Member di Pematang Siantar, Sumatera Utara, mengaku senang campur kaget. Mengirim video pendek. Beliau senang karena dalam waktu 3 bulan sejak on perdana, sudah banyak burung walet menginap di RBW nya. Merata di semua lantai. Kotoran menumpuk dimana-mana. Yang terbanyak di lantai dasar. Bahkan sudah membuat sarang. Kebanyakan burung walet membuat sarang di sudut papan sirip.
Kagetnya yaitu, sarangnya bukan berwarna putih, melainkan warna hitam. Yang ukuran 1 jari juga tampak warnanya hitam. Kenapa ya? Apakah itu normal? Kenapa sarangnya hitam? Apakah itu jenis walet yang berbeda dari walet pada umumnya? Member bertanya melalui WhatsApp.
+ : ” Pak Arief, terimakasih atas bantuanya. Tiap sore banyak burung walet yang masuk gedung. Yang menginap juga sudah banyak. Bahkan sebagian sudah membuat sarang. Ada beberapa sarang yang sudah jadi. Namun saya heran. Kenapa sarang waletnya berwarna hitam. Tidak putih seperti sarang walet pada umumnya?”
– : ” Alhamdulillah. Semoga burung walet yang menghuni gedung terus bertambah banyak. Mengenai sarang yang tampak hitam, apabila diamati lebih dekat, itu karena faktor bulu. Burung walet membuat sarang dengan campuran bulu tubuhnya sendiri.”
+ : ” Saya kira dari jenis yang berbeda?”
– : ” Jenis burungnya sama. Yaitu burung walet yang dalam bahasa latinya Collocalia fushipagha. Air liurnya atau saliva juga sama. Berwarna putih bening. Adapun tampak hitam karena banyak bulu yang membalut sarang. Sarang walet tersebut juga laku di pasaran. Namun harganya murah. Karena selain bobot liurnya tidak banyak, juga perlu kerja ekstra dalam proses pencucianya. Serta banyak terjadi penyusutan.”
+ : ” Apakah kejadian tersebut hanya sementara atau sarangnya akan tetap hitam seperti itu?”
– : ” Burung walet yang sekarang menghuni gedung itu berasal dari gua. Perilaku walet gua membuat sarang dengan menyertakan bulu-bulu. Perilaku itu terbentuk karena angka kelembapan dalam gua yang sangat tinggi sehingga walet perlu membuat sarang yang hangat. Gua walet yang kelembapanya tidak terlalu tinggi, sarang yang dihasilkan akan putih bersih hanya sedikit bulu.
Mungkin tidak jauh dari Pematang Siantar terdapat gua walet. Yang karena suatu hal, walet gua melakukan migrasi ke kota dan menempati rumah, ruko, atau gedung walet. Walet gua terbiasa membuat sarang dengan campuran bulu. Saat menguni tempat baru perilaku itu masih dilakukan. Namun akan berubah mengikuti kondisi angka kelembapan di tempat baru. Nantinya, burung walet akan membuat sarang putih seperti lazimnya burung walet lain yang menghuni gedung. Sarang waletnya putih bersih hanya sedikit campuran bulu. Adapun jika suatu saat nanti sarangnya terdapat banyak bulu, itu karena faktor yang berbeda. Yaitu faktor alamiah. Burung walet mengalami rontok bulu atau mabung. Berganti bulu baru. Hal itu merupakan siklus normal setiap unggas termasuk burung walet.”
+ : ” Terimakasih Pak Arief atas penjelasanya. Memang saya dengar info banyak gua walet di daerah Brastagi. Mungkin populasinya terancam sehingga burung waletnya kabur. Ke depan saya sudah tidak kawatir lagi mengenai kualitas sarang walet di gedung saya.”
– : ” Baik. Semoga jawaban ini bermanfaat dan semoga cepat proses perubahan perilaku walet dalam membuat sarang dari sarang hitam menjadi sarang putih.”