” Maaf pak Arief saya mau konsultasi. Suara inap di gedung saya jika malam hari terdengar nyaring dari luar gedung. Apakah memang demikian? Apakah walet di dalam gedung tidak merasa bising?Apakah volume tersebut tidak terlalu keras? Mengapa jika malam hari volume berubah menjadi lebih keras dibanding siang hari?”
Pertanyaan ini sering dikirim ke WA saya dari berbagai daerah oleh para member pemula. Mereka sedikit bingung karena terjadi perubahan suara inap. ” Pak Arief, apakah volume inap yang terlalu keras bisa menyebabkan walet kabur, tidak betah menginap dalam gedung?”, tanya member.
Bagi yang gedung waletnya menyatu dengan tempat tinggal, misal rumah walet berada di lantai atas, sementara pemilik tinggal bersama keluarga di lantai bawah, suara inap yang terdengar sepanjang malam memang terdengar berisik. Atau gedung walet yang dibangun tidak jauh dari rumah, saat malam hari suara inap akan terdengar hingga pagi hari.
Dalam buku yang berjudul Solusi yang sudah dicetak ulang ke 2, soal volume suara inap ini juga saya bahas. Selain itu ada 48 tanya jawab; kasus dan solusi yang insyaallah sangat bermanfaat baik bagi pemula maupun petani walet yang sudah lama menekuni usaha ini.
Masalah volume suara inap yang jika malam hari terdengar keras, mengapa hal itu terjadi? Padahal volumenya tetap dan tidak berubah. Sebenarnya volume siang hari dan malam hari sama saja. Tapi kenapa jika malam hari terdengar lebih nyaring?
Yang harus dipahami mengenai pertanyaan member di atas adalah suasana siang hari berbeda dengan malam hari. Jika siang hari banyak suara lalu lalang di sekitar kita sehingga telinga tidak konsentrasi mendengar suara secara fokus. Berbeda saat malam hari, tidak lagi terdengar suara yang hiruk pikuk. Kondisi malam hari lebih sepi. Sehingga telinga kita lebih bisa fokus pada satu suara saja. Gelombang suara inap yang memancar dari dalam gedung terdengar lebih dominan. Inilah mengapa suara inap tersebut lebih terdengar nyaring (dari luar gedung) saat malam hari dibanding siang.
Yang jadi masalah justru jika anda mengatur ulang volume suara inap menjadi pelan. Karena menganggap suara malam hari lebih nyaring dibanding siang hari. Ini justru akan berdampak negatif.
Ini seperti yang disampaikan salah seorang member.
” Pak Arief bolehkah saya mengatur volume suara inap, malam hari dan siang hari berbeda? Misalnya saya kecilkan volumenya dari habis magrib sampai subuh. Dan volume inap kembali saya keraskan dari subuh sampai magrib. Mohon penjelasanya pak. ”
Pada sebuah gedung baru, cara seperti ini bisa berakibat negatif. Koloni walet yang sudah nyaman dan menginap, lalu terjadi perubahan volume suara inap menjadi rendah, burung walet akan gelisah. Tampak dari CCTV setelah suara inap dikecilkan volumenya, burung walet akan terbang malam hari berpindah dari papan sirip ke papan sirip lain sambil mengeluarkan bunyi gaduh.
Jika keadaan itu berlangsung tiap malam, yaitu volume suara inap berubah menjadi pelan, apa yang akan terjadi? Kemungkinan pertama, burung walet tetap menginap dan tidak pindah ke gedung lain, mungkin karena jumlah populasi sudah lumayan banyak. Kemungkinan kedua, burung walet yang baru beberapa malam menginap bisa kabur pindah ke gedung lain, disebabkan volume inap sangat pelan. Kondisi dalam gedung terkesan sunyi. Karena cara ini berakibat negatif, seyogyanya tidak dilakukan.
Volume suara inap yang sudah diatur secara tepat, tidak perlu dirubah lagi. Adapun suara inap tersebut terdengar nyaring malam hari, itu disebabkan faktor gelombang suara yang dominan. Lambat laun telinga kita akan terbiasa sehingga hal itu bukan gangguan malam hari. Ukuran besarnya volume bukan didengar dari luar gedung, melainkan dari dalam gedung.
Semoga bermanfaat.