Seorang teman baru, yang tinggal di Kuala Kapuas-Kalimantan Tengah, menanyakan mengapa desain Gedung Walet Paket Hemat tanpa rumah monyet? Istilah rumah monyet adalah bangunan kotak, umumnya ukuran 4 m X 4 m. Yang berfungsi untuk masuk-keluar burung walet.
Mengapa muncul ide membangun rumah monyet? Apa keuntungannya? Awalnya, rumah monyet (ada juga yang menyebut kotak sabun), di bangun orang dengan tujuan untuk “berlomba ‘ saling tinggi bangunan waletnya. Kasus ini terjadi di deretan ruko-ruko yang telah beralih fungsi menjadi ruwal (rumah walet).
Pada persaingan yang ketat ini, ruwal yang baru, akan dibangun lebih tinggi daripada ruwal sebelahnya. Tujuannya, agar lebih menang. Yakni burung walet yang menghuni ruwal sebelahnya, diharapkan akan gampang berpindah ke bangunan ruwal baru. Bangunan ruwal yang posisinya lebih tinggi, secara rasional memiliki peluang yang lebih bagus untuk di masuki oleh ~ terutama walet muda.
Walet usia muda akan mencari tempat yang lebih gampang untuk masuk ke gedung. Posisi ruwal yang lebih tinggi, di satu sisi akan memberi kemudahan bagi walet untuk bermain-main disebabkan roving area yang luas. Posisi ruwal yang lebih tinggi juga akan terlihat dari segala penjuru yang menjadi daya tarik bagi walet lain. Gedung walet yang rendah, apalagi jika lubang pintu masuknya relative sempit, pasti akan menyulitkan walet usia muda untuk masuk, dan selalu kalah bersaing dengan walet dewasa saat masuk gedung di sore hari. Sebab walet usia muda belum selincah dan sehapal walet dewasa untuk memasuki pintu sempit tadi. Alhasil, walet usia muda akan mencari lubang yang gampang.
Karena ruwal yang tinggi lebih menguntungkan untuk memancing walet usia muda, maka dibuatlah rumah monyet. Fungsinya agar posisi lubang masuknya lebih tinggi daripada ruwal sebelah. Alasan ini sangat masuk akal. Namun jika bangunan tunggal, misalnya di sebuah kebun, atau di tengah sawah, kenapa harus memakai rumah monyet? Bukankah tanpa rumah monyet, gedung sudah nampak tinggi? Bukankah walet juga akan mudah menghampiri dari segala penjuru? Bukankah gedung tersebut tunggal dan juga tanpa pesaing? Banyak orang latah membangun gedung dimana harus ’dilengkapi’ dengan rumah monyet. Yang pasti, sebenarnya, walet lebih suka tanpa rumah monyet.
Karena walet akan lebih gampang untuk mengakses dan mengeksplorasi ke dalam gedung tanpa harus menukik ke bawah. Walet cukup dengan terbang datar saja. Hanya belok ke kanan atau ke kiri. Bagi walet usia muda, yang masuk rumah monyet, ia harus belajar terbang sulit yakni menukik ke bawah. Tidak semua walet muda cepat bisa menukik. Tentu ini sangat sulit, karena walet usia muda belum lincah. Coba amati bangunan yang dengan rumah monyet, puluhan ekor walet hanya cenderung berputar-putar di dalam kotak. Mengapa? Karena walet sulit menukik/ terjun.
Dengan rumah monyet memang bisa meredam cahaya. Tapi resikonya walet susah turun. Jika tanpa rumah monyet, walet gampang masuk gedung tapi resikonya; cahaya memang lebih banyak juga masuk gedung. Disinilah pentingnya teknik mengatur cahaya yang masuk ke dalam gedung, dengan cara mengatur sekat atau tata ruang. Untuk kasus ruwal yang telah saya ceritakan di atas, rumah monyet memang sebuah strategi untuk menjaring walet usia muda dari ruwal sekitarnya. Kesimpulan, jika tidak “terpaksa”, sebaiknya bangunan gedung walet tak usah pakai rumah monyet. Maka di 18 desain gedung walet paket hemat yang saya bikin, tidak pakai rumah monyet.. Apalagi dengan desain plafon yang unik, dalam waktu singkat walet akan cepat kerasan tinggal dan selanjutnya menetap di dalamnya. Desain plafon unik ini juga bisa diterapkan pada gedung walet yang sudah dibangun namun kurang produktif.