Secara umum, penentuan sebuah lokasi untuk usaha adalah tahapan yang sangat penting. Lokasi untuk usaha apapun jenisnya, harus diawali dengan survei yang matang. Data hasil survei tersebut dapat menentukan lokasi tersebut cocok untuk usaha atau tidak.
Begitu pula untuk usaha budidaya burung walet. Survei atau cek lokasi sangat penting dilakukan. Perlu dicek apakah lokasi tersebut terdapat burung walet, banyak, sedikit, atau bahkan tidak ada sama sekali. Karena budidaya walet tidak hanya sekedar membangun gedung di atas tanah. Walet adalah burung liar yang habitat dan sumber pakannya sangat tergantung lingkungan sekitar. Perlu dilakukan survei berupa cek lokasi yang tepat dan akurat karena tidak semua lokasi memiliki prospek yang sama untuk budidaya walet.
Pada dasarnya, semakin banyak populasi burung walet di lokasi tersebut, maka lokasi itu tepat untuk dijalankan usaha budidaya walet. Makin banyak populasi walet di lokasi tersebut memungkinkan gedung walet berkembang menghasilkan sarang walet. Sebaliknya apabila hanya sedikit populasi burung walet yang ada di lokasi tersebut, maka semakin lambat untuk berhasil.
Cek lokasi yang dilakukan dalam mengawali usaha budidaya walet mencakup cek kelestarian, cek pakan dan cek competitor. Untuk tulisan kali ini, saya bahas dari cek kelestarian terlebih dulu. Cek kelestarian yaitu cek apakah banyak burung walet yang masih bertubuh kecil alias walet usia muda di suatu lokasi. Ini sangat penting sebab yang mudah dipanggil masuk gedung baru adalah walet muda. Walet induk sudah mapan dan terlanjur betah di tempat asalnya. Sulit merayu induk walet untuk menempati gedung baru.
Selain itu dengan banyaknya populasi walet muda menandakan sistem panen sarang walet di sekitar lokasi tersebut dilakukan secara tetasan yaitu panen sarang setelah anak walet terbang. Dengan demikian kelestarian populasi burung walet di lokasi tersebut terjaga secara baik.
Sebaliknya, jika di lokasi itu ditemukan banyak walet tua, yaitu postur tubuhnya besar, bulu sayap dan ekor tampak rusak, suara mencicit lebih keras, maka gedung-gedung walet di sekitarnya kemungkinan menjalankan pola panen rampasan. Pertanda kelestarian walet tidak terjaga dengan baik, maka dalam waktu tidak lama populasi walet akan semakin menyusut. Hindari lokasi seperti ini.
Jangan sampai pusing ketika gedung sudah dibangun dan ternyata kelestarian walet sekitar tidak bagus sehingga gedung sepi walet. Jika lokasi cenderung tidak cocok, jangan dipaksakan. Jika lokasi ternyata tidak banyak walet, itu bukan berarti gedung yang dibangun tidak akan berhasil. Tetap saja akan dihuni burung walet namun gedung akan lambat perkembangannya.
Lebih baik cari lokasi lain yang prospek. Daripada kepala pening karena sedikit walet yang datang beradaptasi dan lambat perkembanganya, lebih baik pening sedikit mencari lokasi yang betul2 prospek. Sebab budidaya walet adalau usaha jangka panjang yang hanya mengandalkan faktor alam sebagai penyedia makanan berupa serangga kecil. Lokasi yang banyak pakan tentu sangat mendukung perkembangan budidaya burung berliur mahal ini. Semoga bermanfaat.