Menyambung penjelasan artikel sebelumnya, salah satu member bertanya, apakah lantai bawah yang disiapkan untuk burung walet perlu dipasang dengan sarang imitasi?
+ : ” Pak Arief, apakah perlu saya pasang sarang plastik di lantai 1 & 2 agar induk walet muda lebih terbantu agar cepat bertelur tanpa membuat sarang terlebih dulu?”
– : ” Harus dipahami, bahwa yang disebut sarang imitasi atau sarang palsu itu bukan hanya berbentuk sarang plastik. Disebut sarang imitasi karena sarang tersebut bukan asli dibuat oleh burung walet. “
+ : ” Apakah burung walet mau menempati bekas sarang Burung Seriti?”
– : ” Mau. Sarang imitasi yang terbuat dari kertas, dari karet maupun dari plastik, faktanya Burung Walet mau menggunakan.”
+ : ” Jadi kalau Burung Walet mau menggunakan sarang seriti, maka tak perlu lagi saya pasang sarang imitasi dari plastik sebab di lantai 1 & 2 sudah banyak terdapat sarang seriti. Apakah pendapat saya ini benar, Pak?”
– : ” Seperti saya sudah jelaskan di artikel sebelumnya, burung seriti yang telah membuat sarang di lantai 1 & 2 tak usah di ganggu. Secara lambat laun ia akan pindah ke lantai 3 & 4 dimana ruanganya lebih cocok untuk habitat seriti. Ia akan membuat sarang baru. Sedangkan sarang lama yang ada di lantai 1 & 2 akan ditinggalkan. Sarang seriti yang ditinggalkan itu akan digunakan oleh burung walet.”
+ : ” Apakah Burung Walet akan membikin sarang baru dengan air liurnya di atas sarang seriti ?”
– : ” Betul. Sarang itu campuran sarang seriti dan sarang walet. Liur Burung Walet yang tebal menumpang di sarang rumput. Nanti liur walet secara hati-hati dilepaskan dari sarang seriti. Harganya murah sebab dikategorikan sarang patahan. Pengepul menyebutnya sarang banci.”
+ : ” Kapan sebaiknya sarang banci itu boleh di panen?”
– : ” Tunggu kalau sudah digunakan berbiak 2 kali. Itu menjaga agar Induk Walet tidak kabur ke gedung lain. Dikawatirkan, kalau sarang banci baru dipakai berbiak sekali sudah dipanen, induk walet yang masih muda itu bisa stres dan pindah ke gedung lain.”