Jika papan sirip di dalam gedung walet tampak bercak-bercak putih jangan dibiarkan. Segera diperiksa apakah bercak putih itu cipratan air semen yang sudah mengering, atau jamur? Coba ambil tangga dan amati dari dekat agar lebih jelas. Usapkan tangan anda pada bercak putih tersebut. Apabila berupa serbuk halus mirip bedak, maka itu yang disebut jamur. Jamur yang tumbuh di papan sirip. Mula-mula sedikit, lama-lama akan menyebar melebar.
Biasanya pada lantai bawah yang terlebih dulu terkena serangan jamur. Sebab angka kelembapanya lumayan tinggi. Bisa mencapai 90 % lebih. Sebab dasar lantai berhubungan langsung dengan tanah. Apalagi jika gedung dibangun di lokasi tanah gambut yang banyak air, maka kelembapanya tanah akan berpengaruh pada kondisi lantai bawah gedung tersebut.
Beberapa kali saya menerima keluh kesah member. Kenapa burung walet yang sudah menginap, tak lama kemudian kabur? Semula banyak kotoran di lantai, tapi sekarang sudah kering. Burung walet tidak menginap lagi.
Member sangat bingung apa yang salah. Tanya sana-sini jawabanya berbeda-beda. Semua saran teman sudah dituruti. Tapi hasilnya nihil. Apakah setting volume yang kurang pas? Apa suara Tarik terlalu keras? Apakah suara Inap terlalu lemah? Atau aturan midel dan tribel yang kurang tepat?
Ukuran void juga sudah standar yaitu 4m x 4m. Tata ruang sudah meredam cahaya. Nesting room sudah lumayan redup.
Sebenarnya waktu pagi dan sore koloni walet terlihat rutin terbang masuk dan keluar RBW berulang-ulang. Siapapun menyangka pasti sudah banyak burung walet yang menginap. Tapi ketika di cek jam 5 pagi, tidak ada seekorpun walet yang keluar RBW.
Mengenai suara panggil sudah terbukti oke. Faktanya Suara Eagle dikombinasi dengan suara Green Wave Super sangat direspon. Sementara di bawah twiter Tarik sudah banyak bercak kotoran. Tapi kenapa di ruang inap kotoran kering? Mengapa walet kabur? Apanya yang salah?
Dimana gerangan kesalahanya? Padahal RBW steril dari predator. Kenapa burung walet batal nginap?
Kepada member saya banyak pertanyaan berkaitan dengan papan sirip. Setelah saya runut dari awal kronologinya, akhirnya ketahuan penyakitnya.
” Apakah sebelum membangun gedung walet, sudah dipersiapkan papan siripnya, atau beli papan sirip secara mendadak ?”
” Saya kurang paham pak. Semua proses membangun RBW, saya percayakan ke pemborong. Saya sendiri tidak pernah menunggu. Hanya sepupu yang kontrol. Itupun tidak setiap hari. Saya cuma terima beres setelah bangunan RBW selesai.”
Singkat cerita, saya dapat informasi, waktu pembangunan RBW ternyata papan sirip beli mendadak dan langsung dipasang meskipun dalam kondisi basah. Papan sirip tidak dipersiapkan sebelumnya. Kondisi papan siripnya basah, tidak kering. Papan baru datang dari penggergajian kayu langsung dipasang. Hanya diangin-anginkan sebentar. Akibatnya papan sirip masih mengandung air.
Papan yang masih basah tentu menimbulkan bau apek. Ini tidak disukai oleh burung walet. Selain itu papan sirip akan mengeluarkan jamur. Sebab ada air yang terkandung dalam papan tersebut.
Papan sirip yang tumbuh jamur, akan licin selain menimbulkan bau tak sedap.
Apabila tidak segera ditanggulangi, maka lama kelamaan papan sirip akan keropos.
Itulah yang menyebabkan burung walet yang sudah menginap kabur, sebab papan sirip telah tumbuh jamur.