Rumah burung walet dibangun dengan tujuan untuk melindungi koloni burung walet dari cuaca yang buruk, predator, dan tentunya sebagai tempat untuk berkembang biak. Dengan tempat itu burung walet dapat tinggal dengan aman dan nyaman. Namun bagaimana apabila ketika ingin bangun gedung walet dana yang dimiliki terbatas sehingga hanya bisa bangun gedung walet ukuran kecil?
Kali ini saya akan membahas mengenai ukuran gedung walet yang ideal.
Untuk membudidayakan burung walet, memang diperlukan tempat yakni berupa gedung. Petani walet kadang mencontoh gedung milik tetangga. Ukuran gedung disesuaikan dengan modal dan dana yang dimiliki. Yang perlu diingat, ukuran gedung juga menjadi faktor yang menentukan jumlah populasi burung walet yang akan menghuni. Saya ilustrasikan disini, goa walet yang ukuranya besar dan luas tentu akan menampung populasi burung walet yang besar pula.
Gedung yang cukup luas akan memudahkan gerakan terbang burung walet. Walet juga dapat lebih mudah bisa bersosialisasi dengan burung walet lainnya. Rumah walet yang terlalu kecil tidak memberikan ruang yang leluasa bagi manuver burung walet.
Ukuran gedung yang sedang atau ukuran besar, akan memudahkan pemilik gedung walet mengendalikan cahaya yang masuk dalam gedung.
Karena berdasar ukuran gedung walet, akan bebas menentukan ukuran LMB (lubang masuk burung), ukuran void (lubang antar lantai juga tata ruang inap walet) yang kemudian berpengaruh ke pengaturan tata ruang, agar cahaya yang masuk bisa diatur secara baik.
Ada kasus salah satu gedung walet Di Balikpanan yang ukuran voidnya tidak menyesuaikan ukuran gedung. Gedung berukuran 4 m X 8 m dengan 2 lantai tergolong kecil. Namun ukuran voidnya 4 m X 4 m, tergolong lebar jika dibandingkan ukuran gedung. Hal tersebut membuat cahaya terlalu banyak masuk dan membuat walet enggan menginap.
Apa pelajarannya? Ukuran gedung perlu diperhatikan, untuk memudahkan pengaturan ukuran LMB, void, LAR dan tata ruang. Disini pentingnya pengalaman membuat desain yang benar. Karena berapapun ukuran gedungnya, burung walet membutuhkan ruangan yang cenderung gelap juga lembab untuk menginap.
Terlepas dari ukurannya, RBW ukuran kecilpun, apabila suhu dan kelembapanya memenuhi syarat akan bisa lebih produktif daripada RBW ukuran sedang atau besar yang kondisi suhu, kelembalan serta cahayanya tidak diperhatikan secara baik.
Yang perlu diperhatikan, faktor kenaikan suhu di musim kemarau lebih rentan mempengaruhi gedung walet ukuran kecil. Suhu dan kelembapan gedung walet ukuran kecil mudah ikut naik terutama gedung yang menggunakan bahan kalsibot atau dinding papan. Apabila suhu dalam ruangan ikut berubah naik, walet akan pindah ke gedung lain yang memiliki suhu dan kelembapan yang lebih nyaman.
Walau RBW ukuran kecil, apabila dibangun dengan bata merah bagian luar bercat putih, dilengkapi kolam air di dalamnya, maka di saat kemarau suhunya lebih terjaga, juga angka kelembapan mencukupi.
Salah satu contoh yakni RBW yang ada di Bangkuang, Buntok Kal Teng. Lokasi RBW tidak jauh dari aliran sungai Barito. Biarpun ukuran RBWnya paket hemat, perkembangan koloni walet tetap meningkat.
Selain faktor cuaca, faktor kompetitor juga harus jadi pertimbangan dalam menentukan ukuran gedung walet. Apabila Anda membangun gedung walet di sentra walet padat, ukuran RBW sangat mempengaruhi keberhasilan dalam pesaingan. Apabila gedung dibangun dengan ukuran yang lebih kecil dari gedung sebelahnya, maka cenderung akan kalah dalam persaingan merebut walet.
Apabila Anda membangun RBW di lokasi potensial yang tidak ada gedung sebelumnya, di lokasi tersebut burung walet membutuhkan tempat tinggal/ rumah. Jadi walau ukuran RBW paket hemat, asalkan suhu kelembapan memenuhi syarat, akan ditempati burung walet. Itulah strategi dalam budidaya walet. Semua ada ilmunya.
Bagaimana jika RBW dibangun di atas hotel ? Hal itu tidak masalah. Asalkan memenuhi syarat seperti habitat burung walet. Saya pernah mendesainkan bangunan rumah walet non-permanen 1 lantai di atas Hotel Halmahera. Hasilnya sangat menggembirakan. Setiap 3 bulan, pemilik hotel bisa memanen sarang walet dengan jumlah yang lumayan.
Di cerita lain, ada juga gedung Pak Budi, member di Balikpapan yang relatif kecil dan hemat: ukuran hanya 3 m X 9 m, tinggi 3 lantai. Konsep desain Gedung Walet Paket Hemat saya terapkan. Alhamdulillah, Pak Budi bisa memanen hasilnya tiap bulan dengan income yang tidak sedikit.
“Jadi berapa ukuran gedung walet yang ideal, Pak Arief?”
Ada berbagai macam ukuran gedung walet yang mampu sukses. Desain gedung walet yang terkecil yang saya muat di buku ’20 Desain Gedung Walet” yakni 4 m x 4 m dengan tinggi 3 lantai. Sedangkan Gedung terbesar yakni 12 m x 10 m dengan tinggi lantai. Berapapun ukurannya, pastikan gedung walet membuat burung walet nyaman untuk tinggal, sehingga populasi burung walet akan tumbuh dengan baik, dan bersarang secara produktif. Jadi perhatikan gedung walet secara menyeluruh. Gedung walet ukuran kecil-pun bisa sukses.
Semangat Budidaya Walet!