Populasi burung walet di Parenggean Kalimantan Tengah belakangan ini berkembang sangat pesat. Areal perkebunan kelapa sawit yang sangat luas, dan subur membuat subur pula burung walet di tempat tersebut.
Parenggean adalah kota kecil yang merupakan daerah transmigrasi zaman pemerintahan Soeharto 40 tahun silam. Rute dari Sampit akan melewati Plantaran kemudian belok ke arah kiri. Dari Bandara Hasan-Sampit menuju Parenggean butuh waktu tempuh sekitar 2 jam.
Posisi Parenggean berada di tengah kepungan perkebunan kelapa sawit. Areal ini mencapai ratusan ribu hektar belum ditambah perkebunan milik masyarakat yang merupakan hibah pemerintah awal program transmigrasi.
Tercatat beberapa perusahaan yang mengelola perkebunan sawit antara lain Perusahaan Makin, Primakom, Task, Sarana, SSP, NSP.
Tidak disangkal areal perkebunan yang luas tersebut menjadi sumber pakan burung walet yang melimpah dan jangka panjang.
Bermula 10 tahun lalu hanya ada beberapa gedung walet di lokasi ini. Belum banyak warga yang paham bagaimana teknik yang benar dalam mengelola budidaya burung berliur mahal ini. Kemudian gedung walet dibangun warga. Sebagian ada yang cepat dihuni walet namun sebagian lain masih kosong. Ini bisa dimaklumi karena mereka belum paham teknis yang benar dalam mendesain gedung dan memanggil walet. Cara yang dipraktekkan atas dasar informasi yang sepotong-potong alias tidak lengkap.
Bahkan ada yang menggunakan cara ngawur. Yaitu menaruh puluhan bangkai ayam dalam gedung. Tujuanya agar tercium aroma busuk. Katanya walet suka bau busuk.
Ini seperti diceritakan Bang Widodo agen Duniawalet Parenggean. Saat itu diminta untuk melihat gedung walet yang sudah lama kosong. Tidak ada walet menginap. Ada kesalahan di bagian mana. Namun saat pintu gedung walet dibuka, wow … tercium aroma tak sedap yang sangat menyengat. Bang Widodo urung masuk gedung. Kata pemilik ia menaruh puluhan bangkai ayam di dalam karung yang direndam air. Katanya itu cara memanggil walet masuk gedung.
Tanggal 15 oktober 2016 kami menyelenggarakan seminar bertempat di Aula Kantor Camat Parenggean. Peserta datang dari berbagai desa dan khususnya para petani walet di kota Parenggean yang pusing karena gedungnya zonk meski sudah berbagai upaya dilakukan.
Duniawalet selalu komitmen untuk mengedukasi petani walet. Selalu saya tekankan, kuasai ilmu jemput suksesmu. Jika sebab benar maka hasil akan benar. Ilmu yang saya bagi di ruang seminar berbuah menggembirakan, karena peserta bisa memahami penyakit yang dialami gedung masing-masing, kemudian mengobati sesuai solusi yang saya jelaskan.
Sekarang ini banyak gedung walet dibangun di Parenggean yang tersebar di 14 desa. Antara lain di desa Karang Sari tempat domisili agen Duniawalet sejak 3 tahun terakhir telah berdiri sekitar 40 gedung berdiri.
Parenggean adalah lokasi sentra walet yang masih bisa berkembang. Artinya prospeknya masih bagus ke depan bahkan untuk jangka panjang dikarenakan ketersediaan pakan yang banyak dari luasnya areal perkebunan kelapa sawit.
Dalam 2 tahun ini Bang Widodo menerima tugas dari kantor Duniawalet untuk membangun 10 unit lebih gedung dari investor luar daerah, baik dari Jakarta, Surabaya, Banjarmasin bahkan dari Bangka.
Apabila anda minat investasi budidaya burung walet, lakukan survey secara tepat dan akurat dimana jumlah populasi burung walet sangat banyak. Populasi walet terdiri dari segala umur, serta tersedia areal pakan yang luas agar masa suksesnya berjangka panjang.
Salam berkah.