” Pak Arief, kenapa di dalam sarang walet yang baru dipanen banyak terdapat gurem? Dari mana datangnya binatang kecil itu? Bagaimana cara membersihkan? Apakah bisa mengganggu kenyamanan burung walet?”
Ini pertanyaan Bp Suwandi. Beliau adalah peserta seminar walet di Hotel Santika Palembang. Usianya paling tua dibanding peserta lain. Tapi semangatnya tak kalah dengan yang muda. Ada 4 RBW miliknya, yaitu 1 RBW di Palembang, 2 RBW di Jambi dan 1 RBW di Berau Kalimantan Timur.
Semua RBW dibangun di lokasi yang tidak jauh dari daerah hamparan perkebunan kelapa sawit, dimana hal itu sangat berkorelasi secara signifikan dengan perkembangan populasi walet. Saya sempat menanganai RBW milik beliau. Sekarang populasi walet tambah berkembang. Jumlah sarang meningkat sangat menggembirakan.Tapi sarangnya banyak terdapat gurem. Kepada beliau saya sampaikan resep membasmi gurem yang ada di sarang.
Apakah gurem itu?
Gurem adalah binatang sangat kecil yang hidup sebagai parasit pada semua unggas. Gurem disebut juga tungau burung atau atau tungau unggas tropis.
Gurem hidup dengan cara menempel di tubuh unggas, bersembunyi di sela-sela bulu, dan mengisap darah. Binatang kecil ini berkembang biak secara cepat. Telurnya cukup banyak yang ditempelkan pada bulu unggas.
Pada ayam yang sedang mengeram, banyak terdapat gurem yang menempel di bulu-bulu ayam tersebut. Apabila kita mendekat ayam mengeram, kadang gurem menempel di kulit tangan, dan menyebabkan gatal-gatal.
Pada burung walet juga terdapat gurem. Binatang ini menghisap darah yang menyebabkan tubuh burung gatal-gatal. Apabila serangan gurem banyak, menyebabkan burung walet tidak jenak saat bertengger atau mengeram; selalu tampak mematukkan paruhnya ke bagian tubuh yang digigit gurem.
Gurem menyebar dari satu burung ke burung yang lain. Saat induk walet mengeram, gurem juga bersembunyi di dalam sarang. Anak walet yang sudah menetas akan menjadi sasaran berikutnya.
Saya pernah menangani RBW milik Ko Aan yang terletak di Subang-Jawa Barat, tidak jauh dari Tugu Nanas. Banyak telur jatuh pecah di lantai. Saya cek kondisi sarang secara teliti. Ternyata banyak terdapat gurem. Gara-gara gurem menyebabkan tubuh burung walet yang sedang mengeram selalu bergerak-gerak karena tubuhnya gatal-gatal, dan menyebabkan telur berjatuhan.
Saya minta Ko Aan membeli kapur ajaib atau kapur anti semut yang banyak dijual di toko kelontong atau warung. Ada yang merk Bagus. Kemudian kapur saya tumbuk halus menjadi powder. Lalu saya taburkan secara merata di sarang yang terdapat gurem. Ukuranya cukup setengah sendok teh. Ini tidak berbahaya bagi induk dan anak burung walet. Ini cara mudah membasmi gurem.
Saya sampaikan Ke Ko Aan, bahwa perawatan sarang juga harus diperhatikan. Sarang yang bersih akan membuat burung walet sehat dan populasi akan berkembang secara sehat pula.