Saya sering menerima pertanyaan bagaimana jika lantai dasar dibiarkan berupa tanah, tidak disemen atau tidak dicor? Apakah cara itu positif? Member yang lain mengaku sudah terlanjur membiarkan lantai dasar RBWnya tanah. Dengan alasan : pertama, agar kondisi kelembapan di dalam gedung tinggi karena kelembapan alami dari dalam tanah. Kedua, untuk menekan biaya, karena dana terbatas.
Suatu hari saya menempuh perjalanan naik speed boad menyusuri sungai Barito. Tujuan ke Teluk Timbau untuk kontrol RBW. Saya berangkat dari pelabuhan speed Banjarmasin. Rencananya mampir ke desa Mangkatib-Barito Selatan, singgah sebentar di rumah Benny.
Mesin mulai menderu. Speedboat mulai menyusuri sungai kecil menuju sungai besar sungai Barito. Angin bertiup agak kencang. Speed mulai laju. Kami melewati kolong jembatan Barito yang melintang gagah sebagai pembatas antara Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Pemandangan tepian sungai berupa semak belukar dan perkebunan yang menghijau. Juga rawa yang menggenang. Tidak sedikit bangunan rumah walet dengan berbagai ukuran menjulang diantara rumah penduduk.
Panas matahari mulai terasa menyengat. Angin berhembus kencang namun tak mampu mengusir hawa panas di dalam speed boat yang kecil. Sopir sebentar merapat mencari air minum di kedai kecil di tepi sungai. Sekitar 2 jam kemudian kami sampai di desa Mangkatib. Speed boat merapat pelan di dermaga kayu depan rumah Benny.
Selesai minum kopi saya diajak masuk ke dalam RBW. Ukuranya 6 m X 8 tinggi 3 lantai. Saya harus membungkuk melewati pintu besi yang ukuranya sempit. Aroma tanah basah bercampur bau kotoran walet langsung tercium. Karena lantai dasar tidak dicor. Untung saya menggunakan masker. Terdapat kolam tanah 3 m x 3 m dengan kedalaman 1 meter. Di sudut papan sirip puluhan sarang walet menempel. Jarak plafon dengan lantai cukup rendah sekitar 2 meter. Kelembapan dan suhu sudah memenuhi syarat. Namun beberapa kerugian lantai dasar tanah saya sampaikan kepada Benny. Anak muda ini menyimak penjelasan saya. Kepalanya mengangguk tanpa mengerti.
Kasus yang sama juga dikonsultasikan Pak Mahyudin member dari Tumbang Manjul, Seruyan Hulu, Kalimantan Tengah. Menuju desa ini, dari Sampit membutuhkan waktu tempuh sekitar 8 jam sampai 10 jam. Beliau memiliki 4 RBW yang semua dibangun dengan dinding papan dan tiang kayu. Ukuran sama 6 m X 8 M dengan tinggi 3 lantai. Menurut pengakuanya investasi yang dikeluarkan sekitar Rp 90 juta tidak termasuk harga tanah. Tiga RBWnya berlantai dasar cor. Hanya ada satu RBW yang berlantai tanah.
RBW yang berlantai tanah akan menimbulkan problematika sebagai berikut :
Kelembapan ruang akan tinggi disebabkan pengaruh air dari dalam tanah. Apalagi jika ditambah kolam air, maka akan semakin tinggi tingkat kelembapan ruang bawah itu.
Apa akibatnya?
Papan sirip akan resiko berjamur. Apalagi jika jenis papan yang digunakan papan yang lunak. Resiko tumbuh jamur akan semakin besar.
Akibat lain, warna sarang akan kotor atau kusam, tidak putih bersih. Itu disebabkan pengaruh udara kotor dari kotoran walet yang jatuh dan lengket di tanah, dan sulit dibersihkan. Karena kelembapan tanah tinggi, kotoran akan mudah tumbuh jamur. Menimbulkan bau tak sedap. Udara ruangan menjadi tidak bersih. Efeknya sarang walet berwarna keruh terkontaminasi udara yang kotor.
-: “ Bagaimana jika lantai bawah itu dicor?”
+: “ Pekerjaan itu akan menimbulkan resiko. Burung walet yang sudah menetap di lantai dasar kemungkinan akan kabur. Sebab akan terjadi perubahan suhu secara mendadak, yaitu ruangan menjadi panas sewaktu proses pengecoran lantai tersebut.”
-: “ Bagaimana solusinya?”
+: “ Yang bisa dilakukan antara lain, di atas lantai tanah bisa dihampar plastik atau terpal agar mudah saat membersihkan kotoran walet. Jika kelembapan masih tinggi, perlu dibuatkan lubang ventilasi agar kelembapan terbuang keluar. “
Selain itu, problem lantai tanah yaitu :
- Rayap akan mudah masuk. Jika tidak ketahuan, rayap bisa merusak papan sirip.
- Binatang kecil lainya akan berkembang biak dengan cepat karena tersedia makanan berupa kotoran walet yang sulit dibersihkan, serta kondisi tanah yang lembab.
- Pada beberapa kasus, pencuri bisa masuk RBW dengan cara membuat lubang terowongan bawah tanah.
Semoga bermanfaat.