Papan sirip adalah sarana penting yang dipasang di plafon nesting room untuk burung walet membuat sarang. Keberadaan papan sirip memudahkan petani walet ketika memanen sarang. Papan sirip ini wajib dipasang pemilik gedung agar burung walet tidur dan berkembang biak. Pengaturan papan sirip yang benar akan mempercepat gedung diinapi burung walet hingga membantu melipatkan gandakan jumlah sarang.
Papan sirip yang digunakan untuk gedung walet menggunakan jenis kayu yang keras dan kering. Jenis kayu tersebut bertujuan agar papan sirip tahan lama sehingga tidak cepat lapuk pada kondisi ruangan yang lembap. Apabila papan sirip yang dipasang masih basah atau mengandung air, maka liur burung walet tidak dapat melekat dengan baik.
Apabila papan kayu yang digunakan untuk papan sirip masih basah, maka sebelumnya papan kayu tersebut harus dijemur atau dioven terlebih dahulu hingga kering. Papan kayu yang basah dapat menimbulkan bau tidak sedap yang tidak disukai walet. Papan yang basah juga akan menjadi tempat bertumbuhnya jamur. Ingat jangan tergesa-gesa memasang papan sirip jika kondisinya basah.
Papan sirip dapat dibuat dari jenis kayu apapun. Beberapa petani walet di Kalimantan banyak yang membuat papan sirip dari kayu bengkirai dan ulin dan albasia. Sedangkan di Jawa membuat papan sirip dari kayu jati. Namun bagi walet jenis kayu bukanlah masalah. Yang paling utama gunakan kayu dengan karakter keras dan sudah kering.
Jangan memasang papan sirip dari kayu yang lunak. Kayu lunak yang berumur muda, akan mudah keropos dimakan rayap. Hindari juga kayu berbau dan juga kayu yang mengeluarkan getah. Karena kayu yang berbau asing tidak disukai walet. Sedangkan kayu yang mengeluarkan getah akan menempel di tubuh walet dan mempengaruhi kualitas sarang yang menempel di kayu.
Karena fungsi papan sirip pada dasarnya membantu walet cepat menginap dan membuat sarang, maka tekstur papan sirip juga harus dibuat memudahkan walet menghinggap. Apabila papan sirip memiliki permukaan yang licin maka harus diserut atau digaris-garis. Dengan adanya garis-garis buatan tersebut, kaki burung walet mudah mencengkeram dengan erat. Papan yang terlalu licin, bisa jadi penyebab sarang walet jatuh ke lantai. Namun hindari juga kayu yang memiliki serat tajam dan kaku, karena dikhawatirkan melukai tubuh walet.
Apabila papan sirip yang licin terlanjur dipasang, papan tersebut dapat ditempeli fondasi sarang. Yang populer yaitu dengan menempelkan potongan gabus/sterefom di papan sirip dengan bermacam bentuk. Lapisan aluminium yang sudah dilubang kecil juga dapat menjadi alternatif fondasi sarang. Intinya memberi kemudahan agar walet cepat hinggap dan menginap di papan tersebut
Bagaimana jika papan sirip di nesting room tidak menggunakan kayu, namun langsung menggunakan cor-coran semen?
Sirip dari cor memang bebas jamur dan awet untuk jangka panjang. Beberapa petani walet yang ingin cari mudah, maka membuat sirip nesting room dari bahan cor. Namun di sisi lain sirip cor tersebut akan terasa lebih hangat dibandingkan sirip dari papan kayu. Akibatnya, burung walet enggan menginap sehingga kedepannya perkembangan gedung cenderung stagnan. Tidak sedikit member yang mengeluh mengenai problem sirip cor ini.
Apabila terlanjur membuat sirip cor, maka dapat dilapis dengan papan sirip kayu dengan formasi kotak-kotak. Walaupun harus mengeluarkan biaya lagi, namun sirip tersebut akan lebih sejuk dan disukai walet untuk membangun sarang.Salam sukses.