis burung yaitu burung walet dan burung seriti. Sebagian besar populasi burung seriti bersarang di lantai 3 sedang burung walet bersarang di lantai dasar dan lantai 2. Program putar telur yang selama ini dilakukan, Alhamdulillah cukup berhasil. Beliau membeli telur walet dari sesama petani walet di Kebumen dan Purworejo. Jika masih kurang kadang membeli telur walet sampai Kerawang. Hingga sekarang hasil panen sarang walet di RBWnya sekitar 3 kilogram per 3 bulan. Member ini bertanya, apakah boleh untuk program putar telur selanjutnya, mengambil telur walet di RBW sendiri. Jadi tidak membeli telur walet dari orang lain, melainkan mengambil telur walet di gedung sendiri.
+ : ” Pak Arief mau konsultasi. Di RBW saya sudah lumayan terdapat sarang walet. Bolehkah saya ambil telurnya dan saya masukkan di sarang seriti. Apakah ada efek negatif jika saya ambil telur tanpa panen sarang waletnya?”
– : ” Cara seperti bisa dilakukan. Mengingat kadang ketersediaan stok telur walet dari luar tidak mencukupi untuk melakukan program putar telur. Dengan mengambil telur walet milik sendiri, keuntunganya adalah, kondisi telur walet masih segar sehingga kemungkinan embrio mati sangatlah kecil. Selain itu karena telur walet dari RBW sendiri, tentu saja tidak perlu mengeluarkan biaya.”
+ : ” Berapa lama lagi burung walet yang saya ambil telurnya itu akan bertelur kembali?”
– : ” Induk walet yang kehilangan telur, sekitar 10 hari akan bertelur kembali. Bertelur 2 butir seperti biasanya. Terutama induk walet yang dewasa. Apabila pengambilan telur dilakukan pada musim hujan, sebelum 10 hari si induk walet sudah bertelur lagi.”
+ : ” Apakah induk walet bisa stres?”
– : ” Pengambilan telur walet di sarangnya, disebut juga panen telur. Apabila dilakukan secara serentak dalam jumlah besar akan menimbulkan stres. Sebab banyak induk walet yang kehilangan telur. Koloni walet jadi ribut. Apalagi jika panen telur sekaligus dibarengi panen sarang, tingkat stres induk walet akan lebih tinggi. Agar mengurangi stres induk walet, maka pertama : lakukan panen telur secara selektif, yaitu hanya telur dari induk walet yang dewasa, dimana secara mudah bisa dilihat dari bentuk sarang yang ukuranya besar. Kedua, panen telur dilakukan secara bertahap. Misalnya hari Senin panen telur 100 butir. Hari Rabo panen telur 100 butir. Hari Sabtu panen lagi 100 butir. Ketiga, panen dilakukan pada saat induk walet keluar RBW mencari makan yaitu dari pukul 09.00 sampai 13.00. Dengan teknik panen telur seperti ini, induk walet tidak akan stres.”