+ : “Pak Arief saya mau membangun RBW. Lokasi sangat prospek yaitu di tengah perkebunan kelapa sawit. Tidak jauh dari lokasi terdapat sungai besar serta banyak terdapat pepohonan akasia. Sudah saya lakukan cek lokasi beberapa kali terutama sore hari. Saya lihat banyak koloni burung walet mencari makan. Saya rencana membangun RBW dengan ukuran lebar 8 m x panjang 12 m. Tinggi 3 lantai dengan ukuran per-lantai 5 meter. Apakah tinggi tiap lantai yang 5 meter itu disukai burung walet?”
– : ” Ruangan yang tinggi akan memberikan beberapa keuntungan, yaitu suhu udara akan lebih terasa sejuk. Sebab volume udara di dalam ruangan lebih banyak dibanding ruangan yang rendah. Posisi papan sirip yang tinggi membuat burung walet lebih aman dan nyaman. Sebab merasa jauh dari jangkauan predator. Namun ruang tinggi, saat panen sarang sedikit kesulitan. Maka harus disiapkan tangga atau steger agar proses panen bisa mudah dikerjakan.”
+ : ” Bagaimana dengan faktor kelembapan?”
– : ” Pada ruang yang tinggi, faktor kelembapan harus ekstra diperhatikan. Kondisi lembab harus bisa mencapai plafon. Karena itu bak atau kolam air harus dibuat luas agar permukaan air merata. Itu supaya kelembapan sampai ke atas, bukan hanya lembab di bagian bawah. Bisa juga menggunakan alat bantu antara lain mesin kabut. Cara lain yaitu dengan sistem air mengalir membasahi dinding dalam RBW.”
+ : ” Bagaimana jika tinggi ruang hanya 2 meter saja. Apakah burung walet juga mau bersarang di ruang yang rendah?”
– : ” Ada beberapa RBW milik member yang saya kunjungi, dimana ruangnya rendah. Jarak lantai dengan plafon hanya 2 meter. Alasanya agar lebih banyak tingkat. RBW ini 4 lantai dengan tinggi hanya 8 meter. Menurut kalkulasi pemilik, semakin banyak lantai maka akan semakin banyak produksi. Pada awalnya RBW ini lambat berkembang. Disebabkan suhu terlalu tinggi mencapai 30 ” C lebih. Ini disebabkan volume udara yang terbatas. Apalagi sistem ventilasi kurang lancar karena menggunakan pipa paralon 3 inci dengan jarak antar paralon yang lebar. Setelah saya dikondisikan, maka angka suhu menjadi turun. Ruangan jadi terasa sejuk. tidak panas lagi. Suhu turun 2 digit dari 30″ C menjadi 28 ” C. Kelembapan juga sudah sesuai dengan habitat walet. Maka berangsur-angsur perkembangan RBW produktif hingga sekarang.
+ : ” Berkaitan dengan kualitas sarang walet, lebih bagus mana ruang yang tinggi dengan ruangan rendah ?”
– : ” Kualitas sarang selain berkaitan erat dengan suhu dan kelembapan juga berkorelasi dengan kebersihan ruangan. Pada RBW yang rendah, dimana populasi walet sudah sangat padat, maka kebersihan lantai harus lebih sering dilakukan. Jika tidak, maka uap amoniak dari kotoran yang tiap hari menumpuk di lantai itu akan cepat naik ke plafon dan mencemari kebersihan sarang.
Berbeda pada ruang yang tinggi. Kalaupun agak lambat membersihkan kotoran di lantai, uap amoniak tidak cepat mencapai plafon. Sehingga sarang tidak cepat tercemar.”