Suatu sore salah seorang member di Sulawesi Selatan bertanya mengenai ukuran RBW dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya migrasi walet.
+ : ” Selamat sore pak Arief. Saya mau sedikit bertanya, apakah RBW ukuran paket hemat misalnya 4 m x 4 m tinggi 3 lantai, pada musim kemarau populasi waletnya akan migrasi karena suhu dalam RBW tersebut panas? Informasi ini akan menjadi pertimbangan saya untuk menentukan ukuran bangunan RBW nantinya. Jangan sampai saya salah melangkah di awal budidaya burung walet ini. Agar usaha ini berhasil. Kebetulan lokasi tanah sudah saya lakukan cek lokasi berulang kali, yaitu di tengah perkebunan. Di lokasi itu sejak pagi hingga sore, banyak burung walet mencari makan. Di tengah perkebunan itu terdapat danau kecil di mana tiap sore saya lihat burung walet minum dan mandi.”
– : ” Sebenarnya, kondisi suhu di RBW ukuran kecil apabila dikondisikan dengan baik, tetap membuat koloni burung walet yang telah menghuni di dalamnya akan betah tidak akan pindah. Bukan soal ukuran RBW nya, melainkan dipengkondisian iklim mikro di dalamnya. Tidak sedikit RBW ukuran kecil dengan dinding bata merah bercat putih, dan terdapat kolam air di dalamnya, saat kemarau suhunya tetap sejuk dan angka kelembapan mencukupi. Salah satunya RBW milik Abang B yang ada di Bangkuang, Buntok Kal Teng. Lokasi RBW tidak jauh dari aliran sungai Barito. Biarpun ukuran RBWnya paket hemat, perkembangan koloni walet tetap meningkat.”
+ : ” Apakah RBW ukuran besar atau sedang, akan lebih baik daripada RBW ukuran kecil ?”
– : ” RBW ukuran sedang atau ukuran besar, akan lebih mudah dalam mengendalikan cahaya. Karena spacenya lebih luas. Gerakan terbang burung walet di dalam ruangan juga lebih leluasa. Namun hal penting yang harus diperhatikan, kondisi suhu dan kelembapan harus disesuaikan dengan habitat burung walet. Apabila RBW ukuran kecil suhu dan kelembapanya memenuhi syarat akan bisa lebih produktif daripada RBW ukuran sedang atau besar yang kondisi suhu, kelembalan serta cahayanya tidak diperhatikan secara baik.”
+ : ” Apakah itu bisa menjadi faktor pendorong terjadinya migrasi burung walet?”
– : ” Kondisi suhu dan kelembapan di dalam RBW yang berubah pada musim kemarau dimana suhu merambat naik dan angka kelembapan merendah, membuat iklim mikro di dalam RBW tidak lagi sesuai habitat burung walet. Pemilik gedung yang tidak memperhatikan perubahan suhu, dan menganggap tidak berpengaruh pada kenyamanan koloni walet, maka tanpa disadari, satu persatu burung walet migrasi ke gedung lain yang lebih memberikan kenyamanan.
Nah sering kali, di musim kemarau, suhu dan kelembapan RBW ukuran kecil kerap kali bermasalah. Apalagi jika dinding RBW itu dari bahan kalsibot atau dinding papan dimana suhu dan kelembapan di musim kemarau akan berubah. Maka tanpa disadari akan menjadi pemicu terjadinya migrasi walet ke tempat lain.”
+ : ” Terimakasih pak. Saya bisa menarik kesimpulan bahwa kondisi suhu, kelembapan dan pengaturan cahaya menjadi faktor penting agar burung walet tetap menetap di RBW karena terpenuhinya kenyamanan sesuai habitat burung kecil itu.”