Beberapa hari kemarin, saya kesulitan membalas email disebabkan modem yang saya pakai, sinyalnya sangat lemah, sehingga banyak email menumpuk belum terjawab. Maklum, saat itu saya lagi ‘hunting’ ke daerah Kalimantan Selatan yang sangat pelosok. Bahkan sinyal HP pun, kadang muncul kadang tenggelam.
Setelah kerja ‘ berburu walet’ usai, saya bermalam di Banjarmasin, dan baru bisa buka email. Di Hotel tersedia layanan internet gratis, sehingga saya tidak perlu isi pulsa di modem saya yang sudah menipis. Banyak email menumpuk, antara lain ada 3 denah gedung walet yang dikirim dari Padang kota, dari Sambas, Kalimantan-Barat, dan dari Bontang Kalimantan-Timur.
Tiga denah gedung walet itu memiliki problem yang sama, yaitu salah posisi void, atau salah lubang turun / lubang terjun.
Pada email itu dijelaskan, gedung walet rata-rata sudah berjalan sekitar 2 tahun, namun walet yang menginap sangat sedikit. Walet yang menginap tidak sebanding dengan walet yang masuk. Sebenarnya sudah banyak walet yang masuk gedung, namun karena posisi voidnya kurang tepat, maka sebagian besar walet gagal menemukan void untuk turun ke lantai dibawahnya.
Saya kemudian menjawab serta menjelaskan posisi void yang benar. Karena 3 gedung ini memiliki desain yang tidak sama, maka letak voidnya juga saya sesuaikan kondisi masing-masing gedung.
Kasus salah void juga dialami di gedung Pak Heri. Saat saya kerja di Bagan siapi-api, sekitar 6 bulan yang lalu, Pak Heri, yang tinggal di Bagan Batu, menemui saya. Jarak Bagan Batu dengan Bagan Siapi-api ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 2 jam lebih.
Sambil minum kopi di cafe hotel Bagan, Pak Heri menggambarkan denah gedung waletnya. Dari gambar denah itu, saya jadi tahu, bahwa ‘penyakitnya’ adalah posisi lubang void yang kurang tepat. Saya bilang, void harus dirubah posisinya ke tempat yang tepat. Jika tidak, maka sampai kapanpun, walet akan sulit menemukan lubang turun. Posisi void lama salah penempatannya maka, harus ditutup. Saya menunjukkan posisi void baru. Untungnya, dak lantai gedung walet Pak Heri, hanya berupa cor tipis, sehingga untuk menjebol dak membikin void baru, tidak terlalu berat kerjanya.
Menurut Pak Heri yang kesibukannya antara lain jualan pupuk di jl. Jend Surdiman, sebenarnya burung walet sudah datang terpanggil, namun yang menginap hanya beberapa ekor saja. Jadi, ‘penyakit’ gedung walet Pak Heri, bukan di lubang masuk, bukan di tata ruang, bukan di suhu dan kelembapan, bukan pula di tata suara. Penyakitnya ternyata pada letak void yang tidak tepat. Wajar jika walet selalu gagal menemukan lubang terjun ke lantai bawahnya. Walet hanya masuk dan berputar-putar di roving area, lalu keluar gedung. Itu terlihat dari kotoran walet yang banyak menempel di dinding.
Karena penyakitnya adalah letak void lama, maka void lama harus ‘diamputasi’, diganti void yang baru, diganti dengan void yang benar. Setelah pertemuan itu, Pak Heri segera merubah posisi voidnya sesuai arahan saya. Dan suara panggilnya menggunakan Green Wave.
Jum’at pagi, 23 Juli kemarin, Pak Heri telepon, mengabarkan bahwa gedung waletnya sekarang sudah berisi 100 sarang. Pak Heri mendapat ilmu penting bahwa penempatan void tidak boleh sembarangan. Selama 6 bulan berjalan, dengan posisi void yang benar, akhirnya walet mau menginap dan bersarang.
Sekarang ini, Pak Heri sedang menyelesaikan gedung waletnya yang kedua, ukuran 5 m X 17 m, dengan tinggi 4 lantai. Denah gedungnya di kirim melalui faximil ke kantor saya. Saya jawab posisi void sudah oke, hanya kesalahan kecil di posisi sekat triplek yang terlalu ke depan. Di akhir telepon Pak Heri merayu minta diskon untuk pembelian suara Red Wave.
Void adalah lubang turun atau lubang terjun yang sangat penting, agar walet dapat naik turun antar lantai dengan mudah dan cepat. Letak void harus disesuaikan sedemikian rupa sehingga setelah burung masuk gedung, walet akan mudah menjangkau lubang void.
Ukuran standar void sekitar 2 m x 2m. Jika void terlalu kecil, walet tentu akan kesulitan turun. Void yang kecil ini, seperti yang saya lihat di gedung Akiang ~ bos elektronik yang gedung waletnya terletak di Jl. Pramuka –Banjarmasin.
Saat saya naik ke lantai atas, saya terkejut. Posisi voidnya sudah tepat, tapi ukurannya… alamaaaak….halus banar…. amat kecil, yaitu sekitar 75 cm X 75 cm. Saya segera memberi advis agar voidnya diperlebar lagi. Akiang mengangguk-angguk tanda mengerti penjelasan saya.
Tidak sedikit pemain pemula yang keliru mengatur posisi void. Void yang ‘aneh’, saya lihat di gedung walet milik Wendy di daerah pasar Lematang, Lahat Sumatera Selatan. Di tengah void ada balok melintang. Posisi void di gedung setinggi 4 lantai itu, sudah benar. Namun di voidnya itu, di tengahnya ada balok.
Wendy membuat void dengan ‘as’-nya tepat ada balok melintang. Jadi, void ukuran 4 m X 4 m itu, ada 2 ‘lubang’, yaitu lubang di sebelah kiri balok dan lubang sebelah kanan balok. Baloknya melintang di tengah. Aneh bukan? Tentu saya tidak menyarankan agar baloknya dipotong, karena hal itu tidak mungkin dilakukan, sebab akan mengurangi kekuatan bangunan.
Ada 2 hal yang saya sampaikan ke Wendy. Alternatif pertama, coba saja dulu dengan void yang aneh tersebut. Untungnya ukuran void lebar. Jadi meskipun di tengah void, ada balok melintang, walet kemungkinan tetap masih bisa turun.
Alternatif kedua, baloknya ‘dihilangkan’ dengan cara, menutup lubang sebelah, dan memperlebar lubang sebelahnya. Sekarang ini Wendy menggunakan suara panggil Blue Wave dan Red Wave, yang hasilnya sangat menggembirakan. Beberapa kali dia sms menggambarkan kondisi hatinya yang suka cita.
Jika sebuah gedung populasi waletnya sangat bagus dan walet bersarang merata di setiap lantai, itu salah satunya disebabkan oleh penempatan posisi void yang tepat.
Jika sebuah gedung ramai didatangi walet namun ternyata hanya sedikit walet bersarang, itu disebabkan antara lain penempatan voidnya yang kurang tepat.
Jika gedung tinggi 3 lantai, walet hanya bersarang di lantai atas, sementara lantai 2 dan lantai bawah, sama sekali atau sangat sedikit walet mau bersarang, kemungkinan karena salah posisi void.
Jika sebuah gedung walet, posisi dan ukuran void sudah benar tapi walet tak mau turun, bahkan takut turun, pasti ada sesuatu di void itu. Kasus ini akan saya jelaskan pada edisi selanjutnya.