Apa yang dimaksud panen cuci gudang? Apa manfaatnya? Kapan waktu yang tepat untuk panen cara ini ? Apakah manfaat ekonomi dengan dilakukan panen seperti ini? Saya harus menjelaskan terlebih dulu pengertian panen sarang cuci gudang. Merujuk pengertian “cuci gudang” pada sebuah toko besar misalnya, yaitu mengeluarkan semua barang-barang stok lama yang ada di dalam gudang. Barang stok lama perlu dikeluarkan karena sudah t “out of date” lagi. Barang stok lama sudah kedaluarsa tanggal batas pakainya alias sudah ex periode.
Maka panen sarang cuci gudang yang saya maksudkan tidak jauh dari pengertian di atas, yaitu mengeluarkan sarang walet “stok lama” yang sudah berwarna kuning keruh, yang dagingnya tebal bertumpuk-tumpuk karena dilapis berulang kali sebab digunakan berulang kali pula. Sarang lama ini disebut pula sarang “bakpao”. Meskipun bentuknya tebal, namun harganya murah.
Dalam budidaya walet, pada tahun pertama & tahun kedua sebaiknya tidak dilakukan penan sarang. Ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada walet untuk berkembang biak memperbanyak populasi dulu. Saya sering menjelaskan : pada tahun pertama & tahun kedua, sebaiknya kita “memproduksi burung” terlebih dulu. Baru pada tahun berikutnya, “memproduksi sarang”. Jika pada tahun pertama & tahun kedua, tahapan “memproduksi burung” bisa tercapai, yakni perkembangan populasi walet berkembang secara bagus, maka jumlah burung secara otomatis tentu akan menjadi banyak. Maka otomatis pula pada tahun berikutnya, populasi burung yang sangat banyak itu pasti akan membuat sarang.
Dari alasan inilah, mengapa pada tahun pertama dan tahun kedua, sebaiknya tidak dilakukan panen sarang walet, agar walet secara bebas berkembang biak tanpa mengalami gangguan karena dipanen sarangnya. Pada tahun ketiga, sudah saatnya dilakukan panen cuci gudang, Yaitu secara bertahap memanen seluruh sarang walet. Tahapan panen ini sebagai berikut : Misalnya tanggal 1 Juni dilakukan panen cuci gudang. Teknisnya 1 ) Petiklah sarang yang kosong yang sudah dipakai (panen tetasan). Tandanya, bagian dalam sarang sudah licin. Ini bisa dirasa/ diraba dengan jari tangan. 2) Petik pula sarang yang ada 2 telur (panen buang telur). Sarang yang ada piyiknya tinggalkan jangan di petik dulu. Demikian pula sarang yang baru ada 1 telur, jangan di petik. Biarkan dulu tunggu hingga sarang sudah ada 2 telur.
Sarang yang baru dibuat walet jangan di petik. Teknis ini tidak merekomendasikan teknik panen rampasan. Lakukan hal yang sama 10 hari kemudian, yaitu tgl 10 Juni. Kemudian panen berikutnya dilakukan pada tgl 20 Juni dan 30 Juni. Dari penjelasan di atas, dapat di simpulkan, panen dilakukan selama 1 bulan penuh, yaitu per-10 hari dalam 1 bulan. Yaitu tgl 1, tgl 10, tgl 20 dan tgl 30 Juni. Jika pada tgl 30 Juni ini masih ada sisa sarang, biarkan saja.
Panen cuci gudang ini dilakukan pada bulan-bulan kemarau, dimana kualitas telur kurang baik. Pada bulan kemarau ini, faktor makanan relative sedikit dan ini amat berpengaruh pada kualiatas reproduksi walet.
Lakukan panen sarang paling lama 3 jam dalam 1 hari, agar walet tidak terlama lama “menunggu di depan pintu”. Jika terlalu lama walet bisa marah, karena merasa terganggu cukup lama. Secara ekonomi panen cuci gudang ini akan “menguntungkan” karena jumlah panenan akan lumayan banyak.
Lakukan panen sarang paling lama 3 jam dalam 1 hari, agar walet tidak terlama lama “menunggu di depan pintu”. Jika terlalu lama walet bisa marah, karena merasa terganggu cukup lama. Secara ekonomi panen cuci gudang ini akan “menguntungkan” karena jumlah panenan akan lumayan banyak.