Dalam 2 minggu ini beberapa member BAN, berkonsultasi melalui WhatsApp menanyakan tentang problem yang dialami pada gedung waletnya yaitu, koloni walet pada pagi dan sore hanya masuk keluar gedung tak mau menginap.
” Padahal desain dan tata ruang sudah sesuai dengan advis pak Arief. Suhu dan kelembapan juga sudah memenuhi syarat. Suara panggil kombinasi di LMB sudah saya setting sesuai petunjuk menggunakan suara produk BAN dan juga WAS. Tapi kenapa walet tak mau menginap?”
Pada hari lain, member Palembang menyampaikan keluhanya, bahwa sebelumnya belasan ekor walet sudah menginap, namun sekarang tak nampak lagi. Sore hari walet tak pulang ke gedung, dan kotoranya telah kering.
” Apa kira2 yang menjadi problem di gedung saya pak Arief?”.
Sebenarnya saya ingin menulis kasus ini akhir bulan. Namun karena padatnya kerjaan, baik melayani konsultasi on line, atau turun ke lokasi member di berbagai daerah di Indonesia, sehingga kesempatan menulis sedikit agak molor jadwalnya.
Siang tadi member dari Pinrang Sulawesi Selatan konsultasi on line ke WA saya. Pertanyaannya serupa yaitu bingung menemukan penyakit yang ada dalam gedungnya yang membuat koloni walet tak mau menginap dalam jangka lama. Paling lama 2 minggu saja, selanjutnya kotoran kering tanda walet pergi. Seminggu kemudian ada lagi yang menginap, namun tak lama kotoran di lantai tidak aktif lagi alias kering karena walet tak lagi menginap.
Maka untuk menjawab pertanyaan beberapa member serta tidak mengulang jawaban, sore ini saya tulis mengenai kasus di atas. Agar member bisa membaca dan mempelajarinya di website www.duniawalet co.id ini
Tanggal 27 April kemarin saya melakukan kunjungan ke Nanga Silat- Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Jam 13.00 wib pesawat yang saya tumpangi dari Pontianak Nam Air mendarat dengan mulus di bandara baru Sintang, selang 1 hari bandara ini diresmikan.
Nama bandara baru ini Tebelian. Luas areal sekitar 500 ha dengan panjang landasan pacu 1.660 mtr. lebih panjang daripada bandara lama Susilo yang hanya 1.300 mtr.
Di pintu kedatangan sudah menyambut dengan senyum kangen Bang Kartawirawan agen Kalbar, Mas Taufik sub agen Sintang juga Mas Yuli sub agen Putussibau, tidak ketinggalan Bang Basilius, panitia Seminar Walet di Sintang Kalbar 2016.
Dari bandara menuju Nanga Silat perlu waktu tempuh 2 jam perjalanan darat ke arah Putussibau.
Mobil melaju di jalan mulus melewati Bukit Kelam yang bentuknya mirip batu raksasa. Bukit yang menjulang tinggi berwibawa tak kalah dengan Ayery Rock di Australia. Menurut bang Kartawirawan di bukit batu tersebut banyak populasi walet yang menghuni gua di dinding bebatuan yang curam.
Mobil terus meliuk di jalan aspal mulus berkelok hingga sampai Simpang Silat. Bpk Salamsyah – member pemilik gedung- mengajak turun makan siang sebelum melanjutkan perjalanan ke lokasi yang masih butuh waktu agak lama melalui jalan tanah membelah perkebunan sawit.
Alhamdulillah sore itu cuaca terang benderang. Kami sampai di pinggiran sungai Kapuas. Dari seberang, fisik bangunan milik Bpk. Salamsyah sudah kelihatan berdiri. Ukuran gedung 24 m x 16 m tinggi 4 lantai.
Fisik bangunan permanen. Desain gedung dari duniawalet. Segera kami menyeberang dengan kelotok kecil. Perahu kayu mulai merapat. Kami berjalan kaki menuju lokasi. Saya cek semua sisi bangunan. Saya naik hingga lantai 4 dengan tangga darurat. Semua sudah sesuai desain yang telah digambarkan.
Nah, bagaimana dengan papan siripnya?
Bpk. Salamsyah sudah menyiapkan ribuan lembar papan sirip, menggunakan kayu meranti merah, sebagian kayu bentangor. Saya sudah sampaikan ke beliau jauh hari bahwa papan sirip harus dalam kondisi kering. Banyak kasus gedung walet lambat berkembang bahkan gagal disebabkan problem pada papan siripnya.
Kontraktor muda ini lalu membawa saya ke lokasi tempat produksi papan sirip. Saya lihat papan sirip dengan tebal 3 cm dengan 4 garis membujur. Mesin pengetam didesain khusus dan mampu bekerja sistematis dan cepat.
Menjawab kasus yang dialami member, bahwa problem walet tak mau menginap, masalahnya bukan di suhu dan kelembapan, bukan di tata ruang juga bukan di mesin audio. Bukan pada suara panggil atau volume suara inap yang pelan.
Melainkan penyakitnya pada papan sirip yang saat pemasangan belum kering benar. Jangan anggap remeh soal papan sirip. Jangan pasang tergesa-gesa hanya mengejar bangunan cepat jadi dan cepat On.
Perhatikan secara serius bahwa papan sirip harus kering sebelum dipasang. Jika papan sirip masih 50% kering bisa menimbulkan bau kayu yg membuat walet tak mau menempel di papan tersebut. Selain itu papan yang setengah kering akan mudah tumbuh jamur.
Jamur adalah ” tumbuhan” lembut yang hidup di media kayu karena ada air. Papan sirip yang belum kering itu artinya masih tersimpan air di dalamnya meskipun kadarnya sangat rendah. Jika papan belum kering, sementara kondisi gedung harus lembab, maka papan akan mudah tumbuh jamur.
Papan sirip yang berjamur membuat permukaan papan sirip jadi licin, juga berbau serta agak basah.
Kenapa walet tidak mau bersarang pada papan sirip yang jamur? Karena ada bau di papan tersebut selain air liur walet sulit menempel pada bidang yang basah. Walhasil walet akan pindah ke papan sirip yang lain atau pindah ke gedung lain.
Maka dari itu perhatikan soal papan sirip pada gedung walet anda.
Bagaimana mengetahui bahwa papan sirip mulai terserang jamur?
Yaitu terdapat bercak putih di papan tersebut. Jika bercak putih di papan sirip belum merata maka anda sedikit beruntung karena itu awal jamur menyerang dan cepat ketahuan.
Apa yang harus anda lakukan?
Kurangi angka kelembapan dalam gedung. Jika menggunakan mesin kabut, aturlah timer dengan jeda yang agak lama agar kelembapan rendah. Jika ada kolam air, kurangi tebal air kolam tersebut. Jika tanpa mesin kabut tanpa kolam namun angka kelembapan tinggi, maka bikinlah tambahan ventilasi agar kelembapan keluar.
Bagaimana cara mematikan jamur pada papan sirip?
Bersihkan permukaan papan dengan sikat kawat. Lalu gunakan lap kain agar bersih. Selanjutnya semprotlah papan dengan alkohol atau spirtus. Biarlah meresep ke dalam papan sirip dan membunuh tumbuhan spora tersebut.
Jika jamur belum menyerang parah, maka dengan disemprot alkohol jamur akan mati dan tidak tumbuh lagi.
Salam hormat.