Mendadak RBW Bang MW yang ada di tengah kota Palangkaraya, didatangi koloni walet dalam jumlah banyak. Malam itu, melalui CCTV tampak ratusan burung walet menginap menempel di lajur papan sirip. Bang MW sempat bingung ‘Dari mana ratusan burung walet itu berasal?
Sejak sore depan LMB (Lubang Masuk Burung) tampak ramai didatangi burung walet masuk keluar berulang-ulang. Padahal hari sebelumnya sepi atau hanya sedikit burung walet beradaptasi di mulut LMB. Suara panggil elektronik juga masih suara lama. Jaguar. Dengan suara Inap : Inap Super.
Tapi kenapa mendadak didatangi banyak burung walet? Fenomena apa yang sebenarnya terjadi hingga RBW nya cepat banyak dimasuki burung walet?
Saya masih ingat kejadian itu di akhir bulan November tahun 2004. Cuaca saat itu ekstrim. Hujan deras turun diselingi gerimis sepanjang hari disertai hembusan angin kencang yang banyak merusak ranting pepohonan tepi jalan. Langit gelap sesekali lidah kilat menjulur hingga permukaan tanah gambut.
Saya menjelaskan ke bang MW, bahwa fenomena itu merupakan migrasi burung walet dari daerah lain akibat terbawa angin kencang. RBW bang MW ketiban rejeki. RBW orang lain kehilangan rejeki.
Kasus burung walet terdorong angin deras ke lain daerah acap terjadi pada musim penghujan dan musim angin kencang. Bobot tubuh burung walet yang hanya seberat 10 gram ringan sekali terhanyut oleh kekuatan angin, apalagi jika angin kuat maka sudah barang tentu akan membawa jauh burung kecil itu hingga tidak bisa lagi menemukan jalur pulang ke gedung asalnya.
Nasib burung walet yang melayang-layang di langit terus terbawa angin entah kemana. Sayapnya berkepak-kepak berusaha melawan arus, tapi apa daya. Angin kuat tak mungkin dilawan. Pada kasus migrasi ini bisa dalam jumlah besar, bisa pula dalam jumlah sedikit tergantung faktor kekuatan angin yang terjadi pada musim hujan.
Beberapa member yang RBW nya berdiri di daerah pantai mengeluhkan populasi burung walet yang stagnan dari tahun ke tahun. Padahal sewaktu berbiak terhitung ada penambahan populasi. Namun ketika datang musim hujan, koloni walet banyak yang tidak pulang alias hilang.
Ini seperti dialami member di Calabei, Nusa Tenggara Barat. RBWnya tinggi 2 lantai, ukuran paket hemat. Letak RBW hanya selemparan batu dari bibir pantai. Angin kencang sering menerpa. Apalagi di musim hujan, angin laut juga lebih keras berhembus. Perkembangan populasi walet lambat. Tidak sedikit anak walet hilang terhanyut angin dan tidak bisa kembali ke gedung asal. Faktor alam telah menjadi perintang kesuksesan.