Sarang walet imitasi, disebut juga sarang palsu atau sarang plastik. Ukuran sarang ini rata-rata sebesar sarang asli: 3 jari. Sarang buatan ini dibuat dari bahan plastik, karet atau kain. Dijual di toko peralatan budidaya walet dengan harga berkisar 10 ribuan/ biji. Sebagian petani walet ada yang kreatif, membuat sendiri dengan bahan kardus yang dibentuk cembung.
Sarang palsu ini ditempelkan di papan sirip dekat twiter inap. Cara pasangnya bisa dengan lem bakar, atau dengan paku ukuran kecil. Harus kuat menempel di papan. Sebab di sarang tersebut burung walet akan bertelur dan mengeram. Rumah burung walet ( RBW) yang awal operasional akan lebih baik menggunakan sarang imitasi ini.
Pemula : ” Apakah burung walet mau menempati dan bertelur di sarang buatan tersebut?”
Ide dibuatnya sarang imitasi itu karena burung walet terbukti mau menggunakan sarang burung seriti yang terbuat dari rumput, atau daun cemara atau daun pinus. Pada rumah walet di Jawa, sering ditemui fakta ini. Dari dasar ini, sarang imitasi dibuat karena burung walet mau memakai sarang yang bukan miliknya.
Pemula : ” Apa untungnya pemakaian sarang imitasi?”
Ini sebagai trik atau sebagai pancingan. Tujuanya agar burung walet cepat menginap di sebuah RBW dan selanjutnya jika sudah masuk fase produksi akan cepat bertelur, tanpa harus membuat sarang sendiri yang butuh waktu agak lama. Sebab sudah tersedia sarang imitasi. Naluri induk burung walet, apabila sudah bertelur maka kecil resiko untuk kabur atau pindah ke tempat lain. Burung walet sudah merasa nyaman dan akan menetap di RBW tersebut untuk beranak pinak.
Disamping terdapat keuntungan pemakaian sarang palsu tersebut, juga ada sisi kerugian. Yaitu jika tanpa sarang palsu, burung walet akan membuat sarang dengan 100% air liurnya. Namun jika sudah tersedia sarang imitasi, maka burung walet hanya akan memproduksi air liur sebanyak 10 sd 50 % saja. Dengan salivanya, burung walet akan membuat “kasur” pada bagian dalam sarang palsu itu.
Pemula : ” Apakah sarang seperti itu akan laku dijual?”
Tentu saja tidak. Tengkulak hanya akan membeli air liur burung walet setelah dipisahkan dari sarang plastik. Harganya juga relatif murah sebab masuk kategori sarang patahan.
Pemakaian sarang palsu sifatnya hanya sementara. Hanya pada tahun pertama atau maksimal sampai tahun ke 2. Selanjutnya sarang palsu ini harus dilepas agar burung walet membuat sarang 100% dengan air liurnya.
Pemula : ” Kapan waktu yang tepat panen sarang palsu?”
Pola panen sarang imitasi ini sama dengan panen sarang asli. Yaitu menerapkan pola panen tetasan; panen sarang setelah anak walet bisa terbang meninggalkan sarang. Sarang tersebut sudah tidak lagi digunakan untuk berbiak. Cara panen sarang seperti ini tidak membuat induk walet mengalami stres, sebab proses berbiak sudah selesai.
Pemula : ” Bagaimana jika sarang imitasi tersebut dibiarkan saja, tidak dipanen?”
Ada untung-ruginya. Keuntunganya antara lain, saat induk walet mau bertelur, ia tak perlu lama membuat sarang. Cukup memperbaharui sarang lama dengan olesan liur baru. Tidak memulai dari awal. Waktunya lebih singkat. Mungkin 15 hari sarang sudah siap digunakan. Jika induk walet membangun sarang dari nol, butuh waktu sekitar 6 sd 8 minggu. Dalam 1 tahun induk walet bisa berbiak hingga beberapa kali. Secara perkembangan populasi walet sangat diuntungkan.
Kerugianya?
Secara perhitungan ekonomi, rugi.
Sebab bentuk sarang tidak utuh. Tidak berbentuk normal. Kualitas sarang rendah. Harga jualnya juga murah.
Dalam kesempatan seminar atau diskusi sering saya sampaikan, sarang imitasi digunakan pada tahun awal. Yaitu pada tahun pertama hingga tahun ke dua. Ini saya sebut sebagai tahap produksi burung atau pengembangan populasi. Pada tahun selanjutnya sarang imitasi perlu dipanen, agar burung walet membuat sarang secara utuh. Ini saya sebut sebagai tahap produksi sarang.
Semoga bermanfaat.