Minggu lalu saya melakukan kunjungan kerja ke Sampit Kalimantan Tengah. Ada beberapa agenda kerja di kota kecil ini, yaitu, mengontrol gedung walet milik beberapa teman yang saya kelola.
Juga mendengar curhat teman-teman dan mencari solusi atas surat edaran Bupati Sampit. Pertemuan antara peternak walet dengan pihak Pemda diselenggarakan di kantor Radar Sampit beberapa hari yang lalu. Salah satu butir edaran Bupati, yaitu agar jadwal pemutaran suara panggil dibatasi pada jam tertentu. Ini dimaksudkan untuk ketertiban lingkungan.
Pembangunan gedung walet di Sampit memang menunjukkan grafik yang terus meningkat. Ratusan gedung walet telah dibangun, dan masih menyusul gedung walet baru. Anda bisa lihat, antara lain di Jl. Kembali…wow..bangunan gedung walet terus tumbuh? Sampai kapan orang membangun gedung walet? Padahal di Sampit sudah terbangun 700 gedung walet. Jika anda membangun gedung walet sekarang ini..maka anda pemain walet keberapa? Di Sampit, 7 tahun yang lalu : walet cari gedung….sekarang… gedung cari walet. Membangun gedung walet harus dengan ilmu..jangan latah..jangan ikut-ikutan..
Jumlah gedung walet di Sampit sudah “overload”. Jika tujuannya “dari pada kepada”, yakni untuk hanya sekedar ada sarang walet, silahkan saja…Tapi jika untuk tujuan dengan hasil yang bisa “dirasakan”… ..rasanya sudah sangat berat bro… Jika jumlah gedung walet sudah sangat padat, tentu persaingan akan begitu ketat. Jika demikian kapan BEP (balik modal) tercapai? Orang yang pandai di bidang walet.. ia akan memperhitungkan beberapa hal… yakni tentang populasinya..tentang potensi waletnya..tentang kompetisi..tentang lokasi..tentang waktu….dll
Menjamurnya gedung walet juga terlihat di Samuda…saya sampai geleng-geleng kepala melihatnya. Ini persis yang saya prediksikan saat saya bicara dengan teman saya Hupe..pada tahun 2003. Bahwa pemandangan gedung walet di Samuda kelak…seperti di Tempilang-Bangka. Sekarang jadi kenyataan prediksi saya ini. Ukuran gedung dan tinggi gedung saling bersaing. Seorang teman bertanya…”Apakah gedung walet yang tinggi dan berukuran besar itu pasti akan di penuhi sarang walet di setiap lantainya?” Saya tak menjawab. Teman tersebut mencari jawabannya sendiri.
Saat itu saya juga memprediksi..bahwa antara Sampit -Samuda akan terhubung oleh gedung-gedung walet. Sekarang.. lihatlah..jalan dari Sampit menuju Samuda mulai dibangun gedung-gedung walet dengan berbagai ukuran…di Karet Jaya…di Bagendang…dan seterusnya…Tak lama lagi…Sampit-Samuda bakal terhubung oleh bangunan gedung walet.
Sore hari, bertempat di hotel Idola Sampit, saya mengadakan pertemuan non formal. Peserta datang dari Sampit, Samuda, Kerengpangi, bahkan dari Kuala Pambuang. Acaranya : bedah kasus sambil ngopi. Peserta paling tua, Pak Haji Slamet dari Kuala Pambuang. Semangatnya untuk sukses luar biasa. “Saya ingin hidup nyaman di sisa umur saya ini..” katanya.
Satu persatu saya menjawab pertanyaan seputar kasus yang dialami teman-teman ini. Lain gedung lain kasusnya. Saya jawab sedetail mungkin. Saya juga membetulkan posisi lubang masuk, posisi/letak void serta pengaturan tata ruang. Sebagian besar peserta membawa sket/ denah gedung, jadi mudah bagi saya untuk membetulkan kesalahanya.
Salah satu peserta menyampaikan bahwa gedung waletnya sudah berumur 5 tahun. Produksinya sudah sangat bagus. Namun ukuran voidnya sempit. Perlukah void di lebarkan? Saya segera menjawab, void wajib dilebarkan. Dengan alasan, kondisi sekarang ini berbeda jauh dengan kondisi 5 tahun yang lalu. Sekarang persaingan antar gedung walet sudah begitu ketat. Akses masuk ke dalam gedung, dan akses masuk antar lantai harus dipermudah. Lubang void adalah akses bagi walet untuk masuk ke dalam gedung..juga akses antar lantai. Jika lubang void ukuran sempit, tentu akan menyulitkan walet. Maka lubang void harus dilebarkan agar walet mudah masuk ke setiap lantai.
Dulu…5 tahun yang lalu…walet cari void….Maka biarpun ukuran void sempit dan sulit bagi walet tak jadi soal. Biarpun letak atau posisi void menyulitkan bagi walet untuk turun, juga tak masalah. Sekarang..ketika banyak gedung walet di bangun ..persaingan menjadi ketat..bukan walet yang cari void tapi sebaliknya..void yang cari walet. Artinya..ukuran dan posisi void harus membat walet mudah dan tertarik untuk masuk ke dalamnya.
Bedah kasus malam itu sangat berkesan, bermanfaat, jauh dari kesan formal..justru kental persaudaraan. Saya berencana untuk mengadakan bedah kasus serupa di berbagai daerah..di seluruh Indonesia.