Selain mengatur arah LMB, maka pemilik gedung juga perlu mengatur posisi LMB. Seperti halnya arah LMB, posisi LMB harus disesuaikan dengan kondisi gedung setempat agar memberi kemudahan bagi burung kecil itu saat masuk gedung maupun keluar. Jangan terdapat gangguan apapun disekitarnya. Misalnya dinding tetangga, genteng, kawat listrik, ranting atau cabang pohon, dll. Beri keleluasaan bagi burung walet untuk bermain-main di depan mulut LMB dan mudah masuk ke dalamnya tanpa takut ada halangan atau gangguan sekecil apapun. Terutama hal ini untuk akses walet usia muda.
Secara keseluruhan, posisi LMB harus membuat walet mudah mengakses masuk keluar gedung. Mulai dari area sekitar depan LMB harus bersih tanpa halangan. Kemudian menuju lubang void juga tidak ada halangan. Posisi LMB menuju void juga jaraknya dibuat jangan terlalu jauh. Semakin dekat posisi LMB dan letak void, maka akan semakin memudahkan burung walet mengakses sampai ke dalam nesting room. Jadi secara keseluruhan LMB diposisikan dengan memperhatikan ruang gerak walet yang relatif aman. Posisikan LMB memberikan ruang putar burung walet sebelum masuk ke dalam gedung. Tidak sekedar meniru LMB dari gedung lain yang sudah produktif.
Dimulai dari luar gedung, posisi LMB tidak terhalang benda seperti kayu atap di sekelilingnya. Ada kasus dari salah satu member yang memposisikan LMB terlalu dekat dengan atap. Akibatnya koloni burung walet mengalami kesulitan saat mau masuk LMB. Posisi atap yang cukup dekat dengan LMB kemungkinan dimaksudkan agar cahaya matahari tidak masuk ke dalam gedung. Sehingga kondisi cahaya di dalam ruangan cukup redup atau agak gelap.
Namun apa akibatnya ? Roving area atau area walet berputar-putar kurang lebar atau sempit sehingga tidak leluasa bagi burung walet manuver sebelum masuk LMB. Bisa Anda amati, burung walet agak lama terbang berputar beberapa kali untuk berani masuk ke LMB, terutama walet muda yang belum gesit terbangnya. Apabila roving area sempit atau terlalu dekat dengan atap, burung walet khawatir tubuhnya bisa terluka karena menabrak atap. Selain atap, kadang gedung walet dibangun dengan posisi LMB yang mepet dinding. Hal ini juga membuat walet takut tubuhnya terserempet dinding. Posisi LMB tersebut tidak memberikan rasa aman bagi walet untuk masuk dan keluar gedung.
Selanjutnya yakni posisi LMB terhadap void yang harus dekat. Jangan meletakkan misal posisi LMB di sebelah selatan sedangkan lubang voidnya di sebelah utara, dengan jarak 8 m. Jarak tersebut terlalu jauh. Sebagian besar koloni walet yang sudah masuk gedung akan keluar LMN lagi karena posisi void yang jauh. Walet tidak menemukan lubang void, akibatnya sebagian besar walet akan keluar lagi. Hanya sedikit yang bisa sampai ke ruang inap.
Apa akibatnya, apabila posisinya LMB gedung walet terhadap void terlalu jauh? Dampaknya pada anakan walet yang sudah bisa terbang, gagal pulang kembali ke sarang induknya. Kemungkinan terburuk, walet muda akan gagal pulang, dan menginap di gedung lain. Gedung dengan desain seperti ini, dalam jangka lama akan kurang produktif. Bagaimana jika sudah terlanjur salah posisi? Saran saya, buat LMB baru yang posisinya dekat dengan void, agar burung walet yang sudah masuk LMB segera melihat ada lubang turun ke lantai bawah.
LMB adalah akses penting bagi walet sehingga harus diperhitungkan secara tepat. Jika posisi LMB tidak tepat, maka dapat diperkirakan populasi walet yang menghuni gedung tidak akan banyak. Jangan beranggapan, LMB hanya sebuah lubang yang wajib ada pada sebuah RBW sebagai jalan masuk dan keluar burung walet. Pahami pentingnya posisi atau letak LMB yang jadi satu jalan besar bagi koloni walet menuju ruang inap yang sudah dipersiapkan secara baik. Oleh sebab itu, maka posisi atau letak LMB harus dipertimbangkan secara matang.
Salam sukses!