Suatu hari ada member bertanya :
+ : ” Pak Arief, sore itu saya sedang dalam perjalanan darat dari Buntok menuju Palangkaraya. Cuaca baru saja turun hujan. Aspal jalan masih tampak basah. Mendung masih tebal. Tak ada cahaya matahari. Seperti hampir masuk waktu magrib. Padahal arloji masih menunjukkan pukul 4 sore. Mendadak laju mobil saya pelankan. Karena di tengah jalan banyak koloni burung walet terbang rendah. Bahkan terbang sangat rendah hampir menyentuh permukaan aspal. Lokasi itu kalau tidak salah sekitar km 50 an sebelum kota Palangkaraya. Mohon penjelasan atas fenomena tersebut pak.”
Burung walet terbang rendah sebenarnya hal yang biasa. Bisa terjadi dimanapun. Antara lain di desa Kawinda. Koloni burung walet terlihat terbang rendah sekitar 1 meter di atas jalan umum dan terbang di atas semak-semak sekitarnya. Saban sore lokasi tersebut ramai dengan pemandangan burung walet terbang rendah. Kadang, anak kecil bisa menangkapnya.
Menurut Bang Pardin, alumni peserta seminar walet di Calabai- Dompu NTB, burung walet bersarang di rumah penduduk walau kondisinya sederhana. Kawinda adalah desa pinggir pantai yang masuk kecamatan Tambora kabupaten Bima.
Suatu sore, saya bersama bang Topan Agen Duniawalet Kalimantan Selatan sedang perjalanan dari kota Banjarbaru menuju Pangkoh. Kami melewati pasar tradisional yang cukup ramai orang. Di atas atap kios-kios kecil pasar itu, koloni burung walet beterbangan rendah seperti sudah jinak.
Mengapa burung walet terbang rendah?
Sekurangnya ada tiga penyebab yaitu :
1) Banyak serangga kecil beterbangan di sore hari yang keluar dari semak-semak sehabis turun hujan. Mengetahui banyak makanan di atas semak rerumputan, koloni burung walet berdatangan dan segera menyambar serangga kecil itu secara silih berganti.
2). Pada petang hari di musim kemarau, burung walet pulang ke gedung dengan terbang rendah sembari menyambar serangga di perjalanan. Hal itu dilakukan sebab saat berburu serangga, makanan yang ia peroleh tidak banyak sehingga perut masih lapar lalu memanfaatkan menyambar serangga sambil terbang pulang.
3). Lokasi RBW di daerah pakan misalnya perkebunan, rawa-rawa, atau tanah gambut, sehingga burung walet menghabiskan waktunya dengan berburu makanan di atas semak belukar hingga adzan magrib berkumandang.