Pagi kemarin saya mendapat SMS dari Pak Rahman yang tinggal di Tumpung Laung. SMS aslinya sebagai berikut. “ Asw ..Pak Arief saya Rahman dari Tp Laung cuma mau ngasih kabar sarang walet saya ada 132 lembar pas 5 bulan tanggal 18 bulan ini.”. Segera saya jawab, Alhamdulillah semoga tambah lebih banyak lagi ya pak, Aminn…”
Tumpung laung adalah desa yang terletak di pinggiran sungai Barito. Masuk Kecamatan Muntolat Kab. Muara Teweh Kalimantan Tengah. Lima bulan lalu saya ke Desa itu melalui jalan darat dari Buntok sekitar 2 jam. Kemudian mampir minum kopi di Simpang Kandui. Dari Kandui sekitar 45 menit sampai Muntolat. Mobil parkir di pinggiran sungai Barito, dan kami naik kelotok menuju Tumpung Laung. Di Desa itu puluhan gedung walet sudah berdiri. Yang paling lama sudah 4 tahun, dengan populasi walet yang sudah ribuan.
Rahman adalah penduduk asli Tumpung Laung. Pekerjaan pokok selain buka kedai kelontong, juga jualan solar. Bahasa Indonesianya patah patah diselingi bahasa dayak Bakumpai. Posisi gedung waletnya di belakang rumah, ukuran 4 m X 6 meter tinggi 5 lantai. Terbuat dari papan. Tiang, lantai dan dinding semua dari papan. Pada bagian luar dilapis seng.
Tanggal 18 Desember 2015 saya mulai mengatur tata suara juga tata ruang. LMB ( lubang masuk burung) saya geser ke posisi yang lebih tepat. Suara panggil saya pasang Jaguar dan suara dalam pakai Dewi Malam.
Setelah suara azan ashar selesai, sekitar pukul 16.00 suara Jaguar mulai berkumandang. Dalam hitungan menit, ratusan walet menyerbu gedung paket hemat milik Rahman. Koloni walet mulai adaptasi gedung baru. Keluar masuk LMB, berputar sebentar di roving room, lalu turun ke void hingga ke lantai dasar. Sore itu sebagian warga sekitar, melihat tontonan baru. Pemilik gedung walet sekitar gedung Rahman berdegub cemas. Takut waletnya tersedot ke gedung Rahman. Rahman pun ikut tertegun, gak enak hati dengan tetangga.
Esok pagi habis subuh Rahman berjaga memandang LMB. Ada beberapa walet keluar pagi dari gedung Rahman. Itu artinya dalam 1 hari proses pemanggilan, beberapa ekor walet sudah langsung menginap.
Jaguar adalah suara jadul yang saya produksi sekitar th 2007. Sudah ratusan gedung walet yang sukses dengan suara Jaguar ini. Karena kehebatan suara Jaguar ini, maka ada orang yang demi kepentingan rupiah pribadi, tanpa malu membajak karya cipta saya dan menjual ke umum.
Sebagian pembeli Jaguar bajakan telpon saya,
+ Pak Arief kenapa suara Jaguar bapak ini kurang di respon walet?
- Bapak beli dimana?
+ Beli ke orang lain di internet pak
- Pantesan pak, karena bukan Jaguar original, maka daya sedotnya tentu beda
Saya perlu menggaris bawahi, bahwa keberhasilan gedung walet bukan semata ditentukan oleh faktor suara saja. Melainkan juga desain gedung, tata ruang, tata suara juga kondisi suhu-kelembapan. Meskipun memakai suara yang TOP jika tata ruangnya gak benar maka hasilnyapun tidak akan menggembirakan. Koloni walet hanya ramai di luar saja, masuk keluar LMB saja, namun sepi di dalam. Ditunggu sekian bulan, hanya ada beberapa titik kotoran di lantai.
Oleh karena itu, gunakan produk suara original dari kami, dan silahkan konsultasi langsung bisa melalui telepon atau BB pada jam kerja. Kami akan bimbing agar gedung walet anda sukses.
Rahman sekarang bisa menatap masa depan yang lebih cerah. Jika dalam 5 bulan saja sudah ada 132 sarang jadi ( belum yang olesan), maka saya prediksi dalam 1 tahun ( 7 bulan ke depan) gedung paket hemat Rahman akan terisi sekitar 350-400 sarang.
Di Tumpung Laung, Jaguar terbukti menang dalam perang suara. Selain itu, kesuksesan gedung papan ini karena tata suara dan tata ruang yang benar. Alhamdulillah. Salam hormat.