Apa yang diharapkan oleh petani walet pemula saat masuk ke dalam gedung waletnya pertama kali? Yang ada di pikiranya yaitu sudah banyak terdapat kotoran walet. Semakin banyak kotoran yang ada, semakin banyak walet yang sudah menginap. Itu tanda pintu kesuksesan mulai terbuka.
Setelah 3 bulan menahan diri tidak masuk ke dalam gedung, saat masuk senangnya bukan main. Kotoran walet menumpuk di sudut ruang. Ada yang tumpukan besar ada yang kecil. Ada yang warna hitam ada yang bercak putih. Tiap lantai merata terdapat kotoran burung walet. Hati senang. Namun sebaliknya. Apabila masuk gedung hanya tampak sedikit kotoran di lantai atau tidak ada sama sekali, sedihlah hatinya.
Kotoran walet yang menumpuk di lantai menjadi indikasi awal berapa jumlah burung walet yang sudah menginap selama 3 bulan dalam RBW baru tersebut. Jika kotoran tersebar merata di lantai itu artinya tanda awal yang positif. Namun jika sebaliknya, lantai masih bersih tak nampak kotoran walet, maka perlu dilakukan evaluasi apakah ada yang keliru atau kurang tepat, baik posisi LMB, void, LAR, setting suara, suhu kelembapan, cahaya dll.
+ : ” Pak Arief, selama 3 bulan ini sudah banyak kotoran walet menumpuk di lantai. Ada yang di sudut ada yang di tengah ruang. Apakah harus dibersihkan? Kata teman, kotoran walet bisa menimbulkan amoniak dan mengakibatkan sarang walet berwarna kekuningan atau kecoklatan.”
– : ” Kotoran walet memang berpotensi menimbulkan amoniak dan bau tak sedap jika jumlahnya banyak.
Namun apabila masih sedikit, biarkan saja. Sebab tidak berpengaruh pada kesehatan orang maupun burung walet. Namun jikalau mau dibersihkan, juga tidak masalah.”
+ : “Jika kondisi RBW sudah padat populasi, sementara kotoran walet jarang dibersihkan, selain akan berefek negatif pada kualitas sarang, efek buruk apalagi yang ditimbulkan?”
– : ” Apabila kondisi lantai basah, maka kotoran walet akan mengeluarkan semacam minyak yang membuat lantai licin. Hati-hati berjalan. Bisa terpeleset. Efek negatif lain yaitu akan tercium bau menyengat yang tidak sedap alias beroma busuk. Bau busuk merupakan tanda atau alarm bahwa kotoran itu berpotensi menimbulkan penyakit. Otak kita akan memberi perintah ke tangan agar menutup hidung supaya bau busuk itu tidak terhisap masuk ke paru-paru. Oleh karena itu segera bersihkan kotoran walet.”
+ : ” Bagaimana jika kotoran walet kering?”
– : ” Kotoran walet yang kering akan menyebabkan debu-debu lembut yang ketika kita berjalan debu akan beterbangan. Udara ruangan jadi kotor. Otak kita akan memerintahkan tangan untuk menutup hidung atau segera memakai masker.
Kotoran walet yang kering, atau cepat kering itu diakibatkan oleh suhu ruang yang kering juga. Yang terjadi banyak debu beterbangan dan menempel di papan sirip. Sirip menjadi kotor. Tidak sedikit serangga kecil ditemukan hidup di dalam tumpukan kotoran kering itu. Apabila kondisi ruang nesting room agak terang, maka banyak sarang laba-laba di sudut sirip.
+ : ” Bagaimana jika kotoran walet itu saya saya campur sedikit air kemudian saya cipratkan ke dinding. Katanya bisa mengundang walet datang?”
– : ” Burung walet datang masuk gedung dan menginap itu karena dipanggil dengan suara elektronik. Pemanggilan itu dilakukan secara terus menerus sepanjang hari, sepanjang tahun. Iklim mikro dalam gedung walet juga harus mendukung. Burung walet masuk gedung bukan karena bau kotoran yang dicipratkan di dinding roving atau nesting room. Sebab kotoran walet itu jika kebanyakan, justru menimbulkan bau tak sedap. Dan, sekitar seminggu kemudian, kotoran yang menempel di dinding akan kering dan dinding pun jadi kotor.”