Budidaya burung walet bukan hanya untuk usaha individual saja, namun bisa juga untuk usaha kelompok atau lembaga. Contohnya pondok pesantren (ponpes) di beberapa daerah, membangun Rumah Burung Walet (RBW).
Hal itu merupakan langkah cerdas dalam merespon potensi ekonomi yang menggiurkan di lokasi ponpes tersebut. Populasi burung walet yang merata di seluruh pelosok nusantara, harga sarang walet yang selalu tinggi, serta teknis kelola yang tidak ribet, membuat pengurus secara gotong royong mewujudkan usaha yang prospek ini. Dengan tujuan agar ke depan, ponpes memiliki tambang ekonomi yang mapan.
Saya beberapa kali memberi free konsultasi secara on line ke pengurus ponpes di berbagai daerah yang hendak membangun RBW.
Sementara itu, saya sempat berkunjung memberi konsultasi ke ponpes yang memiliki RBW. Alhamdulillah, dalam perjalanan waktu, ponpes tersebut sudah mendapat incam yang sangat lumayan dari hasil panen sarang walet.
Pada akhir September 2016 saya sempat mengunjungi Ponpes AL Ittihad Dampal Selatan, Toli2, Sulawesi Barat. KH. Abdul Basit, pimpinan ponpes, menjabat tangan saya dengan optimis.
Setengah bercanda saya sampaikan, ponpes yang memiliki RBW, disebut juga pesantren burung walet. Sebab burung walet ikut menjadi santri. Ke depan. semoga santri burung walet akan bertambah banyak.
Tak lama, saya masuk ke dalam RBW memberikan arahan. Bangunannya relative sederhana. Tidak menyedot biaya besar. Ukuran 8 m x 16 m tinggi 2 lantai. Dinding tersusun dari bata merah berplester. Lantai terbuat dari papan. Secara umum, desain RBW sudah benar. Hanya ukuran dan posisi void harus segera dibetulkan. Alhamdulillah hingga sekarang, RBW ini sudah menghasilkan panen sarang yang menggembirakan.
Di Kandangan, Kalimantan Selatan saya sempat berkunjung ke Ponpes Al Azhar. RBW ukuran kecil, 8 m x 4 m tinggi 4 lantai, dibangun di sudut lokasi yang dekat persawahan. Lantai bawah full kolam air. Tingkat kelembapan sangat tinggi. Beberapa papan sirip tumbuh jamur. Burung walet kurang menyukai papan berjamur. Setelah dibenahi, populasi burung walet terus bertambah. Belum lama saya sempat mampir ke ponpes ini. Saya sedikit terkejut kemudian bersyukur. Pengurus ponpes, berhasil membangun RBW satu lagi di kompleks tersebut.
Di Parenggean, Kalimantan Tengah, saya membantu RBW milik Ponpes Al Fajar. Ukuran gedung 6 m x 8 m tinggi 4 lantai. RBW ini berlokasi di dalam kompleks pesantren bersebelahan dengan masjid. Hingga sekarang perkembangan populasi walet cukup menggembirakan
Prospek usaha walet ini juga menarik minat Bp. Amran Mahmud, Bupati Wajo, Sulawesi Selatan. Secara kebetulan saya bertemu dalam acara seminar budidaya walet di Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta, 17 Oktober 2019 lalu. Saat Coffee Break, beliau menyampaikan akan membangun RBW di kompleks Pondok Pesantren di Wajo. Saya ikut gembira mendengarnya dan siap membantu.
Prospek untuk usaha budidaya burung walet di Wajo, memang sangat bagus. Berlimpahnya serangga dari perkebunan kelapa sawit yang sangat luas menjadi jaminan ketersediaan pakan dalam jangka waktu yang panjang.
Memang tidak semua lokasi ponpes memiliki prospek yang bagus untuk membuka usaha di bidang budidaya walet ini. Karena itu, sebelum melangkah harus dilakukan survei secara matang.