Minat masyarakat bikin gedung walet belakangan ini luar biasa. Di berbagai daerah seantero nusantara ini selalu saya jumpai gedung atau rumah untuk budidaya burung walet. Termasuk masyarakat kecil yang membikin gedung paket hemat dengan biaya di bawah 100 juta. Gedung cukup dengan konstruksi kayu, dengan dinding asbes yang dilapis sterefoam/ gabus agar kondisi dalam gedung tidak panas.
Lantai juga terbuat dari papan yang dilapis karpet. Ini banyak saya jumpai di Kalimantan, dimana untuk memperoleh kayu lebih mudah dan murah dibanding membangun dengan bata dan semen. Masyarakat kecil tidak terlalu tinggi target hasil panennya. Cukup 1 bulan bisa 1 kilogram panen sudah merasa sangat bersyukur.
Namun keinginan memperoleh tambahan ekonomi dengan membikin gedung walet itu, sering tidak diimbangi dengan pemahaman dan ilmu yang benar. Ini terlihat dari desain gedung yang salah. Kebanyakan mereka hanya ikut ikutan saja. Pemahamannya yang kurang, dan tidak sedikit gedung dibikin asal asalan atau terserah selera tukang bangunan.
Akibatnya bisa diduga, harapan untuk panen 1 kilogram tiap bulan hanya angan angan. Tidak sedikit yang mengeluh, usia gedung sudah 3 tahun namun baru puluhan sarang saja. Ini semua disebabkan desain gedung yang keliru.
Banyak yang beranggapan bahwa tidak perlu pakai pedoman desain untuk bikin gedung walet. Menurut mereka bikin gedung walet tak perlu desain khusus. Yang penting bikin bangunan pakai rumah monyet, bikin lubang masuk & lubang turun. Kemudian pasang papan sirip dan pasang twiter serta audio. Gedung sudah selesai, audio siap dibunyikan.
Semua orang memang bisa bikin gedung walet. Jika gedung sudah dibangun, dan suara dibunyikan walet memang akan masuk dan bersarang. Pertanyaanya dalam 1 tahun ada berapa sarang walet di gedung walet dengan desain asal-asalan tersebut? Apakah harapan panen 1 kilogram tiap bulan bisa tercapai?
Dalam berbagai seminar yang kami selenggarakan, hampir 99 % peserta seminar pusing kepala. Sebab desain gedung waletnya salah dan harus dilakukan perbaikan. Letak kesalahannya beragam. Ada yang salah posisi LMB. Ada yang salah di lubang voidnya. Ada yang salah tata ruang dll.
Meskipun kepala peserta seminar pusing, karena harus merenovasi gedung waletnya, namun secercah harapan sukses mulai tampak pada raut mukanya. Mereka jadi paham tentang penyakit yang dialami di gedung waletnya. Peserta seminar juga sudah memahami obat yang benar untuk menyembuhkan gedung waletnya yang sakit itu setelah sekian lama terombang ambing oleh macam macam pendapat yang gak jelas dan bahkan saling bertolak belakang serta simpang siur.
Pada session “ bedah gedung”, peserta seminar dipersilahkan aktif konsultasi dengan menunjukkan gambar / sketsa gedungnya, sehingga saya bisa tahu letak salahnya dan memberikan arahan untuk mengatur tata ruang secara benar. Sebagian peserta yang lain meminta saya datang ke lokasi gedungnya dan memberi arahan langsung di gedung waletnya. Ibarat dokter saya bisa langsung meraba tubuh pasien dan melakukan diagnosa atas kasus penyakitnya.
Saya sangat bersyukur, apa yang saya lakukan mulai berbuah manis. Peserta seminar yang mengikuti saran dan advis saya sudah bisa bernafas lega. Gedung waletnya sudah mulai sembuh tidak sakit lagi. Perkembangannya berangsur membaik. Testimoni positif tiap hari mengalir ke android saya. Dan kami memberikan waktu konsultasi bukan selesai di ruang seminar saja, namun berlanjut sampai sukses.
Di sela kesibukan yang lumayan padat, tidak lama lagi saya akan menerbitkan buku baru dengan judul 88 strategi sukses budidaya walet. Buku ini tidak dijual umum, melainkan dijual oleh Kantor Pusat atau Agen duniawalet. Buku ini sangat penting dimiliki. Ini untuk pedoman agar budidaya walet yang anda lakukan tidak salah, serta harapan sukses secara real memang akan terwujud. Salam sukses untuk semuanya.